Kapitalisme terus melangkah maju. Sejak munculnya, sebagai suatu sistem pada era akhir abad 16, kapitalisme masuk dalam berbagai bidang baik pendidikan, media, industri, rumah sakit, lingkungan hidup dan bahkan pada wilayah yang dianggap sakral dan privat: agama. Kapitalisme seolah seperti busa spon yang menyerap berbagai aspek dan masih menyisakan bekasnya. Kapitalisme kerap kali menjadi tema sensitif dan mengalami penolakan. Wajah kapitalisme dianggap jahat karena terkesan eksploitatif dan diramalkan akan mengalami keruntuhan. Dalam perjalanan sejarah, kapitalisme menunjukkan sosok barunya. Dinamika kontekstual dan perkembangan global mengharuskan kapitalisme memperbaiki diri dan berpartisipasi langsung dalam menangani masalah-masalah kemanusiaan universal dan lingkungan hidup sebagai bentuk tanggung jawab sosial.