PERSOALAN DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA WARISAN BUDAYADI KAWASAN KRATON RATU BOKO
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan mengkaji persoalan yang muncul dalam pengelolaan pariwisata warisan budaya di kawasan Kraton Ratu Boko, dan stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan pariwisata warisan budaya di kawasan Kraton Ratu Boko. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian lapangan. Informan terdiri dari PT TWC Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, BPCB DIY, Pemdes Bokoharjo dan Sambirejo, Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kabupaten Sleman, PHRI, Asita, HPI, serta tokoh masyarakat lokal yang ditentukan dengan teknik snowballpurposive. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam,dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan menggunakan model analisis data interaktif menurut Miles dan Huberman. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Kawasan Kraton Ratu Boko merupakan sebuah warisan budaya yang telah menjadi objek wisata dan dikembangkan sebagai Taman wisata. Pengelolaan Kawasan Kraton Ratu Boko selama ini masih menyisakan berbagai persoalan yang harus diselesaikan, antara lain persoalan antara PT TWC BPRB dan BPCB Yogyakarta dengan masyarakat lokal, lemahnya koordinasi antara PT TWC BPRB dan BPCB DIY sebagai pengelola utama sehingga berakibat pada ketidaknyamanan pengunjung, serta belum terkoordinasinya berbagai stakeholder dalam pengelolaan Kawasan kraton Ratu Boko. Stakeholder dalam pengelolaan kawasan Karton Ratu boko dibedakan menjadi dua kategori yaitu 1). Stakeholder yang terlibat langsung yaitu BPCB Yogyakarta, PT TWC BPRB Unit Ratu Boko, Pemda Kabupaten Sleman, dan Pemdes Bokoharjo dan Sambirejo, dan 2). Stakeholder yang terlibat tidak langsung yaitu kalangan perguruan tinggi, asosiasi pariwisata, dan masyarakat lokal.
Kata Kunci: Kraton Ratu Boko, Partisipasi, stakeholder
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.