Reorientasi pendidikan multikultural dalam konteks keIndonesiaan

Yusuf Tri Herlambang, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Siti Irene Astuti Dwiningrum, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Dalam perspektif sosio-empiris, Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman budaya sebagai substansi dari kekayaan bangsa. Secara esensial, keragaman budaya tersebut merupakan suatu keniscayaan yang telah melahirkan orientasi hidup manusia Indonesia ke arah eksistensi yang berbeda dalam ruang kehidupan multidimensi berdasarkan pada nilai-nilai partikular budaya yang melekat dalam dirinya (identitas monokultural). Perbedaan tersebut telah menimbulkan adanya potensi ketegangan-ketegangan sosial yang bersifat problematis dalam bentuk fanatisme berdimensi ras, suku, etnis, agama dan bahkan sistem pemikiran, baik dalam kehidupan, sosial, politik, budaya, agama, ekonomi dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Berdasarkan hal tersebut, gagasan tentang pendidikan multikulturalisme merupakan sebuah pendekatan kritis dan jawaban atas perbedaan dan sebagai sebuah paradigma pendidikan yang mampu mengakomodasi atas perbedaan dan keragaman dalam ruang yang harmonis, toleran dan selaras sebagai pilar kedamaian, kebahagiaan dan keharmonisan kehidupan masyarakat Indonesia.

Abstract

From a socio-empirical perspective, Indonesia is a country that has cultural diversity as a substance of national wealth. Essentially, this cultural diversity is a necessity that has given birth to the orientation of Indonesian human life towards a different existence in a multidimensional space of life-based on the particular cultural values inherent in itself (monocultural identity). These differences have led to the potential for problematic social tensions in the form of fanaticism with racial, ethnic, ethnic, religious, and even thought systems, both in life, social, political, cultural, religious, economic, and various other aspects of life. Based on this, the idea of multicultural education is a critical approach and answers to differences and as an educational paradigm that is able to accommodate differences and diversity in a harmonious, tolerant and harmonious space as a pillar of peace, happiness, and harmony in the lives of Indonesian people.


Keywords


Reorientrasi; multikultural; pedagogik kritis; reorientration; multicultural; critical pedagogic



DOI: https://doi.org/10.21831/jppfa.v8i1.29915

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi



Our journal indexed by:

Supervised by:

RJI Main logo



Printed ISSN (p-ISSN): 2302-6383 | Online ISSN (e-ISSN): 2502-1648

Creative Commons License
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi by https://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

View My Stats