Andragogi Dan Teori Modal Sosial Untuk Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Kelompok Usaha Mandiri
Entoh Tohani, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan kontribusi Andragogi, pembelajaran mandiri, dan teori modal sosial dalam hubungan antara belajar orang dewasa dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam sebuah kelompok usaha mandiri dan pelaksanaan proses kelompok usaha mandiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Alat yang digunakan untuk menggumpulkan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun tehnik analisis data dilakukan dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. perspektif dari andragogi, pembelajaran individual, teori modal sosial sebagai kontribusi untuk diskusi pada hubungan antara teori belajar orang dewasa dan sumber daya manusia pada kelompok usaha mandiri. Pada teori andragogi dan modal sosial menawarkan kontribusi untuk mengubah tempat kerja tradisional ke dalam lingkungan belajar yang kondusif, menekankan pentingnya jaringan sosial, kemitraan, kolaborasi, interaksi, dan berbagi pengetahuan. Modal sosial menyediakan jaringan hubungan yang bermakna yang membantu mengintegrasikan ke dalam lingkungan kerja sehari-hari belajar. Hasil proses pengembangan sumber daya manusia pada kelompok usaha mandiri (KUM) yang diperoleh pertama perencanaan mulai dari penyadaran dan pembentukan organisasi. Kedua pelaksanaan dan pemanfaatan bahan baku lokal. Ketiga evaluasi. Keempat pendampingan untuk keberlanjutan inovasi program dan kendala yang dialami minimnya alat produksi yang bersumber dari keterbatasan modal dikarenakan keterbatasan dalam mengoptimalkan fungsi kemitraan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Creswell, J.W. (1994). Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches. SAGE Publications, Inc. Thousand Oaks.
Defourny, J., & Nyssens, M. (2010). Conceptions of social enterprise and social entrepreneurship in europe and the united states: convergences and divergences. Journal of Social Entrepreneuship, Vol 1(1) ;32.
Field, J. (2000). Lifelong learning and the new educational order. Stoke on Trent, UK: Trentham Books.
Freire, P. (1970). Pedagogy of the oppressed. New York: Herter and Herter.
Knowles, M. (1970) The Modern Practice of Adult Education: Andragogy versus Pedagogy, Associated Press, New York.
Knowles, Malcolm. (1977). The Adult Learner : A Neclected Selection. Houston:Gulf Publishing.
Milles, M.B. and Huberman, M.A. (1984). Qualitative Data Analysis. London: Sage Publication
Muarifuddin, M., Mulyono, S. E., & Malik, A. (2016). Analisis kebutuhan pengembangan desa wisata batik Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Journal of Nonformal Education, 2(1), 57–70.
Mungmachon, M. R. (2012). Knowledge and local wisdom: Community treasure. International Journal of Humanities and Social Science, 2(13), 174–181
Nahapiet, J., & Ghoshal, S. (1998). Social capital, intellectual capital, and the organizational advantage. Academy of Management Review, 23(2), 242-266.
Narayan, D. (2002). Empowerment and Poverty Reduction: A sourcebook. (D. Narayan, Ed.). Washington, DC: The World Bank. http://doi.org/10.1596/0-8213-51664 diakses 25 September 2018
Sudjana. 2005. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production
Tom Nesbit, Linda Leach & Griff Foley .2004. Adult Education. Houston: Gulf Publishing.
Usman, Sunyoto. (2000). Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Pustaka Pelajar.
DOI: https://doi.org/10.21831/diklus.v3i1.24824
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 DIKLUS: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Our journal indexed by:
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah by https://journal.uny.ac.id/index.php/jurnaldiklus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |
Diklus Stats |