Kajian neurosains: Rasionalisasi pendidikan karakter dalam pembelajaran matematika berbasis strategi metakognitif
Abstract
Kajian ini bertujuan mengidentifikasi karakter yang ada dalam pembelajaran matematika dan menganalisis metakognitif siswa saat belajar matematika dikaitkan dengan teori neurosains sehingga pembelajaran di sekolah dapat diterima dan diikuti siswa sesuai dengan cara kerja otak mereka, serta terciptanya generasi yang berkarakter. Metode yang digunakan pada kajian ini adalah studi literature dengan cara menguraikan, merangkum dan mengkonstruk gagasan dari beberapa sumber baik berupa teori maupun hasil penelitian yang relevan. Dari hasil kajian ini didapatkan bahwa terdapat beberapa hal yang mendukung proses metakognitif sebagai pedoman pengelolaan pembelajaran di kelas diantaranya; (1) kontrol emosi, dengan menciptkan suasana emosi senang, (2) kontrol kognitif, dengan memilih metode yang mendukung kinerja otak, dan (3) kontrol motorik, dengan melibatkan gerak fisik dalam proses pembelajaran, (4) keterampilan metakognitif mendorong siswa untuk melakukan semua tindakan pembelajaran tanpa rasa takut disalahkan oleh orang dewasa di sekitarnya.
Abstract
This study aims to identify the characters that exist in mathematics learning and analyze the metacognitive students when learning mathematics is associated with the theory of neuroscience so that learning in schools can be accepted and followed by students in accordance with the workings of their brains, and the creation of generations with character. The method used in this study is a literature study by outlining, summarizing and constructing ideas from several sources in the form of theories and relevant research results. From the results of this study it was found that there are several things that support the metacognitive process as a guideline for managing classroom learning including; (1) emotional control, by creating a happy emotional atmosphere, (2) cognitive control, by choosing methods that support brain performance, and (3) motor control, by involving physical motion in the learning process, (4) metacognitive skills encourage students to do all fearless learning actions are blamed by the surrounding adults
Keywords
References
Annisa, Choirul. (2017). Penerapan Strategi Metakognitif pada Mata Kuliah Kajian Matematika SD untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa PGSD. JP2M: 1(2), 89-99.
Hasan, Said Hamid, et al. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Pedoman Sekolah. Jakarta : kementrian pendidikan nasional, badan penelitian dan pengembangan pusat kurikulum. hal 2.
Lickona, Thomas. (2013). Mendidik untuk Membentuk Karakter Bagaimana Sekolah dapat Mengajarkan Sikap Hormat dan Tanggung Jawab. Jakarta : Bumi Aksara.
Schunk, Dale H. (2012). Learning Teories: an Educational Perspective. Pearson Education, Inc.
Suyadi, (2012). “Model Pendidikan Karakter dalam Konteks Neurosains”. Prosiding Senimar Nasional . Yogyakarta: Prodi PGMI FAkultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.
Suyadi, (2014). Teori Pembelajaran Anak Usia Dini dalam Kajian Neurosains. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Whitebread, D., Almeqdad, Q., Bryce, D., Demetriou, D., Grau, V., & Sangster, C. (2010). Metacognition in Young Children: Current Methodological and Theoritical Developments. A. Efklides and P. Misailidi (eds.), Trends and Prospects in Metacognition Research , DOI 10.1007/978-1-4419-6546-2_11.
DOI: https://doi.org/10.21831/jppfa.v7i2.25277
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi
Our journal indexed by:
Printed ISSN (p-ISSN): 2302-6383 | Online ISSN (e-ISSN): 2502-1648
Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi by https://journal.uny.ac.id/index.php/jppfa is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License