PENDIDIKAN BERPERSPEKTIF GENDER PADA ANAK USIA DINI
Suparno Suparno, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan berperspektif gender, faktor pendukung dan penghambat, dan hasil dari pelaksanaan pendidikan berperspektif gender pada anak usia dini di ECCD-RC Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah direktur yayasan, kepala sekolah, pendidik, dan peserta didik ECCD-RC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan berperspektif gender di ECCD-RC dilaksanakan melalui pembiasaan, keteladanan, dan bermain yang tidak diskriminatif. Hasil dari pelaksanaan pendidikan berperspektif gender pada anak terlihat dalam interaksi peserta dengan pendidik, dan interaksi antarpeserta didik di kelas, melalui empat aspek analisis gender, yaitu akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat. Beberapa faktor yang mendukung terlaksananya pendidikan berperspektif gender pada anak usia dini diantaranya adalah peserta didik masih bebas stereotype, pendidik yang pro keragaman, proses pembelajaran yang tidak diskriminatif, dan kerja sama yang baik antara pendidik dan orang tua. Selain faktor pendukung, ada beberapa faktor yang menghambat diantaranya: penghambatnya adalah: keterbatasan SDM, sarana prasarana yang belum 100% ramah dan aman, orang tua pendidik memiliki pandangan yang berbeda dengan ECCD-RC, dan minimnya waktu interaksi anak di ECCD-RC Yogyakarta.
Kata kunci: pendidikan, gender, anak usia dini
GENDER PERSCPECTIVE EDUCATION TO EARLY CHILHOOD
Abstract
This study aims to determine: the implementation of gender perspective education to early childhood, the supporting factors and inhibiting factors, and the result of gender perspective education to early childhood at ECCD-RC, Yogyakarta. This study used descriptive qualitative approach. The subjects were director of the foundation, principal, educator, and school students at ECCD-RC, Yogyakarta. The findings of the study are as follows: The implementation of gender perspective education to early childhood conducted through repeated action, role modelling, and indiscriminating play. The result of gender perspective education can be seen through interaction between students and teachers and interaction among students viewed from four gender analysis aspects, i. e. access, participation, control, and advantage. The supporting factors are: students are free from stereotyping, teachers appreciate diversity, learning process is indiscriminating, evaluation instrument is complete, and teachers and parents are being cooperative. Whereas, the inhibiting factors are the limitation of human resources, medium and infrastructure which are not 100 % children-friendly, different point of view between parents and staffs, and the minimum time for children to interact with their teachers.
Keywords: education, gender, early childhoodKeywords
Full Text:
PDFReferences
Astuningsih, dkk. (2008). Menuju etika pendidikan kesetaraan: Membendung bias gender, mencari perspektif humanis. Musawa Jurnal Studi gender dan islam. Vol.6 No.I, Januari 2008.
Buccheri, G. (2011) The impact of gender on interest in science topics and the choice of scientific and technical vocations. International Journal of Science Education, 1, 159-178.
Depdiknas. (2003). Undang-Undang RI Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional
Fakih, M. (2003). Analisis gender dan transformasi sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Giraldo, E. (2008). Uncovering Gender Relations and Interactions Promoted by Early Childhoof Curricula. Disertation. ProQuest. UMI Microform: Ann Arbor.
Karniol, R. (11, Mei 2011). The Color of Children’s Gender stereotypes, Original article: Published online. Diakses pada tanggal 12 Desember 2012, dari http://link.springer.com/article/10.1007/s11199-011-9989-1.
Kemendiknas. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 84, Tahun 2008, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Bidang Pendidikan.
Margiyani, L. (1999). Sosialisasi gender: menjinakkan takdir mendidik anak secara adil. Yogyakarta: lembaga studi dan pengembangan perempuan dan anak-The Ford Foundation.
Moleong, L. J (2010). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya
Mulia, M. (2006). Dawroh Fiqh Perempuan: modul kursus islam dan gender. Cirebon: Fahmina institute.
Nugroho, R. (2008). Gender dan adminis-trasi publik:studi tentang kualitas kesetaraan dalam administrasi publik indonesia pasca reformasi 1998-2002. Yogyakarta. Pustaka pelajar.
Nurhaeni, I.D.A.P. (2009). Reformasi kebijakan pendidikan menuju kesetara-an dan keadilan gender. Surakarta: LPP UNS
Segal, M, et al.(2012). All about child care and early education:A comprehensive resource for child care professionals. second edition. United States of Amerika: Pearson Education,Inc.
Sujiono, Y.N. (2009). Konsep dasar pendidikan anak usia dini. Jakarta: Indeks
Thorne, B.(1993). Gender play: Girls and boys in school. Buckingham: Open Univerity Press.
Trianto. (2011). Desain pengembangan pembelajaran tematik bagi anak usia dini TK/RA & anak usia dini kelas awal SD/MI.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Unesco (2002). Panduan Perencanaan Pendidikan untuk semua (PUS) Asia Timur & Asia Tenggara. Jakarta.
UNFPA (2002). Population, Reproductive health and Millenium Developmen Goal’s
DOI: https://doi.org/10.21831/jppm.v1i1.2359
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) indexed by:
JPPM (Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat) by http://journal.uny.ac.id/index.php/jppm/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.