UNGKAPAN-UNGKAPAN JAWA TRADISIONAL SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER BANGSA
Bambang Sulanjari,
Sunarya -,
Abstract
Krisis moral di Republik Indonesia saat ini mencapai level yang mengkhawatirkan. Kehidupan seakan lepas dari etika dan karakter. Padahal etika pembentuk karakter atau ajaran budi pekerti tersebut banyak yang ditulis dalam buku-buku ajaran moral. Selain secara konkret ditulis pada buku-buku ajaran budi pekerti, pesan moral tersebut banyak direkam dalam ungkapan-ungkapan Jawa tradisional, antara lain pada paribasan (peribahasa Jawa), bebasan (pepatah Jawa), saloka (seloka Jawa), pepindhan (perumpamaan Jawa), dan isbat (filosofi Jawa). Ungkapan-ungkapan Jawa tradisional selain mengandung nilai karakter, ditulis dengan bahasa indah yang sangat estetis, ada pula yang tidak tertulis, tidak terdapat pada buku-buku sastra. Ajaran-ajaran yang sekan tenggelam tersebut harus direvitalisasi. Itulah sebabnya studi ini dilakukan.
Penggalian data dilakukan secara menyeluruh baik secara media ekspresinya maupun secara wilayah. Data dikumpulkan dari daerah kantong-kantong budaya serta buku-buku yang tersisa dari peninggalan masa lampau. Metode deskriptif analisis selanjutnya diterapkan untuk mengurai, menelaah dan menjelaskan makna data, sehingga didapat hasil akhir berupa deskripsi aspek intrinsik dan ekstrinsik dari ungkapan-ungkapan tradisional Jawa.
Secara intrinsik, keindahan yang terkandung di dalamnya bersifat unik seperti purwakanthi (persajakan), sandi asma (nama samaran), sengkalan atau sengkala sastra (perhitungan tahun didasarkan nilai kata), dan lain sebagainya. Secara ekstrinsik, ungkapan-ungkapan Jawa tradisional itu ada yang bersifat positif, langsung sebagai contoh perbuatan baik, dan ada pula yang bersifat negatif, berupa contoh tidak baik atau contoh buruk, jahat, yang harus dicari dahulu makna positifnya.
Kata kunci: ungkapan tradisional; karakter; budi pekerti
Abstract
Indonesia has an increasing mental crisis. There are no ethic and character anymore although ethic and character building are written in many ancient books. The ethic and character building also can be found at Javanese traditional folklore; paribasan (Javanese proverb), bebasan (Javanese aphorism), saloka (Javanese poem), pepindhan (Javanese parable), dan isbat (Javanese philosophy). Javanese traditional idioms do not only have great values but also written in a beautiful language and they are aesthetically created. This study aims to describe the Javanese traditional idioms.
The data were collected based on the media and also the area of expression. They were collected from regions that become center of culture and from the ancient books. The data were analysed descriptively to describe the data and get the intrinsic and extrinsic aspects of the Javanese traditional idiom.
In terms of intrinsic elements, the beauty in the idiom is unique, like purwakanthi, sandi asma, and sengkalan. In terms of extrinsic elements, the Javanese idioms have positive character and negative character.
Keywords: Javanese idiom, character building
Penggalian data dilakukan secara menyeluruh baik secara media ekspresinya maupun secara wilayah. Data dikumpulkan dari daerah kantong-kantong budaya serta buku-buku yang tersisa dari peninggalan masa lampau. Metode deskriptif analisis selanjutnya diterapkan untuk mengurai, menelaah dan menjelaskan makna data, sehingga didapat hasil akhir berupa deskripsi aspek intrinsik dan ekstrinsik dari ungkapan-ungkapan tradisional Jawa.
Secara intrinsik, keindahan yang terkandung di dalamnya bersifat unik seperti purwakanthi (persajakan), sandi asma (nama samaran), sengkalan atau sengkala sastra (perhitungan tahun didasarkan nilai kata), dan lain sebagainya. Secara ekstrinsik, ungkapan-ungkapan Jawa tradisional itu ada yang bersifat positif, langsung sebagai contoh perbuatan baik, dan ada pula yang bersifat negatif, berupa contoh tidak baik atau contoh buruk, jahat, yang harus dicari dahulu makna positifnya.
Kata kunci: ungkapan tradisional; karakter; budi pekerti
Abstract
Indonesia has an increasing mental crisis. There are no ethic and character anymore although ethic and character building are written in many ancient books. The ethic and character building also can be found at Javanese traditional folklore; paribasan (Javanese proverb), bebasan (Javanese aphorism), saloka (Javanese poem), pepindhan (Javanese parable), dan isbat (Javanese philosophy). Javanese traditional idioms do not only have great values but also written in a beautiful language and they are aesthetically created. This study aims to describe the Javanese traditional idioms.
The data were collected based on the media and also the area of expression. They were collected from regions that become center of culture and from the ancient books. The data were analysed descriptively to describe the data and get the intrinsic and extrinsic aspects of the Javanese traditional idiom.
In terms of intrinsic elements, the beauty in the idiom is unique, like purwakanthi, sandi asma, and sengkalan. In terms of extrinsic elements, the Javanese idioms have positive character and negative character.
Keywords: Javanese idiom, character building
DOI: https://doi.org/10.21831/ikadbudi.v3i10.12034
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Cited By
Ikadbudi