Kondisi Sosial Politik Banyumas Sekitar Peristiwa 1 Oktober 1965 (1963-1966)

Diki, Aman,

Abstract


Penelitian ini difokuskan terhadap kondisi sosial kemasyarakatan yang mencakup kebudayaan dan kondisi politik yang mencakup organisasi politik beserta aktivitasnya pada tahun 1963-1965. Selain itu juga akan digambarkan tentang perkembangan kondisi sosial politik pasca peristiwa 1 Oktober 1965 hingga tahun 1966 dengan fokus pada proses pembersihan PKI dan cara masyarakat menyikapi PKI. Penulis melakukan beberapa tahapan penelitian yaitu memilih topik, mengumpulkan sumber baik lisan maupun tulisan, melakukan kritik sumber, intepretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan kondisi sosial politik Kecamatan Banyumas pada kurun waktu 1963-1966 cukup stabil. Kemudian muncul organisasi politik yang berlatar belakang ideologi komunis dan nasionalis. Adanya kedua golongan membuat masyarakat terpecah. Kondisi ini berakhir setelah terjadinya peristiwa 1 Oktober 1965. Aksi pembersihan hanya membuat sedikit gejolak berupa kekerasan tanpa pembunuhan di Kejawar, serta intimidasi di Karangrau dan Papringan. Selain kejadian tersebut, mayoritas masyarakat Kecamatan Banyumas tetap tenang. Mereka tetap memperlakukan simpatisan PKI dengan normal karena adanya kepercayaan lokal yang membuat masyarakat Kecamatan Banyumas tidak bertindak negatif.

Kata kunci: Kondisi sosial politik, komunis, nasionalis


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/socia.v12i2.12244

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 JURNAL SOCIA



SOCIA is published by Faculty of Social Sciences, Yogyakarta State University in collaboration with HISPISI.

eISSN : 2549-9475    |     pISSN : 18295797

SOCIA is abstracting, indexing, and listing  in the following databases: 

                                


Suported by:

RJI Main logo


View My Stats