Pembuatan Tempe Bekatul Dan Kandungan Gizinya

Rizqie Auliana, Pendidikan Teknik Boga dan Busana Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Penelitian bertujuan: 1) mengetahui formula tempe bekatul yang tepat sesuai dengan karakteristik bekatul, 2) mengetahui daya terima konsumen terhadap tempe bekatul, dan 3) mengetahui kandungan gizi tempe bekatul berdasarkan analisis proksimat. Jenis penelitian adalah eksperimen di Laboratorium Program Studi Pendidikan Teknik Boga, Universitas Negeri Yogyakarta dan Chemix Pratama. Disain penelitian adalah rancangan blok lengkap 3 kali ulangan percobaan dan 2 kali sampel. Formula tempe bekatul 1 dan 2 menggunakan 7½ % , 10%, dan 12½ %. Hasil penelitian: 1) Formula tempe bekatul yang tepat baik tempe bekatul 1 maupun 2 adalah 10% bekatul, 90%  kedelai dan 8% ragi tempe. 2) Tempe bekatul  yang disukai adalah formula 2 dengan substitusi 10%. 3) Kandungan gizi tempe bekatul 1 dan 2 tidak berbeda jauh dengan tempe kedelai. Kadar air tempe bekatul 60-61%. Kadar abu  tertinggi adalah tempe bekatul 2 sebesar 1,5452%.  Kandungan protein tempe kedelai adalah 17,7712%, tempe bekatul 1 adalah 16,1638%, dan tempe bekatul 2 adalah 17,8622%. Kandungan lemak tertinggi dimiliki tempe bekatul 1 sebesar 10,3032% . Serat kasar tempe bekatul 2 lebih rendah 5,4824% dibandingkan tempe bekatul 1. Kandungan karbohidrat dan energi lebih tinggi pada tempe bekatul 1 sebesar 4,7637%


Keywords


bekatul, makanan fungsional, tempe

Full Text:

PDF

References


Adom K, Liu R. 2002. Antioxidant activity of grains. Journal of Agricultural and Food Chemistry 50(21):6182-6187.

Ardiansyah Michwan dalam http://io.ppi-jepang.org/10/11.htm/12 April 2009. Sehat dan Cantik Dengan Bekatul.

Gescher, A. 2007. “Rice Bran Could reduce Risk of Colon Cancer” dalam http://www.cancerfacts.com/Home_News.asp?CancerTypeId=4&NewsId=2148 . tanggal akses 2 Februari 2009

Godber J, Xu Z, Hegsted M, Walker T: Rice and rice bran oil in functional foods development. Louisiana Agriculture 2002, 45(4):9-10.

Made Astawan dan Andi Early Febrinda. 2010. Potensi Dedak dan Bekatul Beras Sebagai Ingredient Pangan dan Produk Pangan Fungsional. Jurnal Pangan Volume 19 No 1 Maret 2010.

Mobarak, E.A., El-Shazly, A.S., dan Barakat, A.S. 2010. Effect of supplementing balady bread with rice bran on the high blood glucose and cholesterol levels. Mansoura University Journal of food and dairy Sciences v. 1(5) ISSN: 2090-3650 p. 253-266.

Rohrer C, Siebenmorgen T. 2004. “Nutraceutical Concentrations Within the Bran of Various Rice Kernel Thickness Fractions”. Biosystems Engineering 88(4):453-460.

Sri Widowati, 2000. Pemanfaatan Hasil Samping Penggilingan Padi Dalam Menunjang Sistem Agroindustri di Pedesaan, Buletin Agrobio 4 (1) : 33-38

www.wikipedia.org/wiki/bran. Rice Bran, 20 April 2009

www.wikipedia.org/wiki/tokopherol. Tocopherol, 5 Januari 2009

Younas, A., Bhatti, M.S., Ahmed, A., dan Randhawa, M.A. 2011. Effect of rice bran supplementation on cookie baking quality. Pakistan Journal of Agricultural Sciences v. 48(2) ISSN: 0552-9034. p. 133-138




DOI: https://doi.org/10.21831/hej.v1i2.23288

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Rizqie Auliana

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

index by 

Creative Commons License

Home Economic Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Home Economics Journal Stats