KONSEP DARMA DALAM BUDAYA JAWA TINJAUAN PADA LAKON WAHYU PANCADARMA

- Darmoko,

Abstract


Darma merupakan tugas suci yang berasal dari Tuhan diberikan kepada manusia dalam rangka suatu misi untuk mewujudkan ketentraman dunia. Darma dilakukan oleh manusia secara terus menerus (berkelanjutan) hingga manusia meninggal dunia. Darma seorang manusia yang diterima oleh Tuhan, akan membuahkan hasil dan manusia tersebut diberi anugerah Tuhan (wahyu). Wahyu diberikan kepada manusia yang terpilih dan terpercaya untuk mengemban sebuah misi di dunia. Manusia senantiasa menjalankan darma tersebut. Manusia menjalankan darma tidak semata-mata bertujuan untuk mendapatkan wahyu. Manusia setelah manerima wahyu maka ia pun harus melaksanakan darma selanjutnya, yaitu dalam misi menegakkan kebenaran, keutamaan, dan keadilan yang berorientasi kepada nilai-nilai ketuhanan. Darma sering dipertentangkan dengan adarma, artinya tugas suci dari Tuhan (jalan keutamaan) mendapatkan ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, dari jalan kejahatan (keangkaramurkaan). Manusia secara eksplisit dipercaya untuk menjalankan darma seperti terlukis dalam lakon Wahyu Pancadarma yang disimbolkan dengan tokoh Puntadewa atau Yudhistira. Darma (tugas suci) itu diimplementasikan oleh manusia berdasarkan status dan peran yang didapatkan oleh manusia, seperti: darma raja, darma ksatria, darma pendeta (brahmana), dan sebagainya. Darma dapat diuraikan lebih rinci lagi berdasarkan peran yang diemban masing-masing, menyangkut tuturkata, sikap, perilaku manusia yang harus bermuara pada prinsip-prinsip kejujuran, kedisiplinan, keberanian, kebenaran, keutamaan, dan keadilan.  
Wahyu Pancadarma merupakan salah satu teks di antara teks-teks lakon wayang yang memuat konsepsi darma. Darma (tugas suci) berorientasi pada nlai-nilai ketuhanan. Ketulusan, kesabaran, keteguhan hati orang Jawa digambarkan di dalam teks ini melalui pemeranan tokoh Puntadewa (Pandawa yang pertama). Pembahasan terhadap teks lakon Wahyu Pancadarma menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan objektif yang menekankan pada karya sastra itu sendiri. Aspek-aspek yang ada di dalam teks dihubungkan dengan aspek-aspek di luar teks (konteks). Hasil pembahasan ini menunjukkan bahwa darma (tugas suci) berhubungan dengan wahyu sebagai anugerah Tuhan yang mengandung misi untuk menegakkan keutamaan, kebenaran, dan keadilan sehingga tercipta tatanan dunia yang aman, damai, dan selamat sejahtera.   
Kata kunci: manusia, darma, wahyu, selamat, dunia

Abstract
Darma is a pure duty from God given to men to make peace in world. Men do the Darma continuously until they died. God will give wahyu if the Darma has been accepted. Besides, men have to do he Darma to fight the truth, the superiority, and justice. Man, explicitly were symbolized by Puntadewa or Yudistira in Wahyu Pancadarma story in Javanese puppet story. The Darma is implemented by status and character, like Darma as a king, Darma as a knight, Darma as Brahmin. Darma can be categorized by speech, attitude, and character in justice, truth, courage and superiority.  
The data were analyzed using descriptive method with an objective approachment to the Wahyu Pancadarma literature. The aspects in the text are connected to the aspect outside the text (context). The data result shows that the Darma are related to wahyu as the given from God have a mission to fight the truth, superiority, and justice so the life will be peaceful and safe.
Keywords: man, darma, wahyu



DOI: https://doi.org/10.21831/ikadbudi.v3i10.12037

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


ISSN : 2089-7537

E-ISSN: 2685-8282

Cited By