Keanekaragaman suku dan agama di kecamatan Kotagajah memaksa masyarakatnya untuk hidup bersama dengan membawa perbedaan syariat, kearifan lokal dan kebudayaannya masing- masing. Keadaan ini justru membuat integrasi masyarakat semakin kuat karena terjadi ketergantungan sosial satu sama lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola integrasi dan ketergantungan sosial antar suku dan agama di kecamatan Kotagajah sehingga dapat digunakan sebagai prototype penanggulangan konflik di daerah lain. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data menggunakan Analysis Interactive Model dari Miles dan Huberman. Pola integrasi yang terjadi di kecamatan Kotagajah antara lain di bidang idiologi, dimana setiap masyarakat adat/ suku memiliki idiologi/ falsafah hidup yang bernilai karakter relatif sama, namun berbeda tata cara pelaksanaannya. Pada bidang politik, kedewasaan berdemokrasi sudah muncul dengan lunturnya politik suku dan keagamaan pada pemilu. Di bidang ekonomi, keterampilan hidup kesukuan yang diwariskan secara turun-temurun membuat kehidupan ekonomi masyarakat merata. Pada bidang sosial budaya, asimilasi dan akulturasi kebudayaan terjadi untuk dapat saling menyesuaikan kehidupan sosial-kemasyarakatan.
Keywords
Integrasi, Masyarakat majemuk, Kota Gajah, Penanggulangan konflik