KAJIAN KERENTANAN PENGHIDUPAN TERHADAP FENOMENA ROB DI BAGIAN WILAYAH KOTA (BWK) III KOTA SEMARANG
Abstract
Kajian tentang kerentanan merupakan hal penting dalam kajian penghidupan
berkelanjutan. Studi mengenai kerentanan menjadi hal penting dalam berbagai langkah
pembangunan berkaitan dengan masalah bencana, kemiskinan, perencanaan perkotaan
maupun perdesaan, dan masalah pembangunan lainnya. Beberapa hal pokok yang dapat
dipakai sebagai kerangka untuk studi kerentanan, yaitu: 1) sumber kerentanan, 2) area
dan kelompok penduduk yang terpapar bencana, 3) kemampuan bertahan dan
kemampuan pulih. Sumber kerentanan yang mengancam penghidupan di BWK II Kota
Semarang adalah bencana genangan rob. Area yang terpapar bencana rob di BWK III Kota
Semarang semakin meluas, yaitu 34 kelurahan pada tahun 2000 dan 35 kelurahan pada
tahun 2005. Penduduk di BWK III Kota Semarang secara pribadi dan bersama telah
melakukan tindakan bertahan terhadap bencana genangan rob dengan meninggikan
lantai rumah, lahan pekarangan dan jalan umum. Pemerintah kota secara kelembagaan
telah melaksanakan proyek-proyek fisik untuk menghindarkan wilayah dari bencana
genangan rob dengan meninggikan jalan Kapasitas wilayah yang berupa system drainase
dan pintu-pintu pompa air seyogyanya dimanfaatkan dengan baik, sehingga kemampuan
wilayah untuk terhindar dari bencana genangan rob semakin baik. Tindakan untuk
menghindar dari bencana genangan rob secara parsial-lokal-individual memiliki potensi
konflik yang besar.
Kata kunci: kerentanan, terpapar, kemampuan bertahan, kemampuan pulih
berkelanjutan. Studi mengenai kerentanan menjadi hal penting dalam berbagai langkah
pembangunan berkaitan dengan masalah bencana, kemiskinan, perencanaan perkotaan
maupun perdesaan, dan masalah pembangunan lainnya. Beberapa hal pokok yang dapat
dipakai sebagai kerangka untuk studi kerentanan, yaitu: 1) sumber kerentanan, 2) area
dan kelompok penduduk yang terpapar bencana, 3) kemampuan bertahan dan
kemampuan pulih. Sumber kerentanan yang mengancam penghidupan di BWK II Kota
Semarang adalah bencana genangan rob. Area yang terpapar bencana rob di BWK III Kota
Semarang semakin meluas, yaitu 34 kelurahan pada tahun 2000 dan 35 kelurahan pada
tahun 2005. Penduduk di BWK III Kota Semarang secara pribadi dan bersama telah
melakukan tindakan bertahan terhadap bencana genangan rob dengan meninggikan
lantai rumah, lahan pekarangan dan jalan umum. Pemerintah kota secara kelembagaan
telah melaksanakan proyek-proyek fisik untuk menghindarkan wilayah dari bencana
genangan rob dengan meninggikan jalan Kapasitas wilayah yang berupa system drainase
dan pintu-pintu pompa air seyogyanya dimanfaatkan dengan baik, sehingga kemampuan
wilayah untuk terhindar dari bencana genangan rob semakin baik. Tindakan untuk
menghindar dari bencana genangan rob secara parsial-lokal-individual memiliki potensi
konflik yang besar.
Kata kunci: kerentanan, terpapar, kemampuan bertahan, kemampuan pulih
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.21831/gm.v11i2.3449
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
Supervised by:
Geomedia: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian indexing by
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://journal.uny.ac.id/index.php/geomedia.