RAKSASA DALAM BUDAYA JAWA

Afendy Widayat,

Abstract


Budaya Jawa mengenal adanya makhluk yang disebut raseksa atau buta dan berbagai sebutannya. Raseksa dalam bahasa Jawa, kebanyakan bertubuh besar, namun tidaklah semuanya demikian. Raseksa pada umumnya digambarkan berwatak jahat, bertubuh menakutkan dan suka mengganggu manusia bahkan suka memakan manusia, namun juga terdapat beberapa raseksa yan digambarkan berwatak baik.
Raseksa dalam wayang purwa dapat digolongkan menjadi dua, yakni raseksa yang memiliki silsilah hidupnya dan raseksa yang tidak memiliki sisilah. Yang tidak memiliki silsilah, terutama hanya dipakai sebagai pengisi adegan dan difungsikan sebagai symbol nafsu manusia. Raseksa yang tidak jelas silsilahnya, tempat asalnya adalah sabrang atau seberang. Hal ini sebagai symbol bahwa raseksa yang jahat adalah dari luar budaya Jawa atau tidak dapat bersikap seperti idiologi Jawa. Adapun raseksa yang memiliki silsilah hidupnya, sebagiannya memiliki watak yang baik, dan dianggap mampu menjunjung martabatnya.
Kata Kunci: raksasa, budaya Jawa

Abstract
Javanese culture familiars with a creature that well-known as a Raseksa or Buta, and his other names. Raseksa in Javanesse culture, mostly have a gigantic body, yet not for all types. Generally, Raseksa are bad-tempered, have a horrible stature, and love to disturb human even eat human, yet there are several giants that kindhearted.
Raseksa in wayang purwa in Java, divided into two types, the one who has pedigree of his life, and the one who has not. Raseksa that have no pedigree especially used as the cast of a scene and functioned as a symbol of human passions. He comes from abroad, therefore the bad-tempered Raseksa comes from outside or over the sea of Java culture so he can not behave Javas ideology. On the order hand Raseksa that have pedigree af his life, some are kindhearted, and were considered able to uphold his dignity.
Keywords: raseksa, Javanese culture



DOI: https://doi.org/10.21831/ikadbudi.v3i10.12035

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Cited By

   

 

Ikadbudi