Refleksi terhadap kewarganegaraan ekologis dan tanggung jawab warga negara melalui program ecovillage

Lili Halimah, STKIP Pasundan, Cimahi, Jawa Barat, Indonesia
Siti Fauziah Nurul, , Indonesia

Abstract


Penelitian ini mengangkat permasalahan Sungai Citarum yang keadaannya sangat memprihatinkan walaupun pemerintah daerah telah berupaya menanganinya dengan berbagai program dan dengan biaya yang sangat besar.  Ecological citizenship merupakan gerakan sebagai upaya mengubah perilaku masyarakat agar sadar lingkungan. Civic responsibility adalah kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Tujuan penelitian adalah menganalisis program agar dapat mengubah mindset masyarakat mempunyai kesadaran untuk mencintai lingkungan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan observasi, dan wawancara. Hasil penelitian masyarakat masih belum memiliki kesadaran untuk membantu program pemerintah daerah, hal ini disebabkan karena faktor pendidikan, status sosial dan ekonomi. Cara yang tepat untuk mempromosikan ecological citizenship dan civic responsibility adalah edukasi tingkat sekolah menengah untuk menghindari krisis lingkungan, ekonomi, dan budaya di masa depan dengan menambahkan Kurikulum Kewarganegaraan. Komunikasi aktif dari pemerintah daerah kepada masyarakat terbangun kesadaran untuk ikut membangun lingkungan.

 

ABSTRACT

This research about the Citarum River problem is in deplorable condition even though the local government has tried to solve it with various programs and at a very high cost. Ecological citizenship is a movement to change people's behavior so that they are environmentally aware. Civic responsibility is an awareness of the rights and obligations of the citizen. The research objective is to analyze the program to change the mindset of having the awareness to love the environment. The research method used a qualitative approach with observation and interviews. The results of the community research still do not have the awareness to help local government programs. It is due to factors of education, social, and economic status. An appropriate way to promote ecological citizenship and civic responsibility is secondary school level education to avoid future environmental, economic, and cultural crises by adding a citizenship curriculum in school. Citizen awareness can build from a good partnership between government and society

Keywords


Civic Responsibility, Ecovillage, Citarum River, DLH KBB

Full Text:

DOWNLOAD FULL TEXT

References


Andriansyah, Y., & Rahmantari, D. N. (2013). Penyuluhan dan praktik PHBs (perilaku hidup bersih sehat) dalam mewujudkan masyarakat desa peduli sehat. Inovasi Dan Kewirausahaan, 2(1), 45–50.

Biagi, M., & Ferro, M. (2011). Ecological citizenship and social representation of water: Case study in two Argentine cities. SAGE Open, 1(2), 1–8. https://doi.org/10.1177/2158244011417897

Creswell, J. (2010). Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan campuran. Pustaka Pelajar.

Dobson, A. (2007). Environmental citizenship: Towards sustainable development. Sustainable Development, 15(5), 276–285. https://doi.org/10.1002/sd.344

Gottlieb, K., & Robinson, G. (Eds.). (2006). A practical guide for integrating civic responsibility into the curriculum (Second Edi). Community College Press.

Hayward, T. (2006). Ecological citizenship: Justice, rights and the virtue of resourcefulness. Environmental Politics, 15(3), 435–446. https://doi.org/10.1080/09644010600627741

Hermawan, I. C. (2013). Revitalisasi pendidikan politik dalam pendidikan kewarganegaraan di Indonesia. Jurnal Kajian Pendidikan, 3(1), 9–26. https://mindamas-journals.com/atikan/article/view/141

Imansyah, M. F. (2012). Studi umum permasalahan dan solusi DAS Citarum serta analisis kebijakan pemerintah. Jurnal Sosioteknologi, 11(25), 18–33.

Isaza, D. F. G., Cramp, R. L., & Franklin, C. E. (2020). Living in polluted waters: A meta-analysis of the effects of nitrate and interactions with other environmental stressors on freshwater taxa. Environmental Pollution, 261, 114091. https://doi.org/10.1016/j.envpol.2020.114091

Karatekin, K., & Uysal, C. (2018). Ecological citizenship scale development study. International Electronic Journal of Environmental Education, 8(2), 82–104.

Krisnani, H., Humaedi, S., Ferdryansyah, M., Asiah, D. H. S., Basar, G. G. K., Sulastri, S., & Mulyana, N. (2017). Perubahan pola pikir masyarakat mengenai sampah melalui pengolahan sampah organik dan non organik di Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kab. Sumedang. Jurnal Penelitian & PPM, 4(2), 281–289. https://doi.org/10.24198/jppm.v4i2.14345

Latta, A., & Garside, N. (2005). Perspectives on ecological citizenship: An introduction. Environments, 33(3), 1–8.

Melo-Escrihuela, C. (2008). Promoting ecological citizenship: Rights, duties and political agency. Acme, 7(2), 113–134.

Ouko, C. A., Mulwa, R., Kibugi, R., Thorn, J. P. R., & Oguge, N. (2019). Prospects of scenario planning for Kenya’s protected ecosystems: An example of Mount Marsabit. Current Research in Environmental Sustainability, 1, 7–15.

https://doi.org/10.1016/j.crsust.2019.10.001

Purbantara, A., Purwono, E. P., & Rustiadi, T. (2013). Survei kebersihan pribadi siswa sekolah dasar negeri dalam wilayah pedesaan dan perkotaan di Kabupaten Semarang tahun ajaran 2012/2013. Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation, 2(6), 368–371. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr

Sáiz, A. V. (2005). Globalisation, cosmopolitanism and ecological citizenship. Environmental Politics, 14(2), 163–178. https://doi.org/10.1080/09644010500054848

Seyfang, G. (2006). Ecological citizenship and sustainable consumption: Examining local organic food networks. Journal of Rural Studies, 22(4), 383–395.

https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2006.01.003

Sriyanto. (2007). Kondisi lingkungan hidup di Jawa Tengah dan prospek pembangunan ke depan. Jurnal Geografi, 4(2), 107–113. https://doi.org/10.15294/jg.v4i2.102

Sunaedi, N., & As’ari, R. (2018). Program ecovillage sebagai upaya perubahan perilaku masyarakat dalam pelestarian kawasan DAS Citanduy di Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS IX 2018, 419–427.

Surakusumah, W. (2012). Konsensus global sebagai solusi permasalahan lingkungan global (pemanasan global).

Sya’ar, M. R. (2017). Uupaya Greenpeace dalam mengatasi limbah beracun di Tiongkok. JOM FISIP, 4(2), 1–11.

Wafiroh, S. F. (2018). Pengembangan masyarakat melalui program ecovillage dalam pelestarian lingkungan hidup: Studi Deskriptif di Desa Langensari Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Wangsaatmaja, S., Sabar, A., & Prasetiati, M. A. N. (2006). Permasalahan dan strategi pembangunan lingkungan berkelanjutan. Studi kasus: Cekungan Bandung. Indonesian Journal on Geoscience, 1(3), 163–171. https://doi.org/10.17014/ijog.vol1no3.20065

Wilcox, K. C. (2011). The importance of civic responsibility in higher performing middle schools: An empirical study. Education and Urban Society, 43(1), 26–41. https://doi.org/10.1177/0013124510379826




DOI: https://doi.org/10.21831/jc.v17i2.28465

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Jurnal Civics: Media Kajian Kewarganegaraan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Our journal indexed by:

                     

Supported by:

RJI Main logo

 

Jurnal Civics Media Kajian Kewarganegaraan is published by Univesitas Negeri Yogyakarta in collaboration with Indonesia Association Profession of Pancasila and Civic Education/Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (AP3KnI).


Creative Commons License

Jurnal Civics is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

 

j.civics stat