Pelatihan Pengelolaan Laboratorium Dan Penggunaan Alat Peraga IPA Bagi Guru-Guru IPA Di SMP/MTS Se-Kota Bandar Lampung

Undang Rosidin, Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Lampung, Indonesia
Dina Maulina, Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Lampung, Indonesia
Wayan Suane, Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Lampung, Indonesia

Abstract


Abstrak

Pembelajaran IPA dan laboratorium tidak dapat dipisahkan keberadaannya secara fungsional. Guru sebagai komponen penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan menjadi protokol dalam kegiatan pembelajaran IPA berbasis laboratorium dan pengelolaannya. Tujuan kegiatan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengoperasikan alat peraga laboratorium, serta meningkatkan kemampuan guru terhadap teknik pengelalolaan laboratorium dan keterampilan menggunakan alat laboratorium guru. Kegiatan pelatihan ini menerapkan strategi kontekstual, yaitu mengaitkan antara teori dengan praktik yang disampaikan  dengan metoda praktik terbimbing yaitu sistem pengajaran yang berorientasi pada pemecahan masalah yang dihadapi mengenai pengelolaan laboratorium. Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini bertempat di SMP Negeri 2 Bandar Lampung, dengan subjek kegiatan pelatihan ini adalah 75 orang guru mata pelajaran IPA SMP/MTs se-Kota Bandar Lampung. Hasil kegiatan pelatihan ini menunjukan bahwa ada peningkatan pengetahuan managerial laboratorium, dimana seluruh kemampuan peseta meningkat kecuali bagi para peserta yang tidak mengikuti kegiatan pelatihan hingga akhir. Kemampuan guru dalam menggunakan alat peraga (kit) IPA sudah baik. Hasil penilaian 100% guru telah mencapai standar ketuntasan yaitu > 70. Dengan demikian, kegiatan pelatihan dikatagorikan berhasil dalam meningatkan kemampuan guru IPA MTs se-Kota Bandar Lampung tata kelola laboratorium dan penggunaan perangkat/kit IPA serta mampu mengenal fungsi dan kegunaan alat dan bahan praktikum dalam menunjang pembelajaran IPA.

 

Kata kunci: alat peraga IPA, pembelajaran IPA, pengelolaan laboratorium.

 

Training of Laboratory Management And use of Natural Science Teaching Aids

For Junior High School Science Teachers in Bandar Lampung

Abstract

Science and laboratory learning is not be separated as functionally tools. The teacher as an important component in determining the success of education becomes a protocol in laboratory-based science learning activities and its management. The purpose of this training activity was to improve the ability of teachers to operate laboratory teaching aids, and to manage laboratory techniques. The method used in this activity was to applying the contextual strategy to linked theory with practice delivered with the guided practice method. There was teaching system oriented towards solving problems encountered regarding laboratory management. The implementation of the training activities took place at SMP Negeri 2 Bandar Lampung, which was held for 4 days (32 hours). The subjects in this training activity were 75 Junior High School Science Teachers in Bandar Lampung. The results of this training activity showed that there was an increase in laboratory managerial knowledge, where all trainees' abilities increased except for participants who did not attend the training activities until the end. The ability of teachers to use science teaching aids (kits) is good. The results of the 100% assessment of teachers have reached the completeness standard of >70. Therefores, the training activities are categorized as successful in reminding the ability of science teachers throughout Bandar Lampung in laboratory management and the use of science devices and being able to recognize the functions and usefulness of practical tools and materials in supporting science learning.

Key words: science teaching aids, science learning, laboratory management.


Keywords


alat peraga IPA, pembelajaran IPA, pengelolaan laboratorium.

Full Text:

PDF

References


Abruscato, J. 2000. Teaching Children Science: A Discovery Approach. New Jersey: Person Education Company.

Anonim. 2014. Pelatihan Guru. (http://yantisitorus.wordpress.com/tag/kompetensi/, Diakses 10 Juli 2019)

Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gaya Media.

Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), dan Sekoah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Jakarta: Depdiknas.

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Umum. 2003. Ketentuan Umum Pendidikan Pra Sekolah, Dasar, Dan Menengah Umum. Depdiknas. Jakarta.

Khamidah, N. dan N. Aprilia. 2014. Evaluasi Program Pelaksanaan Praktikum Biologi Kelas XI SMA Se-Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta Semester II Tahun Ajaran 2013/2014. Jupemasi Pbio 1(1): 5-8. (https://www.researchgate.net/283506279_Evaluasi_Program_Pelaksanaan_Praktikum, diakses tanggal 18 September 2019).

Litasari, K. N., N. Setiati, dan L. Herlina. 2014. Profil Pembe-lajaran Biologi Berbasis Praktikum dan Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siwa di SMA Negeri se-Kabupaten Semarang. Unnes Journal of Biology Education 3(1): 172-179. (https://de.scribd.com/document/332598 343/4457-1-9153-2- 10-20160 325, diakses tanggal 19 Septrmber 2019).

Maulina, D. 2008. Profil Kemampuan Guru-Guru IPA SMP se-Bandar Lampung dalam Melakukan Kegiatan Prak-tikum. Jurnal Pendidikan Biologi Universitas Lampung. (https://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JBT/article/view/5850, diakses tanggal 15 Juli 2019)

Munandar, K. 2016. Pengenalan Laboratorium IPA-Biologi Sekolah. Bandung: PT Refika Aditama.

Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Novianti, R. N. 2011. ISSN. Kontribusi Pengelolaan Laboratorium dan MotivasiBelajar Siswa Terhadap Efektivitas Proses Pembelajaran. No. 1, hal. 158 –166.

Peniati, E. 2013. Model Analisis Evaluasi Diri untuk Mengembangkan Kemampuan Mahasiswa Calon Guru IPA dalam Merancang Pengembangan Laboratorium di Sekolah.Jurnal Pendidikan IPA Indonesia.2(2):107-119

Pusat Kurikulum. 2013. Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar SMP/MTs. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Putra, R. A. dan F. Sudargo. 2014. The effect of program laboratory inquiry practicum based (PPZI-BIL) to mastering invertebrate zoology concept. 86 Journal of Education and Practice Vol 5 No. 36 ISSN 2222-1735: 121-125.

Putri, H. P. 2014. Skripsi Pengaruh Metode Praktikum disertai Resitasi Terhadap Minat dan Hasil Belajar Biologi Siswa di MA Wahid Hasyim Yogyakarta. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Reiss, A. 2012. Effectiveness of practical work. Journal of Research in Science Teaching: 1-24.

Sudarwan. 2002. Inovasi Pendidikan. Jakarta: Bheineka.

Subiantoro, A. 2010. Pentingnya Praktikum dalam Pembelajaran IPA. (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/.pdf, diakses 25 Juli 2019).

Sutrisno, W. 2007. Pemeliharaan Fasilitas Laboratorium Fisika untuk Diklat Teknisi Laboratorium. Bandung: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA.

Suyanta. 2010. Manajemen Operasional Laboratorium. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta.

Tahir, M. 2011. Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.

Yuliati. 2010. Jenis-Jenis Bahaya di Laboratorium dan Pencegahannya. Laporan PPM. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.21831/jpmmp.v4i1.34075

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Accepted and published papers will be freely accessed in this website and the following abstracting & indexing databases:

   

 

 
Creative Commons License
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pedidikan MIPA is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
 
 Flag Counter
 

 

View My Stats

 

Supervised by:

RJI Main logo