Masyarakat penghuni sempadan Sungai Madiun memiliki tingkat risiko yang tinggi terhadap bencana banjir, hal ini disebabkan mereka tinggal di sempadan sungai. Metode yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan kualitatif terhadap data hasil wawancara dan observasi. Variabel untuk menilai resiliensi meliputi modal alam, modal fisik, modal sumberdaya manusia, modal sosial dan modal finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat mempunyai resiliensi yang tinggi dalam menghadapi bencana banjir. Dari lima variabel yang dilakukan pengujian, modal sosial dan modal sumber daya manusia mempunyai nilai yang tinggi dengan persentase 86% dan 84,8% dalam membentuk resiliensi masyarakat penghuni sempadan Sungai Madiun dalam menghadapi bencana banjir. tingginya nilai tersebut dipengaruhi oleh budaya gotong royong dalam membantu korban bencana bajir. Selain itu, pengetahuan dan persepsi masyarakat tentang banjir membentuk suatu karakter masyarakat yang tangguh menghadapi bencana. Dengan demikian, dalam penanggulangan bencana banjir di Sungai Madiun maka perlu upaya untuk peningkatan modal fisik, dan finansial masyarakat.