Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagimana pemanfaatan bangunan cagar budaya sekolah jaman kolonial Hindia Belanda sebagai sumber belajar IPS di SD Negeri Semarangan 4,Godean Sleman Yogjakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penggunaan bangunan cagar budaya berupa sekolah jaman kolonial Hindia Belanda sebagai sumber belajar IPS Sekolah Dasar di Yogyakarta belum dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini disebabkan para guru biasanya hanya menggunakan bangunan cagar budaya sebagai sumber belajar hanyalah yang berupa peninggalan Hindu-Buddha dan Islam saja. Bangunan-bangunan peninggalan Kolonial Belanda masih sangat jarang yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar, padahal apabila dilihat dari dekatnya bangunan Kolonial Hindia Belanda itu lebih dekat dari lingkungan sekolah untuk sekolah-sekolah di daerah kota Yogyakarta. Hal ini mengingat bahwa kota Yogyakarta juga merupakan salah satu kota yang pernah diduduki oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa memang belum semua guru Sekolah Dasar menggunakan bangunan cagar budaya berupa sekolah sebagai sumber belajar. Guru-guru lebih banyak menggunakan buku sebagai sumber belajar mereka. Selain itu untuk dapat menggunakan cagar budaya berupa bangunan sekolah jaman kolonial Hindia-Belanda sebagai sumber belajar guru harus mempunyai kemampuan khusus untuk mencari dan memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar. Selain itu, guru harus mendesain pembelajaran sedemikian rupa sehingga peserta didik mau dan mampu untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran tersebut.