TEMBANG DOLANAN JAMURAN KARYA KI HADI SUKATNO ANALISIS ETNOGRAFI

Shinta Juwitasari,

Abstract


Tembang dolanan Jawa atau tembang dolanan anak, misalnya Ilir-ilir, Menthok-mentok, Buto Galak, Cublak-cublak Suweng, Gugur Gunung, Gambang Suling, Sluku-sluku Bathok, Jamuran, dan Kupu Kuwi perlu mendapatkan perha-tian. Sehu-bungan dengan itu, memberikan perhatian terhadap salah satu bentuk sastra lisan tradisional merupakan hal yang patut dan penting.  Termasuk di dalamnya, memberikan perhatian pada keberadaan tembang  Dolanan  Jawa. Pengkajian terhadap salah satu genre sastra lisan tradisional yang pada prinsipnya bertentangan dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang kurang bagus karena suka meninggalkan budayanya sendiri dan lebih tertarik mengikuti arus budaya global. Kenyataan yang perlu dikritisi salah satunya adalah keberadaan tembang Dolanan Jawa yang sudah ditinggalkan oleh anak-anak Jawa karena pada saat ini sudah jarang sekali lagu-lagu indah itu didendang oleh anak-anak pada saat bermain di sore hari sebagaimana tradisi yang pernah berlangsung bagi anak-anak di Jawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi dimana tembang dolanan dikaji dan diteliti. Istilah etnografi berasal dari kata ethno (bangsa) dan graphy (menguraikan/ menggambarkan), jadi etnografi yang dimaksud adalah usaha untuk menguraikan atau menggambarkan kebudayaan atau aspek-aspek kebudayaan. Hasil dari kajian tersebut adalah Pada baris pertama denga lirik Jamuran ya ge ge thok bila kita lihat dari artinya alam bahasa Indonesia ialah Jamurnya ya di buat pura-pura. Ini disesuaikan dengan permainannya bahwa gaya seperti jamur pada permainan ini hanya pura-pura. Sambil bergaya seperti jamur anak-anak akan berfikir jamur apa yang akan di praktekan atau yang akan dibuat pura-pura. Jamur gajih mengotori seluruh lapangan artinya jika dijelaskan, bahwa jika kita memilih jamur gajih maka akan mengotori seluruh lapangan namun kta-kata itu hanya sebuah kiasan dan tidak akan terjadi pada kenyataan. Pada baris keempat diajukan sebagai pertanyaan denga syair Semprat semprit jamur apa? ialah pertanyaan yang diajukan oleh pemain yang mengelilingi pemain yang jadi dan ditujukan pada pemain yang jadi itu. Bila kita artikan dalam bahasa Indonesia maka artinya Melesat Jamu apa. Dalam tembang jamuran kita bisa mengetahuai bagaimana etnografi disini ikut berperan serta dalam penelitian ini. Kata jamur adalah nama tumbuh-tumbuhan paku yang banyak dijumpai didaerah tropis. Di Indonesia sendiri khususnya Jawa banyak tumbuhan jamur yang tersebar didaearh-daerah pegunungan maupun daratan. Sehingga pencipta lagu sendiri mendiptakan lagu Jamuran karena terinsirasi oleh jamur-jamur yang berada dilingkungan sekitar.

 

Kata Kunci: tembang dolanan, etnografi


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/ikadbudi.v8i1.42994

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


ISSN : 2089-7537

E-ISSN: 2685-8282

Cited By