Perkembangan fiksimini Indonesia 2010 – kini

Else Liliani, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Kusmarwanti Kusmarwanti, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Dwi Budiyanto, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Fiksimini adalah fenomena kesusastraan yang lahir karena peran media. Penelitian ini bertujuan menjelaskan perkembangan struktur, penulis, dan penerimaan pembaca fiksimini di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian konten terhadap fiksimini yang diambil dari Twitter, Facebook, dan Instagram. Sumber data penelitian berupa kata, frasa, kalimat, atau paragraf dalam fiksimini yang memuat informasi mengenai struktur fiksimini. Selain fiksimini, sumber data sekunder penelitian ini adalah informasi mengenai penulis dan respon pembaca yang diperoleh dari berbagai literatur pendukung, seperti laman berita, media sosial, dan artikel penelitian. Pengambilan data yang berkaitan dengan rumusan masalah dilakukan dengan teknik membaca dan mencatat. Teknik analisis data penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teori resepsi sastra. Adapun langkah-langkahnya, yaitu: (1) mencatat atau merekam fiksimini, penulis, dan respons pembaca terhadap fiksimini dari berbagai media daring maupun luring; (2) melakukan telaah kritis atas struktur fiksimini sehingga memperoleh gambaran perkembangannya; (3) mengumpulkan dan mengategorisasi berdasar rumusan masalah; dan (4) melakukan pembahasan dan inferensi berdasarkan pendekatan resepsi sastra. Penelitian ini menggunakan validitas semantis dan reliabilitas interrater dan intrarater. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  struktur fiksimini sangat dipengaruhi oleh platform media publikasi yang digunakan. Fiksimini di Indonesia berkembang melalui akun Twitter @fiksimini. Media sosial dan komunitas fiksimini berperan dalam perkembangannya. Penerimaan terhadap fiksimini terlihat dalam keterlibatan aktif publik dalam menghasilkan tulisan serta adanya penelitian, penulisan kritik, atau esai sastra.

Kata kunci: fiksimini, media sosial, perkembangan

 

The development of fiksimini in Indonesia in 2010 – present

 

Abstract

Fiksimini is a literary phenomenon that was born due to the role of the media. This research aims to explain the development of the structure, writers, and reader acceptance of fiksimini in Indonesia. This research is content research on fiksimini taken from Twitter, Facebook, and Instagram. The data sources are words, phrases, sentences, or paragraphs in fiksimini that contain information about the structure of fiksimini. In addition to fiksimini, the secondary data source of this research is information about the author and readers' responses obtained from various supporting literature, such as news pages, social media, and research articles. Data collection related to the formulation of the problem is done by reading and recording techniques. The data analysis technique of this research was carried out in a descriptive qualitative way, using literary reception theory. The steps are (1) recording or recording fiksimini, writers, and readers' responses to fiksimini from various online and offline media; (2) conducting a critical review of the structure of fiksimini to obtain an overview of its development; (3) collecting and categorizing based on the formulation of the problem; and (4) conducting discussion and inference based on the literary reception approach. This research uses semantic validity and interrater and intrarater reliability. The results show that the structure of fiksimini is strongly influenced by the publication media platform used. Fiksimini in Indonesia developed through the Twitter account @fiksimini. Social media and the fiksimini community play a role in its development. The acceptance of fiksimini can be seen in the active involvement of the public in producing writing as well as research, writing criticism, or literary essays.

Keywords: fiksimini, social media, development


Keywords


flashfiction, Indonesia, development

Full Text:

PDF

References


Afrisia, Rizky Sekar. (2014). Di Indonesia, penulis perempuan lebih laku. Diakses dari Di Indonesia, penulis perempuan lebih laku (cnnindonesia.com).

Al-Sharqi, L., & Abbasi, I. S. (2015). Flash fiction: A unique writer-reader partnership. Studies in Literature and Language, 11(1), 52-56, diakses dari http://cscanada.net/index.php/sll/article/view/7253.

Amrinsyah, A. R. 2018. Pengaruh media @fiksimini dalam Twitter terhadap keterampilan menulis teks cerita.

Anderson, H,. 2015. “Are Britain’s best writers women?” Are Britain’s best writers women? - BBC Culture. (https://www.bbc.com/culture/article/20151204-are-britains-best-writers-women).

Ariesta, I. N. (2013). Produksi pesan dan pembentukan “Theater of Mind” dalam fiksimini di Twitter (Studi deskriptif kualitatif persepsi penulis fiksimini dalam memproduksi pesan yang membentuk “Theater of Mind” di Twitter).

Blair, P. (2020). Hyper-compressions: The rise of flash fiction in “post-transitional” South Africa. The Journal of Commonwealth Literature, 55(1), 38-60. https://doi.org/10.1177/0021989418780932.

Cima, R. 2017. “Bias, She Wrote: The Gender Balance of The New York Times Best Seller list” dalam https://pudding.cool/2017/06/best-sellers/.

Darmawan, H. (2004). Pagi di Amerika. Jakarta: Serambi.

Holdefer, C. (2014). How short is short? Journal of the Short Story in English. Les Cahiers de la nouvelle, (62).

Jausz. 1974. Literary history as achallenge. Dalam R. Cohen (ed.) New Direction in Literary History. London: Roudlege &Kegan Paul.

Jayanti, C. T. (2017). Wacana fiksimini bahasa Indonesia: Analisis struktur, keterpaduan, permainan bahasa, dan fungsi. Bahasa dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Pengajarannya, 44(2), 175-187. DOI: dx.doi.org/10.17977/um015v44i22016p175.

Khoiri, I. dan Arcana, P. F. (2010). “Mengunyah fiksimini sepanjang hari”. Kompas. Edisi 11 April 2010.

Kompas. (2011). Fiksimini, komunitas sastra yang lahir dari Twitter. https://tekno.kompas.com/read/2011/09/26/22565585/Fiksimini.Komunitas.Sastra.yang.Lahir.dari.Twitter. Diakses pada 20 Agustus 2021.

Kumar, L., Sripada, S., & Sureka, A. (2016). A review of six years of Asia-pacific software engineering conference. In 2016 23rd Asia-Pacific Software Engineering Conference (APSEC) (pp. 341-344). IEEE.

Manik, Ricky A. (2019). Fenomena fiksimini. Koran Jambi Ekspres. https://www.kompasiana.com/rickymanik/5c32a33baeebe168536852c8/fenomena-fiksimini?page=all#sectionall.

Mamudu, A. (2017). Effectiveness of Deploying Whatsapp and Flash Fiction in Comprehension and Language Pedagogy. Indonesian EFL Journal, 3(2), 171-180. DOI: https://doi.org/10.25134/ieflj.v3i2.664.

McCormack, L. 2021. Flash fiction: a study in temporality. New Writing, 18(1), 2-20.

Noor, A. (2010.) 14+1 diktum fiksimini. https://agusnoorfiles.wordpress.com/2010/03/23/141-diktum-fiksimini/.

Rosalita, E. (2013). Penerapan teknik menulis fiksi mini dalam pembelajaran menulis cerpen: Penelitian eksperimen semu terhadap siswa kelas X SMA Kartika XIX-2 Bandung tahun ajaran 2012/2013. Disertasi. Universitas Pendidikan Indonesia.

Sayuti, S A. (2017). Berkenalan dengan prosa fiksi. Yogyakarta: Cantrik Pustaka.

Shapard, R. (2012). The remarkable reinvention of very short fiction. World Literature Today, 86(5), 46-49. https://doi.org/10.7588/worllitetoda.86.5.0046.

Sukmawan, S., Setyowati, L., & Nurmansyah, A. (2017). Mendayagunakan genre sastra flash fiction untuk menulis teks argumentasi. Jurnal Ilmiah Edukasi & Sosial, 6(1), 84-95.

Supriatin, Y. M. (2017). Media sosial wadah fiksi mini (Fikmin): Sebuah genre baru. Jurnal Sosioteknologi, 16(2). DOI: 10.5614/sostek.itbj.2017.16.2.5.

Suryaman, M., Nurhadi, B. W., & Liliani, E. 2012. Sejarah sastra Indonesia berperspektif gender. Leutikaprio.

Sustana, C. (2015). What is flash fiction. Diunduh dari https://www.thoughtco.com/what-is-flash-fiction-2990523.

Tambunan, A. (2018). Fiksi mini sebagai kesusastraan mutakhir dalam pendekatan sosiologi sastra. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Kesusastraan Indonesia Mutakhir. Universitas Indonesia, Depok, Indonesia.

Tarrayo, V. N. (2019). What’s in a flash?: Teaching reading and writing (and beyond) through flash fiction. English Language Teaching and Research Journal, 1(1), 9-15. DOI: https://doi.org/10.33474/eltar-j.v1i1.4773.

Yusof, Noraini MD. (2015). E-methods in literary production: Integrating e-learning in creative writing. Journal 3L: Language, Linguistic, Literature, 14. http://www.ukm.my/~ppbl/3L/3LHome.html.




DOI: https://doi.org/10.21831/ltr.v21i2.45039

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




______________________

 

                               

 

__________________________________________________________________________________________________

 

Litera Journal is published by the Faculty of Languages, Arts, and Culture Universitas Negeri Yogyakarta in collaboration with Himpunan Sarjana Kesusasteraan Indonesia (HISKI)

 

RJI Main logo

 

      

The International Journal of Linguistic, Literature, and Its Teaching at http://http://journal.uny.ac.id/index.php/litera/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

 __________________________________________________________________________________________________ 

 

Flag Counter