KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF K. H. AHMAD DAHLAN DI MUHAMMADIYAH

Ruslan Rasyid, Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong, Indonesia

Abstract


K. H. Ahmad Dahlan sebagai pelopor sekaligus pendiri persyarikatan Muhammadiyah
yangbercirikan gerakan Islam, gerakan dakwah,gerakan purifikasi, dan pembaharuan.
Secara historis, faktor-faktor yang melatar belakangi berdirinya Muhammadiyahkarena
adanya pemahaman agama Islamyang beragam di pulau Jawa, kondisi keadaan masyarakat
Kauman-Yogyakarta ketikaitu yang jauh dari kesejahteraan, pelayanan kesehatan dan
pendidikan bagi pribumi. Hal tersebut mendorong K. H. Ahmad Dahlan untuk melakukan
upaya perubahan, mengembalikan kemurnian ajaran Islam, mengangkat harkat, dan harga
diri masyarakat Kauman sehingga dengan gaya seperti itu terbentuk pola-pola
kepemimpinan transformatif. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatifjenis
penelitian historis. Metode ini dianggap paling relevan dalam menelusuri pola, strategi dan
gaya kepemimpinan transformatif K. H. Ahmad Dahlan diMuhammadiyah. Hasil kajian
menunjukkan bahwa K. H. Ahmad Dahlan memiliki jiwa kepemimpinan transformatif
yang bersifat karismatik, motivator, dan memiliki kecerdasan intektual serta berpikir
visioner. Selain itu pula, K. H. Ahmad Dahlan memiliki kemampuan untuk melihat dan
memahami secara emosional seluruh fenomena yang terjadi.Bahkan K. H. Ahmad Dahlan
turut berempati tinggi terhadap posisi dan keadaan orang lain, terutama dalam hal
perbedaan pandangan atau pendapat.Pandangannya tersebut bersifat inklusif relativis yaitu
memandang positif terhadap perbedaan yang ada dan menganggap bahwa itu bukanlah
perbedaan yang hakiki/mutlak namun disebabkan karena adanya perbedaan faktor-faktor
luar. K.H. Ahmad Dahlan merupakan seorang pemimpintranformatif yang senantiasa
bergerak maju dan berinovasi sekaligus seorang tokoh pembaharu Islam di Indonesia.

K.H. Ahmad Dahlan as the pioneer founder persyarikatan Muhammadiyah Islamic
movement, characterized by the movement of da'wah, purification, and renewal.
Historically, the factors underlying the establishment of Muhammadiyah were the
understanding of diverse Islamic religions on the island of Java, the condition of the State
society Kauman Yogyakarta-when it's away from welfare, health services and education
for indigenous peoples. It encourages the K. H. Ahmad Dahlan to attempt change,
restoring the purity of the teachings of Islam, elevating the dignity, and self-esteem of the
community so that a style as Kauman village that formed the transformative leadership
patterns. This study used a qualitative approach to the kind of historical research. This
method is considered most relevant in tracing the pattern, strategy and leadership style of 

transformative K. H. Ahmad Dahlan in Muhammadiyah. Results of the study show that K.
H. Ahmad Dahlan has transformative leadership is charismatic, motivational speaker, and
has intektual intelligence and visionary thinking. In addition, K. H. Ahmad Dahlan has the
ability to see and understand emotionally the whole phenomenon occurred. Even k. h.
Ahmad Dahlan participated and empathize to position and circumstances of others,
especially in terms of the difference in views or opinions. His view is relativis inclusive
i.e. looked positively towards differences and assume that it is not an essential
difference/absolute but caused due to the difference of external factors. K.h. Ahmad
Dahlan was a leader of the tranformatif that is always moving forward and innovating
while a reformer of Islam in Indonesia.


Keywords


Kepemimpinan Transformatif, K. H. Ahmad Dahlan, Muhammadiyah

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/hum.v18i1.23128

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Ruslan Rasyid

Supervised by

RJI Main logo


Our Journal has been Indexed by

    


Creative Commons License
Humanika: Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum by http://journal.uny.ac.id/index.php/humanika is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

View My Stats