Membentuk karakter yang kokoh melalui pendidikan hati
Abstract
Pada umumnya pendidikan karakter menyentuh ranah kognitif ,afektif, dan psikomotor, belum dilandasi kesadaran spiritual dan motivasi yang tinggi, akibatnya karakter yang terbentuk merupakan karakter yang rapuh, dan kebaikan perilakunya dilatarbelakangi oleh kepentingan pribadi. Pembentukan karakter berbasis pendidikan hati menawarkan solusi pendidikan karakter yang unggul dan mampu membentuk intensitas dan konsistensi karakter yang baik. Pendidikan hati merupakan dasar dari karakter yang kokoh dan konsisten, ketika hati telah melekat pada kebaikan, maka akan menjadi sumber motif spiritual yang menggerakkan perilaku dengan kecenderungan keikhlasan, dan akan mendorong seluruh potensi psikofisik untuk berbuat baik secara konsisten. Pendidikan karakter berbasis hati dikembangkan melalui: 1) Tahap prakondisi, yaitu proses mengenali kondisi hati, mengenalkan fungsi spiritual hati, melakukan pelurusan/pengobatan hati dari berbagai penyakit hati. 2) Tahap pembentukan, yaitu proses menumbuhkan kesadaran akan pentingnya karakter, menggunakan hati dalam menentukan perilaku dan menanamkan kepekaan untuk mengambil pelajaran dari perbuatan baik. 3) Tahap perawatan, yaitu proses penyelamatan hati dari potensi kerusakan dan menghindari pengaruh karakter negatif dari lingkungan.
In general, character education touches the realm of cognitive, affective, and psychomotor domains, has not been based on high spiritual awareness and motivation, as a result the character formed is a fragile character, and the goodness of behavior is motivated by personal interests. The formation of character based on heart education offers superior character education solutions and is able to form good character intensity and consistency. Heart education is the basis of a solid and consistent character, when the heart is attached to goodness, it will become a source of spiritual motives that drive behavior with a sincere tendency, and will encourage all psychophysical potentials to do good consistently. Heart-based character education is developed through: 1) Preconditioning stage, namely the process of recognizing the condition of the heart, introducing the spiritual function of the heart, performing liver straightening/treatment of various liver diseases. 2) The formation stage, namely the process of growing awareness of the importance of character, using the heart in determining behavior and instilling sensitivity to take lessons from good deeds. 3) Treatment stage, namely the process of saving the liver from potential damage and avoiding the influence of negative characters from the environment.
Full Text:
PDFReferences
Abduloh, A. Y., & Ahyani, H. (2020). Pendidikan hati menurut Al-Ghazali (Keajaiban hati: Penjelasan tentang perbedaan antara dua maqom). Jurnal Tawadhu, 4(2), 1209-1227.
Al-Farmawi, A. H. (1977). Al-bidayah fi at-tafsir al-maudhu’i dirasah manhajiyyah maudhu’iyyah. Maktabah Jumhuriyah.
Al-Ghazali, A. H. (1993). Mukhtaṣar ihya ‘ulumuddin. Dara al-Fikr.
Al-Ghazali. (2002). Metode menaklukkan jiwa perspektif sufistik alih bahasa Rahmani Astuti. Mizan.
Al-Isfahani, R. (2005). Mufradaat alfadzil Qur’an. Daar al-Ma'rifah.
Awhinarto, A., & Suyadi, S. (2020). Otak karakter dalam pendidikan Islam: Analisis kritis pendidikan karakter islam berbasis neurosains. Jurnal Pendidikan Karakter, 11(1). 143-156. https://doi.org/10.21831/jpk.v10i1.29693
Bear, G. G., & Richards, H. C. (1981). Moral reasoning and conduct problems in the classroom. Journal of Educational Psychology, 73(5), 664. https://doi.org/10.1037/0022-0663.73.5.664
Brooks, B. D., & Goble, F. G. (1997). The case for character education: The role of the school in teaching values and virtue. Quick Publishing.
Djahiri, A. K. (1996). Menelusuri dunia afektif pendidikan nilai dan moral. Laboratorium Pengajaran PMP IKIP [Pendidikan Moral Pancasila, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan] Bandung.
Hawwa, S. (2006). Tazkiyatun nafs: Kajian lengkap penyucian jiwa, intisari Ihya Ulumuddin. Pena Pundi Pustaka.
Hoy, W.K & Miskel, C.G. (2001). Educational administration: theory, research, and practice. 6th Singapore: McGraw Hill.
Ismail, M. (2014). Konsep berpikir dalam al-qur’an dan implikasinya terhadap pendidikan akhlak. Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam, 19(02), 291-312. https://doi.org/10.19109/td.v19i02.20
Lickona, T. (1996). Eleven principles of effective character education. Journal of moral Education, 25(1), 93-100. https://doi.org/10.1080/0305724960250110
Lickona, T. (1999). Character education: Seven crucial issues. Action in Teacher Education, 20(4), 77-84. https://doi.org/10.1080/01626620.1999.10462937
Megawangi, R. (2004). Pendidikan karakter solusi yang tepat untuk membangun bangsa. Indonesia Heritage Foundation.
Megawangi, R. (2010). Pengembangan program pendidikan karakter di sekolah: pengalaman sekolah karakter. Indonesia Heritage Foundation (IHF).
Miles, R.E. (1975). Theories of management: implication for organizational behavior and development. Tokyo: McGraw Hill Kogakusha.
Nashihin, H. (2017). Pendidikan akhlak kontekstual. CV. Pilar Nusantara.
Nuryatno, M. A. (2011). Islamic education in a pluralistic society. Al-Jami'ah: Journal of Islamic Studies, 49(2), 411-431. https://doi.org/10.14421/ajis.2011.492.411-431
Shihab, M. Q. (1996). Wawasan Al-Quran: Tafsir tematik atas pelbagai persoalan umat. Mizan Pustaka.
Suparlan, S. (2015). Mencari model pendidikan karakter. Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 15(1), 75-88. https://doi.org/10.21831/hum.v15i1.7643
Suparlan, S., & AW, S. F. (2017). Manajemen pendidikan karakter berbasis pembelajaran pendidikan agama islam di perguruan tinggi umum. Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 17(2), 112-132. https://doi.org/10.21831/hum.v17i1.18566
Victorynie, I., Husnaini, M., & Amili, N. (2020). Model of religious character education: A case study in Al-Hilal Islamic Primary School Bekasi, Indonesia. Journal of Social Studies (JSS), 16(2), 103-120. https://doi.org/10.21831/jss.v16i2.34706
DOI: https://doi.org/10.21831/hum.v22i1.49082
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Suparlan Suparlan
Supervised by
Our Journal has been Indexed by
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum by http://journal.uny.ac.id/index.php/humanika is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.