The Acculturation of Building Facade Characters in Loji Wetan Area, Surakarta

Dewi Widowati Putri; Dyah Titisari Widyastuti

doi:10.21831/inersia.v20i2.72441

The Acculturation of Building Facade Characters in Loji Wetan Area, Surakarta

Dewi Widowati Putri, Department of Architecture and Planning, Faculty of Engineering, Universitas Gadjah Mada, 55281, Indonesia
Dyah Titisari Widyastuti, Department of Architecture and Planning, Faculty of Engineering, Universitas Gadjah Mada, 55281, Indonesia

10.21831/inersia.v20i2.72441

Abstract

Loji Wetan is a former European ethnic residential area to the east of Vastenburg fort, Surakarta. This area has the characteristics of European building. However, the visual are gradually fading due to changes in facade form. The research identified the character of 22 residential buildings based on variables and indicators regarding facade components which discuss roof components, columns, doors, windows, guardrails, porches or verandas, and stairs, as well as architectural facade composition which discusses symmetry, geometry, proportion and scale, rhythm, and contrast. The research show that the characteristics at Loji Wetan are a product of acculturation between colonial, Javanese and Chinese architecture. Colonial elements presented with clipped gable roofs, supporting column structures, size of the doors and window, as well as the presence of a 2-story building. Javanese influence the presence of carved ornaments above lintels, wooden lattice window models, wooden columns, and the symmetry of the façade which represent the Javanese philosophy of balance. Meanwhile, the Chinese style is shown through the column-free facade that squeezes into the street. This product of acculturation influenced by several factors, including socio-cultural, political, and economic factors.

Keywords

Karakteristik Arsitektur; Karakteristik Fasad; Loji Wetan; Akulturasi

References

Oxford Learner’s Dictionaries. (2023). “Definition of Character”. Oxford Advanced American Dictionary. Dikutip dari https://www.oxfordlearnersdictionaries.com /definition/american_english/character

Wibawa, D. G. A., Antariksa, A., & Ridjal, A. M. (2017). Karakter Spasial Dan Visual Pada Bangunan Gedung Juang 45 Bekasi Jawa Barat (Doctoral dissertation, Brawijaya University).

Misavan, D. F., & Gultom, B. J. (2014). Pengaruh Pembaruan Fasad Bangunan Terhadap Karakter Visual Kawasan, Studi Kasus: Jalan Tanjungpra Pontianak. Langkau Betang: Jurnal Arsitektur, 1(2), 1-16.

Cheris, R., Imbardi, I., & Ivan, L. M. (2021). Elemen Arsitektur Pembentuk Karakter Bangunan Pada Tapak Warisan Dunia Kota Sawahlunto Sumatera Barat, Indonesia. Arsitektura, 19(1), 13-24.

Widaningsih, L. (2011). Karakteristik Fasade Bangunan Factory Outlet di Jalan Ir. H. Djuanda Bandung. Jurnal Pendidikan Teknik Arsitektur. Universitas Pendidikan Indonesia, 1-18.

Purnomo, H., Waani, J. O., & Wuisang, C. E. (2017). Gaya & Karakter Visual Arsitektur Kolonial Belanda Di Kawasan Benteng Oranje Ternate. Media Matrasain, 14(1), 23-33.

Gultom, A. Z. (2020). Kebudayaan Indis sebagai Warisan Budaya Era Kolonial. Warisan: Journal of History and Cultural Heritage, 1(1), 20-26.

Soekiman, D. (2000). Kebudayaan Indis dan Gaya Hidup Masyarakat Pendukungnya di Jawa (Abad XVIII - Medio Abad XX). Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya

Mahusfah, I. T., Najib, M. A., & Sutriani, S. (2019). Identifikasi Wujud Akulturasi Budaya Terhadap Arsitektur Masjid Al-Hilal Tua Katangka. TIMPALAJA: Architecture student Journals, 1(1), 19-26.

Kesumasari, D., & Anjarwulan, S. P. (2021). Akulturasi Arsitektur pada Gereja Kristen Jawa (GKJ) Manahan Surakarta. Jurnal Arsitektur Komposisi, 15(1), 55-63.

Dewi, F. C., Saraswati, U., & Muntholib, A. (2019). Perkembangan Arsitektur pada Masa Kolonial di Surakarta Tahun 1900-1942: Tinjauan Politik, Sosial dan Pendidikan. Journal of Indonesian History, 8(2), 96-104.

Kemalawati, A. (2019). PERKEMBANGAN DAN PERUBAHAN FUNGSI “LOJI” PADA ARSITEKTUR BANGUNAN DI KOTA MALANG (Kajian dalam fenomena sosiologi seni). Jurnal Socia Akademika, 5(1), 31-37.

Tarore, L. T., & Kaunang, I. R. (2016). Karakteristik Tipologi Arsitektur Kolonial Belanda Pada Rumah Tinggal Di Kawasan Tikala (Doctoral dissertation, Sam Ratulangi University).

Bazher, N. M. (2020). Dinamika Terbentuknya Wilayah Kampung Arab di Surakarta. ARSITEKTURA, 18(2), 249-264.

Headbang, Ari. (2018). Bioskop Kota Solo Sedari Doeloe Djadi Perhatian Insani. Dikutip dari http://www.kampungnesia.org/berita-bioskop-kota-solo-sedari-doeloe-djadi-perhatian-insani.html

Lie, T. (2022). Kajian Elemen Pembentuk Ruang Pada Rumah Adat dan Kebudayaan “Bumi Ageung Cikidang” Di Cianjur. JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK), 6(2), 16-21.

Cahyani, R., Wulandari, L. D., & Antariksa, A. (2015). Pengaruh arsitektur tradisional Jawa dalam hunian kolonial di kampung Bubutan Surabaya. RUAS, 13(1), 56-65.

Handinoto, H., & Hartono, S. (2006). Arsitektur transisi di Nusantara dari akhir abad 19 ke awal abad 20 (studi kasus Komplek Bangunan Militer di Jawa pada peralihan abad 19 ke 20). DIMENSI (Journal of Architecture and Built Environment), 34(2), 81-92.

Eris, Muhammad. (2021). Cerita VOC Membangun Heerenstraat untuk Petinggi Kompeni. Dikutip dari https://koropak.co.id/16988/cerita-voc-membangun-heerenstraat-untuk-petinggi-kompeni

Susanto, S. (2016). Nuansa Kota Kolonial Surakarta Awal Abad XX: Fase Hilangnya Identitas Lokal. Jurnal Sejarah Citra Lekha, 2(1), 4-18.

DOI: https://doi.org/10.21831/inersia.v20i2.72441