MAKNA SIMBOLIK DALAM GEGURITAN “SENGKUNI MBAYI” KARYA SETYAWATI DWI DIJAMAN SEKARANG (KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA)

Atif Nur Cahyani,

Abstract


Puisi sebagai salah satu jenis karya sastra menyimpan banyak misteri dan makna yang dalam. Tidak hanya kata yang indah, puisi juga menjadi medium ekspresi dan juga konservasi khususnya bidang karya sastra. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna didalam puisi “Sengkuni Mbayi” dalam penggambaran kehidupan manusia jaman sekarang. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan antropologi sastra. Dalam menganalisis unsur budaya tokoh pewayangan yang dimaknai dalam kehidupan yang sekarang, maka peneliti menggunakan metode deskriptif interpretatif yakni memanfaatkan cara-cara penafsiran dengan menyajikannya dalam bentuk deskripsi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan catat, kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan antropologi sastra dengan model analisis konten. Analisis konten dilakukan melalui tahap inferensi, analisis, validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna didalam puisi atau geguritan Jawa yang berjudul “Sengkuni Mbayi” yang menggambarkan watak manusia jaman sekarang yang penuh keserakahan dan ambisi, sama dengan yang digambarkan dalam penokohan pewayangan yang ada di Mahabarata dalam tokoh Sengkuni.

 

Kata Kunci: makna, antropologi sastra, geguritan, sengkuni


Full Text:

PDF PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/ikadbudi.v8i1.42993

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


ISSN : 2089-7537

E-ISSN: 2685-8282

Cited By