PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK TERNAK SAPI “LEMBU AJI” DI DUSUN PONDOK KULON KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

Muhammad Wahyu Nugraha, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui  kelompok ternak sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. (2) Mendeskripsikan hasil pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dalam memberdayakan masyarakat. (3) Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif . Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive. Subyek penelitian yaitu pengurus, anggota dan masyarakat yang terkait dengan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Ternak Sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Hasil penelitian ini diantaranya yaitu : 1) Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui pembentukan kelompok ternak sapi “Lembu Aji”. Peningkatan pengetahuan merupakan upaya yang dilakukan untuk membantu anggota kelompok dalam meningkatkan perekonomian khususnya dalam hal ternak sapi. Program-program yang dilaksanakan oleh kelompok ternak sapi “Lembu Aji” yaitu penyuluhan pengelolaan kelompok ternak, pembuatan pupuk, pemeliharaan bibit ikan, penggemukan sapi, dan penyediaan sarana ternak sapi. 2) Hasil pelaksanaan dilihat dari segi sosial yaitu meningkatnya lapangan kerja dan berkurangnya jumlah pengangguran. Selain itu juga mampu meningkatkan pengetahuan komunikasi antar anggota kelompok. Dilihat dari segi ekonomi yaitu meningkatnya penghasilan anggota dibuktikan dengan jumlah sapi yang kini dimiliki dan membantu ekonomi keluarga serta memberikan motivasi usaha. Dilihat dari segi pendidikan yaitu meningkatnya pengetahuan mengenai cara penggemukan sapi, pembuatan pupuk, pemeliharaan bibit ikan, serta perawatan sapi agar selalu sehat. 3) Faktor pendukung yaitu adanya partisipasi yang baik dari anggota dan warga sekitar kandang kelompok, pemerintah yang mendukung dengan memberikan lahan untuk membuat kandang ternak, semangat anggota dan pengurus, serta rasa ingin mandiri dan berkembang. Sedangkan faktor penghambat yaitu belum adanya bantuan dari pemerintah yang berupa dana sehingga membuat anggota dan pengurus harus menggunakan dana kas kelompok untuk memenuhi kebutuhan kelompok setiap harinya.

 


Full Text:

PDF

References


Alfitri. (2011). Community Development: Teori Dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fredian Tony Nasdian. (2014). Pengembangan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Kusnadi, dkk. (2007). Pendidikan Keaksaraan. Filosofi, Strategi, Implementasi. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat.

Moleong, Lexy J. (2010). Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Milles, Hubberman AM MB, (1992). Analisis data Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar




DOI: https://doi.org/10.21831/diklus.v1i1.23859

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 DIKLUS: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah



Our journal indexed by:

 
 
Creative Commons LicenseDiklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah by https://journal.uny.ac.id/index.php/jurnaldiklus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Diklus Stats