Model blended learning untuk meningkatkan kemandirian belajar dan daya tarik dalam perkuliahan
Sungkono Sungkono, , Indonesia
Dian Wahyuningsih, , Indonesia
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa dan
daya tarik instruksional perkuliahan menggunakan model blended learning. Penelitian
ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa, kemandirian belajar mahasiswa Prodi TP FIP UNY dan daya tarik instruksional
perkuliahan Multimedia Pembelajaran meningkat dengan digunakannya model
blended learning. Kemandirian belajar mahasiswa semula berada pada kategori sangat
kurang dengan persentase 39%, meningkat pada siklus pertama dengan persentase
60% yang berada pada kategori rendah, dan kembali meningkat pada siklus kedua
dengan persentase 73% yang berada pada kategori tinggi. Daya tarik instruksional juga
mengalami peningkatan, semula berada pada kategori sangat rendah dengan persentase
33%, meningkat pada siklus pertama dengan persentase 61,5% yang berada pada
kategori rendah, dan kembali meningkat pada siklus ketiga menjadi 87,5% pada kategori
sangat tinggi. Peningkatan tersebut diperoleh melalui pengaturan setiap tahap model
blended learning dengan mengoptimalkan peran mahasiswa dalam mengelola kegiatan
belajarnya. Faktor pembiasaan pemanfaatan e-learning dalam perkuliahan juga membantu
meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa. Daya tarik instruksional perkuliahan
dapat meningkat melalui penggunaan dua bentuk pembelajaran yaitu tatap muka dan
online. Penggunaan metode hypertext dalam e-learning juga memiliki kontribusi dalam
meningkatkan daya tarik instruksional perkuliahan. Metode hypertext dapat membantu
mahasiswa untuk mencari materi yang paling dibutuhkan dalam belajar
daya tarik instruksional perkuliahan menggunakan model blended learning. Penelitian
ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa, kemandirian belajar mahasiswa Prodi TP FIP UNY dan daya tarik instruksional
perkuliahan Multimedia Pembelajaran meningkat dengan digunakannya model
blended learning. Kemandirian belajar mahasiswa semula berada pada kategori sangat
kurang dengan persentase 39%, meningkat pada siklus pertama dengan persentase
60% yang berada pada kategori rendah, dan kembali meningkat pada siklus kedua
dengan persentase 73% yang berada pada kategori tinggi. Daya tarik instruksional juga
mengalami peningkatan, semula berada pada kategori sangat rendah dengan persentase
33%, meningkat pada siklus pertama dengan persentase 61,5% yang berada pada
kategori rendah, dan kembali meningkat pada siklus ketiga menjadi 87,5% pada kategori
sangat tinggi. Peningkatan tersebut diperoleh melalui pengaturan setiap tahap model
blended learning dengan mengoptimalkan peran mahasiswa dalam mengelola kegiatan
belajarnya. Faktor pembiasaan pemanfaatan e-learning dalam perkuliahan juga membantu
meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa. Daya tarik instruksional perkuliahan
dapat meningkat melalui penggunaan dua bentuk pembelajaran yaitu tatap muka dan
online. Penggunaan metode hypertext dalam e-learning juga memiliki kontribusi dalam
meningkatkan daya tarik instruksional perkuliahan. Metode hypertext dapat membantu
mahasiswa untuk mencari materi yang paling dibutuhkan dalam belajar
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/jpipfip.v8i2.8269
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 JURNAL PENELITIAN ILMU PENDIDIKAN
Supervised by:
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan has been indexed by: