Teknologi dan masa depan otonomi manusia: Sebuah kajian filsafat manusia

Shely Cathrin, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Penulisan artikel ini dilatarbelakangi oleh fenomena relasi manusia dengan teknologi akibat pesatnya perkembangan teknologi, komunikasi, dan informasi pada abad ke-21. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk melakukan refleksi atas teknologi dalam kajian filsafat manusia untuk memperdalam pemahaman tentang diri manusia. Artikel ini merupakan kajian pustaka dengan objek material berupa fenomena penggunaan gadget yang dianalisis dari objek formal filsafat manusia. Hasil studi menunjukkan bahwa teknologi pada dasarnya bersifat material atau berdimensi material. Roh manusia-lah yang menentukan arah dari teknologi itu. Betapa pun gadget membawa kebaikan pada manusia, ia adalah perangkat yang membahayakan. Ia mempunyai logikanya sendiri; arah tujuannya ditentukan berdasarkan rutenya sendiri; dan ia meleburkan manusia pada sebuah sistem yang otonom. Kata kunci untuk tetap menjaga otonomi manusia atas teknologi adalah pada kesadaran manusia. Pertama, manusia harus sadar bahwa teknologi perlu diperlakukan layaknya subjek; dan kedua, manusia harus sadar bahwa teknologi ada untuk manusia, sebagai sarana atau media untuk me-material-kan ide-ide dan gagasan manusia. Semuanya mengarah pada satu tujuan: demi membuat dunia manusia sesuai dengan kebutuhan manusia. Dengan berpegang pada dua hal tersebut, maka otonomi manusia atas teknologi akan tetap ada. Manusia tidak boleh jatuh pada teknologi karena teknologi untuk manusia bukan sebaliknya.

 

Kata kunci: Teknologi, Gadget, Manusia, Otonomi, Kesadaran


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/foundasia.v10i1.27311

Refbacks

  • There are currently no refbacks.





Our journal indexed by:

  

View My Stats