Latihan Kepekaan Dria Non-Visual bagi Anak Tunanetra Buta

Authors

  • Sari Rudiyati

DOI:

https://doi.org/10.21831/jpk.v4i3.787

Abstract

Kehilangan fungsi penglihatan bagi seseorang memang sangatlah berat, karena menurut para ahli diperkirakan bahwa yang bersangkutan akan kehilangan kurang lebih 85% informasi yang dapat ditangkap oleh dria penglihatan (Sasraningrat: 1984). Sebagai kompensasinya maka para penyandang tunanetra buta akan berusaha menggunakan dria non-visual yang masih berfungsi seperti dria pendengaran, dria taktual, dria pembau, dria pencecap, dria kinestetik dan dria keseimbangan untuk memperoleh informasi tentang dunia sekitarnya.
Kepekaan dria-dria non-visual ternyata perlu dilatih untuk menangkap informasi-informasi penting secara cepat, sehingga kerugian akibat hilangnya fungsi penglihatan masih dapat dikompensasikan dengan dria-dria non-visual yang masih berfungsi. latihan tersebut bertujuan agar anak-anak tunanetra bersangkutan mempunyai kepekaan dalam menangkap informasi-informasi penting secara cepat, sehingga mampu mengkompensasikan keterbatasan dan atau ketidakmampuan visualnya. Namun demikian apakah anak-anak tunanetra, terutama yang buta telah mendapat latihan kepekaan dria non-visual secara kontinyu? Fenomena menunjukkan bahwa sampai saat ini masih banyak anak-anak tunanetra buta yang belum mendapat latihan kepekaan dria-dria non visual, dan diduga hal ini akan berpengaruh terhadap kemampuan orientasi mobilitas mereka.

Downloads

Published

2012-06-20

How to Cite

Rudiyati, S. (2012). Latihan Kepekaan Dria Non-Visual bagi Anak Tunanetra Buta. JPK (Jurnal Pendidikan Khusus), 4(3). https://doi.org/10.21831/jpk.v4i3.787