KEANEKARAGAMAN JENIS KRUSTASEA DI KAWASAN MANGROVE KABUPATEN PURWOREJO, JAWA TENGAH (Biodiversity of Crustacea in Mangrove Area, Purworejo Regency, Central Java)

Slamet Mardiyanto Rahayu, Magister Biosain, Universitas Sebelas Maret, Indonesia
Wiryanto Wiryanto, Magister Biosain, Universitas Sebelas Maret, Indonesia
Sunarto Sunarto, Magister Biosain, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Abstract


dan pendidikan. Luas kawasan mangrove di Kabupaten Purworejo semakin berkurang akibat adanya penebangan, pemukiman, tambak, dan pertanian. Ada tiga stasiun, yaitu mangrove lebat (Desa Gedangan), mangrove sedang (Desa Jatikontal), dan mangrove jarang (Desa Ngentak). Ditemukan 19 jenis dari 6 famili krustasea yaitu Ocypodidae, Sesarmidae, Portunidae,Alpheidae, Palaemonidae, dan Penaeidae. Terdapat empat jenis krustasea bernilai ekonomi tinggi. Kepadatan krustasea tertinggi di stasiun I, terendah di stasiun III. Indeks keanekaragaman (H’) krustasea di seluruh stasiun termasuk kategori sedang dengan. Indeks keseragaman (E) krustasea di seluruh stasiun termasuk kategori sedang. Indeks  dominansi (C) krustasea di seluruh stasiun termasuk kategori rendah. Vegetasi mangrove pada stasiun I adalah Rhizophora mucronata, Nypa fruticans, Sonneratia alba, dan Hibiscus tiliaceus. Vegetasi mangrove pada stasiun II adalah Sonneratia caseolaris, Rhizophora stylosa, N.fruticans, H.tiliaceus, dan Morinda citrifolia.Vegetasi mangrove pada stasiun III adalah S.alba, S.caseolaris, N.fruticans, dan R.mucronata. Kondisi faktor lingkungan di seluruh stasiun relatif baik untuk kehidupan mangrove dan krustasea.

 

Kata Kunci: krustasea, mangrove, Purworejo, keanekaragaman

 

Kata Kunci: krustasea, mangrove, Purworejo, keanekaragaman

 


Full Text:

PDF

References


Onrizal.2008. Panduan Pengenalan dan Analisis Vegetasi Hutan Mangrove.Medan: Universitas Sumatera Utara.

Pemerintah Kabupaten Purworejo. 2011. Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor.27 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Purworejo Tahun 2011-2031. Purworejo: Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo. 2016. Potensi Unggulan Daerah. Purworejo: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo.

Polidoro, B.A., Carpenter, K.E., Collins, L., Duke, N.C., Ellison, A.M., Ellison, E.J., Farnsworth, Fernando, E.S., Kathiresan, K., Nico, E., Koedam,Livingstone, S.R., Miyagi, T., Moore, G.E., Nam, V.N., Ong, J.E., Primavera, J.H., Salmo, S.G., Sanciangco, J.C, Sukardjo, S., Wang, Y., and J.W.H. Yong. 2010. The Loss of Species:Mangrove extinction risk and geographic areas of global concern.PLoS ONEApril 2010 (5): 1-10.

Soegianto, A. 1994. Ekologi Kuantitatif: Metode Analisis Populasi dan Komunitas.Jakarta: Usaha Nasional.

Brower, J.E., Jerrold H. Z., Car I.N. V.E., 1990. Fieldand Laboratory Methods for General Ecology.Third Edition. New York: Wm. C. Brown Publisher, USA,New York.

Krebs, C.J. 1989. Ecological Methodology. New York: HarperCollins Publishers.

Kolehmainen, S., T. Morgan, and R. Castro. 1974. Mangrove Root Communities in A Thermally altered area in Guayanilla Bay. In Gibbons, J.W., and R.R. Sharitz (Eds) Thermal Ecology.U.S: Atomic Energy Commission.

Shelley, C. and A. Lovatelli. 2011. Mud Crab Aquaculture A Practical Manual. Roma: FAO Fisheries and Aquaculture Technical Paper.

Cholik, F. 1999. Review of mud crab culture research in Indonesia. In Mud Crab Aquaculture and Biology. ACIAR Proceedings no.78. Canberra. Australia: 14-20.

Nurdiani, R. and C. Zeng. 2007. Effects oftemperature and salinity on the survivaland development of mud crab,Scylla serrata (Forsskal), larvae.Aquaculture Research38:1529-1538.

Mawarni, M., R. Irnawati, dan A. susanto. 2014. Sebaran daerah penangkapan kepiting bakau (Scylla sp.) di perairan Karangantu Serang Banten. J. IlmuPertanian dan Perikanan 3 (1): 47-54.

Wardoyo, S. 1997. Pengelolaan Kualitas Air Udang Penaeid. Dalam Pelatihan Manajemen Tambak Dan Hatcheri. Bogor.

Gillikin, D.P., B. de Wachter, J.F. Tack. 2004. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology 301 (1): 93-109.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya Dan Lingkunan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.

Siahainenia, L. 2008. Bioekologi kepiting bakau (Scylla spp.) di ekosistem mangrove Kabupaten Subang Jawa Barat. Disertasi. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Tsai, C. K. 1989. “Pengelolaan Mutu Air (Shrimp Pond Water Quality Management)”. Lokakarya Pengelolaan Budidaya Udang. Badan Penelitian dan Pengembangan Perikanan Bekerja Sama dengan American Soybeans Association. Yayasan Pendidikan Wijayakusuma dan Institut Politeknik Indonesia.

Bright, D.B., and C.L. Hogue. 1972. Science 220: 1-58.

Kulkarni, V.A., T.G. Jagta, N.M. Mhalsekar, and A.N. Naik. 2010. Biological and environmental characteristics of mangrove habitats from Manori creek, West Coast, India. EnvironMonit Assess. 168:587-596.

La Sara, J.A. Ingles, R.O. Aguilar, L.V. Laureta, R.B. Baldevarona, and S. Watanabe. 2006. Abundance and distribution patterns of Scylla spp. Larvae in the Lawele Bay, Southeast Sulawesi, Indonesia. Asian FisheriesSciences 19: 331-347.

Susanto, G.N. dan Murwani. 2006. Analisissecara ekologis tambak alih lahanpada kawasan potensial untuk habitatkepiting bakau (Syclla spp.) Prosiding Seminar Nasional Limnologi 2006 Puslit Limnologi-LIPI:284-292.

Bengen, D.G. 1999. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Bogor: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir danLautan, Institut Pertanian Bogor.

Kasry, A. 1996. Budidaya Kepiting Bakau dan Biologi Ringkas. Medan: Bhratara Niaga.

Motoh, H. 1979. Edible crustaceans in Philippines. 11th Scylla serrata (Forsskal), in A series. Asian Aquaculture 2 (1): 5-10.

Walton, M.E., L. Le Vay, J.H. Lebata, J.Binas, and J.H. Primavera. 2006. Seasonal abundance, distribution and recruitment of mud crabs (Scylla spp.)in replanted mangroves. Estuarine Coastal and Shelf Science 66: 493-500.

Avianto, I., Sulistiono, dan I. Setyobudiandi.2013. Karakteristik habitat dan potensikepiting bakau (Scylla serrata,S.transquaberica, dan S. olivacea) dihutan mangrove Cibako, Sancang KabupatenGarut Jawa Barat. J. IlmuPerikanan dan Sumberdaya Perairan.Aquasains, 2(1):97-106.

Arsana, I N. 2003. Komunitas Kepiting(Brachyura: Ocypodidae Dan Sesarmidae) di Teluk Lembar, Lombok Barat Tesis. Yogjakarta : Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.

Wijaya, N.I. 2011. Pengelolaan zona pemanfaatan ekosistem mangrove melalui optimasi pemanfaatan sumberdaya kepiting bakau (Scylla serata) di Taman Nasional Kutai Provinsi Kalimantan Timur. Disertasi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.




DOI: https://doi.org/10.21831/jsd.v6i1.12643

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Sains Dasar


Printed ISSN (p-ISSN): 2085-9872
Online ISSN (e-ISSN): 2443-1273

Indexer:
     

Creative Commons License
 
Jurnal Sains Dasar  is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
 
Free counters!
 
View My Stats