Penerjemahan aspek budaya dalam Para Priyayi ke ein Hauch von Macht
Sufriati Tanjung, Program Studi Linguistik Terapan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerjemahan aspek budaya dalam Para Priyayi ke Ein Hauch von Macht, serta ideologi dan teknik penerjemahan yang digunakan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah satuan lingual yang mengandung unsur budaya. Dari hasil penelitian didapatkan 457 data yang diklasifikasikan dalam sembilan aspek budaya yaitu aspek material (122 data), agama (51 data), kekerabatan (109 data), ekonomi (28 data), gestur dan kebiasaan (61 data), estetik dan rekreasi (39 data), politik (28 data), ekologi (14 data), dan pendidikan (4 data). Ideologi yang digunakan adalah foreignisation dan domestication yang digunakan bersama-sama, sehingga TSa memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi dan pembaca TSa dapat memahami makna teks serta mendapatkan pengalaman yang sama dengan pembaca TSu.Teknik penerjemahan yang digunakan adalah teknik borrowing (116 data), calque (1 data), literal (199 data) modulasi (3 data), ekuivalensi (7 data), adaptasi (4 data), deskripsi (36 data), reduksi (16 data), dan couplets (74 data).
The translation of cultural aspects in Para Priyayi into ein Hauch von Macht
Abstract
The aims of this study are to analyze the cultural aspects in Para Priyayi and its translation Ein Hauch von Macht, the ideologies of translation and the translation techniques used to translate the texts. This research was descriptive qualitative. The data were linguistic units containing cultural elements. There are 457 data found in this research, and they are classified into nine cultural aspects, namely material (122 data), religion (51 data), kinship (109 data), economy (28 data), gesture and custom (61 data), aesthetic dan recreation (39 data), politics (28 data), ecology (14 data), and education (4 data).The ideologies used are foreignization and domestication which were used simultaneously, so the TT has a high readability that readers can understand the meaning and get the same experience as the ST readers. The translation techniques used are borrowing (116 data), calque (1 data), literal (199 data), transposition (1 data), modulation (3 data), equivalency (7 data), adaptation (4 data), description (36 data), reduction (16 data), and couplets (74 data).
Keywords
Full Text:
FULLTEXT PDFReferences
Geerzt, H. (1983). Keluarga Jawa. (Terjemahan Hersri). Amerika Serikat: The Free Press of Glenncoe, Inc. (Buku asli diterbitkan tahun 1961).
Hatim, B. & Munday, J. (2004). Translation: an advanced reference book. London: Routlegde.
Kayam, U. (2009). Para priyayi. Cetakan XIII. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Koentjaraningrat. (1974). Kebudayaan, mentalitet dan pembangunan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Machali, R. (2012). Cases of domestication dan foreignization in the translation of Indonesian poetry into English: A preliminary inquiry. Journal of Language and Culture, 3 (4): 74-82.
Mansour, H.M. (2014). Domestication and foreignization in translating culture-specific references of an English text into Arabic. International Journal of English Language and Translation Studies, 2 (2): 23-26.
Newmark, P. (1987). A text book of translation. London: Prentice Hall.
Sternagel, P. (1999). Ein Hauch von Macht. Rhein: Horlemann Verlag.DOI: https://doi.org/10.21831/lt.v4i1.13634
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Nila Viayanti Mala, Sufriati Tanjung
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Our Journal indexed by:
LingTera is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://journal.uny.ac.id/index.php/ljtp.