IMPLEMENTATION OF SAFETY EDUCATION IN THE SPORT CLASS
Sumaryanti Sumaryanti, Ilmu Keolahragaan, FIK Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Abstract
This study was aimed at finding out the significance of safety education implemented the physical education teachers of the lower grade of the elementary school during the teaching-learning process. The study was is descriptive qualitative with one variable, namely implementation of safety education. The research subjects were 1,368 physical education teachers of state elementary schools in the Special Region of Yogyakarta, selected by cluster random sampling of 200 teachers from each school. The study was a survey using questionnaires to collect data. Data analysis was descriptive quantitative using percentages. Findings show that safety education implemented by the lower grade of elementary school physical education teachers is described as follows. First, in the fair category in general = 82.69%, in the environmental aspect = 78.92%, in the student aspect = 81.94 %), and in the weather aspect = 73.65%. Second, in the good caregory, in the human aspect = 86.46% and in the teacher aspect = 90.99%
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KESELAMATAN
DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pendidikan keselamatan oleh guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (penjasorkes) SD kelas bawah dalam proses pembelajaran penjasorkes. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan satu variabel, yaitu implementasi pendidikan keselamatan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru penjasorkes SD Negeri se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berjumlah 1.386 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 200 orang yang diambil secara random (acak) dengan teknik cluster sampling atau area sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode survei dengan teknik angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan implementasi pendidikan keselamatan yang dilakukan oleh guru penjasorkes SD kelas bawah dalam proses pembelajaran penjasorkes adalah sebagai berikut. Pertama, yang termasuk dalam kategori cukup adalah secara keseluruhan (82,69%), berdasarkan aspek lingkungan (78,92%), aspek peserta didik (81,94%), aspek fisik (84,19%), dan aspek cuaca (73,65%). Kedua, yang termasuk kategori baik adalah berdasarkan aspek manusia (86,46%) dan aspek guru (90,99%).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
AAHPER. (1998). School safety policies: With emphasis on physical education, athletics, and recreation. New York: AAHPER.
Aaron, J. E., Bridges, A. F., & Ritzel, D. O. (1992). First aid and emergency care: Prevention and protection of injuries. New York: Macmillan Publishing Co., Inc.
Arikunto, S. (2013). Manajemen penelitian (Cetakan ke-12). Jakarta: Rineka Cipta.
Creighton, H. (1994). Health education: Safety. Sydney: The Health Commision of MSW.
Florio, A. E., Alles, W. F., & Stafford, G. T. (1997). Safety education (4th ed.). London: Prentice Hall.
Gerungan, W. A. (2010). Psikologi sosial (Edisi ke-3). Bandung: PT Refika Aditama.
Grout, H., & Long, G. (2009). Improving teaching and learning in physical education. New York: McGraw-Hill.
Hanum, F., Rahmadonna, S., & Ayriza, Y. (2016). Modal sosial yang di-kembangkan guru di sekolah bermutu di Yogyakarta. Jurnal Kependidikan, 46(2), 233-245.
Hergenhahn, B. R., & Olson, M. H. (2012). Theories of learning (Edisi ke-7). (Terj.: Triwibowo B. S.). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Hopper, B., Grey, J., & Maude, T. (2008). Teaching physical education in the primary School. New York: Routledge Falmer.
Merki, M. B. (Ed.). (1996). Teen health. Course 2. New York: McGraw-Hill.
Moeslim. (1994). Pendidikan keselamatan dalam keolahragaan dan rekreasi. Jakarta: Ditjen Olahraga dan Pemuda.
Mueller, F. O. (2004). Twenty-First annual report fall 1982-spring 2003. Diunduh dari http://www.unc.edu/depts/nccsi/AllSport.htm.
Sanjaya, H. W. (2011). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. (Cetakan ke-8). Jakarta: Kencana.
Sinkaruk, C., & Zabloski, D. (2008). Safety guidenlines for physical activity in Alberta schools. Edmonton: The ACICR.
Spengler, J. O., Connaughton, D.P., & Pittman, A.T. (2006). Risk management in sport and recreation. Champaign: Human Kinetics.
Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D (Cetakan ke-9). Bandung: CV Alfabeta.
Suherman, W. S., Nopembri, S., & Muktiani, N. R. (2015). Model aktivitas jasmani yang edukatif dan atraktif berbasis dolanan anak. Jurnal Kependidikan, 45(2), 115-122.
Suyono, & Hariyanto. (2014). Belajar dan pembelajaran: Teori dan konsep dasar (Cetakan ke-4). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Thompson, D., Hudson, S. D., & Olsen, H. M. (2007). Safe play areas: Creation, maintenance, and renovation. Champaign: Human Kinetics.
Tomoliyus, Margono, & Sujarwo. (2013). Tingkat kemampuan guru penjas sekolah dasar di Kabupaten Bantul. Jurnal Kependidikan, 43(2), 174-184.
Wyeth, J. (2004). Accident statistics in physical education 2002. Diunduh dari http://www. surreycc.gov.uk/education/sbdb.nsf/docsbyid.
DOI: https://doi.org/10.21831/jk.v1i1.8338
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 JURNAL KEPENDIDIKAN
p-ISSN: 2580-5525 || e-ISSN: 2580-5533
Indexed by:
View My Stats
Jurnal Kependidikan by http://journal.uny.ac.id/index.php/jk is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View Journal Stats