Studi Perbandingan Sebaran Spasial COVID-19 di Yogyakarta dan Gorontalo
Nursida Arif,
(Scopus ID: 56236800700), Universitas Negeri Yogyakarta Dyah Respati Suryo Sumunar,
Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Nurul Khotimah,
Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Etika cahyani,
Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Yusuf Susena,
Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Riga Aditya Ariyanto,
Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Perbedaan sebaran COVID-19 di berbagai negara masih menjadi isu yang terus dikaji karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang berkorelasi dengan penyebaran COVID-19 adalah faktor geografis. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang memiliki keunikan karena letak dan kondisi geografisnya. Penelitian melihat perbedaan sebaran COVID-19 di dua provinsi di Indonesia yaitu Yogyakarta dan Gorontalo. Secara geografis kedua wilayah ini sangat berbeda. Kondisi iklim pada masing-masing wilayah dilihat berdasarkan suhu permukaan lahan menggunakan citra satelit Landsat 8. Suhu rata-rata tertinggi di provinsi Gorontalo yaitu 34,24°C terdistribusi di kota Gorontalo dan kabupaten Gorontalo. Sedangkan suhu tertinggi di DIY terdistribusi di kota Yogyakarta dengan suhu 32,72°C. Berdasarkan data yang diperoleh Gorontalo merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terdampak paling akhir, namun memiliki memiliki persentase terpapar lebih besar yaitu 0,23% yaitu dibandingkan DIY 0,07%. Sebaran spasial yang mengelompok diperkotaan menunjukkan bahwa mobilitas penduduk dapat menjadi pemicu meningkatnya jumlah kasus COVID-19. Sedangkan faktor-faktor yang diinvestigasi dalam penelitian ini yaitu suhu, lamanya waktu terpapar dan jumlah penduduk tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap persebaran COVID-19.