EFEKTIVITAS PROSES PENGAMBILAN SERAT DAUN NANAS (Ananas Comosus Merr) DENGAN METODE PENGERATAN

Agus Hery Supadmi Irianti, , Indonesia

Abstract


Tujuan penelitian ini untuk mengetahui waktu yang diperlukan, jumlah produk yang dihasilkan serta kualitas dari proses memisahkan 1 kg limbah daun nanas dengan metode pengeratan, serta mengetahui metode pengambilan serat limbah daun nanas yang paling efektif dari berbagai metode.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen tentang pengambilan serat limbah daun nanas dengan berbagai metode diantaranya metode pengeratan. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Sedangkan untuk mengetahui efektifitas metode yang digunakan dianalisis dengan Analisis One Way Anova.

Hasil dari penelitian mengenai rata-rata waktu yang diperlukan untuk pengambilan serat dengan metode pengeratan dibutuhkan waktu 141,66 menit (2 jam 21 menit). Hasil produk serat yang dihasilkan untuk metode pengeratan diperoleh hasil 90 gram berat basah dan 33.33 berat kering. Kualitas warna serat yang diperoleh dengan metode pengeratan adalah krem kusam. Adapun Uji efektivitas waktu pengambilan serat menunjukkan terdapat perbedaan efektivitas waktu yang sangat nyata dimana F hitung > F tabel pada taraf 5 %, yaitu 1.2£+07 > 5,14. Hasil uji menunjukkan bahwa antara perendaman dan peragian tidak ada perbedaan efektivitas waktu ( 0.34<5.14), perendaman dan pengeratan terdapat perbedaan efektifitas waktu ( 9.8>5.14) , peragian dan pengeratan terdapat perbedaan efektifitas waktu( 64977°1,89>5.14). Adapun Uji efektivitas Berat yang dihasilkan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan berat basah serat yang sangat nyata antara pengambilan serat dengan metode perendaman, peragian dan pengeratan, dimana F hitung > F tabel pada taraf 5 %. yaitu 81.750 > 5,14. Hasil uji menunjukkan bahwa antara perendaman dan peragian ada perbedaan efektivitas berat serat basah ( 13.395>5.14), perendaman dan pengeratan ada perbedaan efektivitas berat serat basah ( 27.25>5.14), peragian dan pengeratan terdapat perbedaanefektifitas berat serat basah (26.25>5.14) dan untuk berat serat kering menunjukkan bahwa terdapat perbedaan berat kering serat yang sangat nyata antara pengambilan serat dengan metode perendaman, peragian dan pengeratan, dimana F hitung > F tabel pada taraf 5 %. yaitu 7·971 > 5,14. Hasil uji menunjukkan bahwa antara perendaman dan peragian tidak ada perbedaan  efektivitas berat serat basah ( 2.096<5.14), perendaman dan pengeratan tidak ada perbedaan efektivitas berat serat basah ( 1.7<5.14), peragian dan pengeratan terdapat perbedaan efektifitas berat serat basah ( 7-57>5.14).


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.