Estetika Tari Canting Mas di Sanggar Kalamangsa Kabupaten Banyumas
DOI:
https://doi.org/10.21831/imaji.v22i2.76612Keywords:
estetika, Tari Canting Mas, BanyumasAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis bentuk pertunjukan dan estetika Tari Canting Mas di Sanggar Kalamangsa. Metode yang digunakan yaitu kualitatif serta pendekatan estetis koreografis. Teknik pengumpulan data antara lain observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Analisis data berupa analisis tari teori Adshead. Kekhasan bentuk pertunjukan Tari Canting Mas dapat dilihat dari gerak dan iringannya. Gerak dan iringan Tari Canting Mas yang saling berkaitan memberi kesan dinamis, lincah dan energik. Tari Canting Mas memiliki pesan tertentu yang didalam bentuk pertunjukannya mengandung nilai-nilai kedisiplinan, kesabaran, dan ketelitian yang diperlukan seorang pembatik. Peneliti menggunakan teori estetika oleh Djelantik dalam menganalisis keindahan Tari Canting Mas.References
Abdussamad, Z. (2021). Metode Penelitian Kualitatif (P. Rapanna (ed.)). Syakir Media Press.
Aina, J., Kurnita, T., & Zuriana, C. (2017). Bentuk Penyajian Tari Linggang Meugantoe di Sanggar Rampoe Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari Dan Musik Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Unsyiah, II(2), 161–167.
Djelantik. (1999). Estetika Sebuah Pengantar (T. Rahzen & N. M. Suryani (eds.); pertama).
Edinon, G. A. (2021). Bentuk Pertunjukan Tari Podang Di Nagari Koto Nan Gadang Kota Payakumbuh. Jurnal Seni Tari, 1(10), 83–94.
Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika, 21(1), 33–54. https://doi.org/10.21831/hum.v21i1.
Harahap, N. (2020). Penelitian Kualitatif (H. Sazali (ed.)). Wal ashri Publishing.
Hasanah, H. (2016). Teknik-Teknik Observasi. At-Taqaddum, 8(1), 21. https://doi.org/10.21580/at.v8i1.1163
Indriyanto, R., Lidya Laura, P., & Astuti, B. (2023). Semiotika Dalam Tari: Studi Kasus Tari Dolalak. Jadecs (Journal of Art, Design, Art Education & Culture Studies, 8(2). https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-3954519/dolalak-tarian-purworejo-yang-
Istiqomah, A., & Lanjari, R. (2017). Bentuk Pertunjukan Jaran Kepang Papat di Dusun Mantran Wetan Desa Girirejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Jurnal Seni Tari, 6(1), 1–13.
Jazuli, M. (1994). Telaah teoritis Seni Tari. In Ikip Semarang Press (pertama). Ikip Semarang Press.
Kurniawan, A., & Hidayatullah, R. (2016). Estetika Seni.
Kusuma Putri, N. N. K., & Handayaningrum, W. (2022). Estetika Bentuk Tari Suramadu Karya Diaztiarni. Jurnal Seni Tari, 11(1), 100–106.
Martiara, R., & Astuti, B. (2018). Analisis Struktural. Badan Penerbit ISI Yogyakarta.
Maryono. (2015). Analisa Tari. ISI Press.
Musfikoh, M., Permanasari, A. T., & Lestari, D. J. (2022). Bentuk Penyajian Tari Kreasi Bendrong Lesung di Sanggar Seruni Kota Cilegon Banten. Jurnal Seni Tari, 11(1), 56–67.
Nastiti, L. S., & Malarsih. (2021). Koreografi Tari Gambyong Jangkung Kuning di Surakarta. Jurnal Seni Tari, 10(1), 45–55. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jst/article/view/46167
Putri, S. A., Ismunandar, & Tindarika, R. (2023). Kajian Nilai Estetis Tari Jepin Tali Bintang Di Desa Kalimas Kecamatan Sungai Kakap. Khatulistiwa, 12(2), 2715–2723. https://doi.org/10.26418/jppk.v12i2.63471
Ratih, E. (2001). Fungsi Tari Sebagai Seni Pertunjukan. Harmonia, 2(2), 67–77.
Rochayati, R. (2019). Konsep Penari dan Desain Ruang Tari Merenungku adalah Gerak. 17(1), 131–147.
Sari, D. P. (2023). Bentuk Pertunjukan Tari Soreng Dan Perannya Bagi Masyarakat Desa Lemah Ireng Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Greget, 22(1), 10–17. https://doi.org/10.33153/grt.v23i1.4288
Surajiyo. (2015). Keindahan Seni Dalam Perspektif Filsafat. Jurnal Desain, 23, 117–202.
Taranggana, H. W. (2021). Nilai Estetika Dalam Tari Lengger Punjen Di Dusun Giyanti Desa Kadipaten Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo. Tandik: Jurnal Seni Dan Pendidikan Seni, 1(1), 48–63. https://doi.org/10.33654/tdk.v1i1.1249
Wulandari, A. D. (2016). Koreografi Tari Batik Jlamprang Kota Pekalongan. Universitas Negeri Semarang, 5(2), 1–15. https://doi.org/https://doi.org/10.15294/jst.v5i2.10895