Pengembangan perangkat pembelajaran collaborative learning berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan karakter nasionalisme dan kreatif

Arifah Nur, SD Payak Srimulyo, Piyungan, Bantul, 55792, Indonesia

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk (1) menghasilkan perangkat pembelajaran collaborative learning berbasis kearifan lokal yang layak untuk meningkatkan karakter nasionalisme dan kreatif siswa dan (2) mengetahui keefektifan perangkat pembelajaran collaborative learning berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan karakter nasionalisme dan kreatif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan mengacu pendapat Borg&Gall, tetapi desain pengembangan perangkat pembelajaran ini hanya meliputi 9 langkah, yaitu (1) penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan draft produk, (4) uji coba terbatas, (5) merevisi hasil uji coba terbatas, (6) uji coba lapangan, (7) penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan, (8) uji coba lapangan operasional, dan (9) penyempurnaan produk akhir. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Piyungan Bantul. Hasil penelitian menunjukan bahwa perangkat pembelajaran ini layak digunakan menurut ahli materi dan ahli pembelajaran dengan kategori sangat valid. Berdasarkan hasil penelitian diketahui, bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap karakter nasionalisme dan kreatif antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan perangkat pembelajaran collaborative learning berbasis kearifan lokal dan yang tidak menggunakan perangkat pembelajaran hasil pengembangan. 

Kata Kunci: perangkat pembelajaran collaborative learning, nasionalisme, kreatif

 

Developing Collaborative Learning Kits Based on Local Wisdom to Improve Nationalism and Creative Character

 

Abstract

This study aims to (1) produce a collaborative learning kit based on local wisdom that is feasible to improve nationalism and creative character and (2) find out the effectiveness of the collaborative learning kit based on local wisdom to improve nationalism and creative character. This study is a research and development refering to the opinion of Borg & Gall, but the design of learning kits consists of only nine steps, including (1) research and information collection, (2) planning, (3) developing preliminary form of draft product, (4) preliminary field testing, (5) main product revision, (6) main field testing, (7) operational product testing, (8) operational field testing, and (9) final product revision. Subjects were fourth grade students Piyungan Bantul. The results show that the learning kit is effective to improve nationalism and creative character of students according to the material expert and learning expert with very valid assessment category. Based on the result showed that there are significant differences in nationalism and creative character of students who take the study with collaborative learning kits based on local wisdom with those who do not use learning kits.

Keywords: collaborative learning kits, nationalism, creative


Keywords


perangkat pembelajaran collaborative learning; nasionalisme; kreatif

Full Text:

FULLTEXT PDF

References


Arifin, Z. (2011). Konsep dan model pengembangan kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ayon, N. S. (2013). Collaborative learning in English for specific purposes ( ESP ) courses : Effectiveness and students ’ attitudes towards it. International Journal of Business and Economic Development, 1(3), 95–108.

Balitbang. (2010). Bahan pelatihan pengembangan budaya dan karakter bangsa. Jakarta: Kemdiknas.

Farahmadnian, H., & Pacukaj, S. (2014). Nationalism Based on Western Education in the Characters in “Child of All Nations.” Mediterranean Journal of Social Sciences, 5(20), 2676–2681. http://doi.org/10.5901/mjss.2014.v5n20p2676

Gall, M. D., Gall, J. P., & Borg, W. R. (2007). An Introduction to Educational Design Research. East, 129. Retrieved from www.slo.nl/organisatie/international/publications

Habib, M. A. F. (2013). Mahasiswa kreatif perguruan tinggi negeri di Surabaya (studi deskriptif tentang kehidupan mahasiswa kreatif). Web.unair.ac.id/admin/file/f_19997_jurnal.pdf. Diakses 20-12-2015.

Hartanto. (2011). Mengembangkan kreatifitas siswa melalui pembelajaran matematika dengan pendekatan inkuiri. Jurnal Kependidikan Triadik. Vol. 14. No. 1.

Lickona, T. (1991). Educating for character : how our schools can teach respect and responsibility. Nuw York: Bantam.

Meliono, I. (2016). Understanding the Nusantara Thought and Local Wisdom as an Aspect of the Indonesian Education. TAWARIKH, 2(2). Retrieved from http://www.mindamas-journals.com/index.php/tawarikh/article/view/392

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative data analysis : a methods sourcebook. Los Angeles: Sage.

Nudji. (2015). An effort to enhance sense of nationalism for students of senior high school through Pendidikan Pancasila and Kewarganegaraan (PPKN). Journal of Academic Research International. Vol. 6(1), pp. 405-411.

Prieto, M. D., Parra, J., Ferrándo, M., Ferrándiz, C., Bermejo, M. R., & Sánchez, C. (2006). creative abilities in early childhood. Journal of Early Childhood Research, 4(3), 277–290. http://doi.org/10.1177/1476718X06067580

Qodriyah, S. H., & Wangid, M. N. (2015). Pengembangan SSP tematik integratif untuk membangun karakter kejujuran dan kepedulian siswa SD kelas II. Jurnal Prima Edukasia, 3(2), 177. http://doi.org/10.21831/jpe.v3i2.7222

Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang RI nomor 20, Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional

Santrock, J. (2010). Educational Psychology. Handbook of Educational Psychology. http://doi.org/10.1146/annurev.ps.05.020154.002041

Setiyadi, D. B. P. (2013). Discourse analysis of Serat Kalatidha: Javanese cognition system and local wisdom. Asian Journal of Social Sciences & Humanities, 2(4), 292–300.

Starko, A. J. (2013). Creativity in the Classroom: Schools of Curious Delight (5 edition). New York: Routledge. Retrieved from https://www.amazon.com/Creativity-Classroom-Schools-Curious-Delight/dp/0415532027

Supardi US. (2011). Peran berpikir kreatif dalam proses pembelajaran matematika. Jurnal Formatif, 2(3), 248–262. Retrieved from http://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Formatif/article/viewFile/107/103

Tyagi, P. (2014). Teaching a course with active learning approaches and training other teachers about deep learning stretegies. International Journal for Innovation Education and Research, Vol.2-12, pp. 14-23.

Vygotsky, L. S. (1978). Mind in society: The development of higher psychological processes. Mind in Society The Development of Higher Psychological Processes, Mind in So, 159. http://doi.org/10.1007/978-3-540-92784-6

Wang, A. Y. (2011). Contexts of creative thinking: a comparison on creative performance of student teachers in Taiwan and the United States. Journal of International and Cross-Cultural Studies, 2(1), 1–14.

Wuryandani, W. (2010). Integrasi nilai-nilai kearifan lokal dalam pembelajaran untuk menanamkan nasionalisme di sekolah dasar. In Proceding seminar nasional lembaga penelitian UNY (pp. 1–10). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.21831/jpe.v5i1.8288

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Prima Edukasia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Prima Edukasia indexed by:

All rights reserved p-ISSN: 2338-4743 |e-ISSN: 2460-9927

Creative Commons LicenseJurnal Prima Edukasia by http://journal.uny.ac.id/index.php/jpe/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View Prima Edukasia Journal Stats