IRAWAN SEBAGAI KORBAN MEDAN PERANG DALAM PERISTIWA KEMATIAN IRAWAN MENURUT SASTRA LAKON TRADISI PEDALANGAN YOGYAKARTA
Abstract
Naratif Kematian Irawan menurut tradisi pedalangan Yogyakarta telah mengalami “pergeseran” dari induknya: Mahabharata Sansekerta. Menurut tradisi pedalangan Yogyakarta Irawan mati sebelum perang baratayuda dimulai. Naratif kematian Irawan seperti itu, tidak dijumpai dalam Mahabharata Sansekerta maupun kitab-kitab Jawa Kuna.
Pergeseran letak naratif kematian Irawan dalam tradisi pedalangan Yogyakarta tersebut, tampaknya bukan hal yang tanpa alasan, karena lakon yang memuat naratif tersebut termasuk Lakon Baratayuda, yaitu lakon yang dikeramatkan dan sangat ketat diwariskan. Untuk memahami kasus ini dilakukan pengkajian tokoh seperti yang pernah dilakukan oleh Alf Hiltebeitel yang berhasil menembus makna Mahabharata melalui pendekatan epik, mite, dan ritual.
Peristiwa kematian Irawan dalam tradisi pedalangan Yogyakarta erat kaitannnya dengan Baratayuda. Terbunuhnya Irawan rupanya menyarankan ke arah upacara korban pada tataran ritual. Naratif kematian Irawan tersebut rupanya mengacu pada pemujaan kepada Durga pembunuh Mahisasura. Dengan terlaksananya korban Irawan, maka Pandawa pun memperoleh jaminan kemenangan dalam Baratayuda.
Kata kunci: kematian Irawan; tradisi pedalangan Yogyakarta; pendekatan epik, mite dan ritual
Abstract
The death of Irawan narrative in the tradition of Yogyakarta puppetry has undergone a "shift" of the origin text: Sanskrit Mahabharata. According to the tradition of Yogyakarta puppetry Irawan die before the Baratayuda war began. Irawan death narrative as such, is not found in the Sanskrit Mahabharata and the books of the Old Javanese.
Shifting the narrative the death of Irawan in Yogyakarta puppetry tradition, it seems is not without reason, because the lakon that contains the narrative included Baratayuda lakon, that lakon is sacred and very tight inherited. To understand this case do figures study such ever undertaken by Alf Hiltebeitel who was penetrates the meaning of the Mahabharata through epic, myth, and ritual approach.
Irawan death scene in the traditions of Yogyakarta puppetry connected closely with Baratayuda. The kill of Irawan apparently suggested direction sacrifice at the level of ritual approach. The death of Irawan narrative was apparently referring to the cult of Durga Mahisasura killer. With the implementation of Irawan victim, the Pandavas victory was assured in Baratayuda.
Key words: the death of Irawan; the tradition of Yogyakarta puppetry; epic, myth, and ritual approach
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/ikadbudi.v5i12.12305
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Cited By
Ikadbudi