Pengembangan E-Modul Funteach Berbasis Edutainment untuk Meningkatkan Kompetensi Information Communication and Technology bagi Guru Sekolah Dasar

Nur Raisah, Universitas Negeri Yogyakarta
Risha Setyawati, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Auliyah Lisyuffah Riuddani, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Farah Nabila Nur Afifah, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Muhammad Nurwidya Ardiansyah, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Fery Muhamad Firdaus, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Kecakapan guru yang profesional pada abad 21 memiliki tantangan yang sangat kompleks guna menghadapi tantangan global. Guru dituntut untuk mampu beradaptasi dengan teknologi. Pemanfaatan variasi teknologi mengharuskan guru untuk memiliki penguasaan dan pemanfaatan Information and Communication Technology (ICT), namun banyak guru yang belum memiliki kemampuan ICT yang optimal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk e-modul sebagai pedoman bagi guru sekolah dasar untuk meningkatkan kompetensi ICT. Metode: Penelitian ini mengunakan metode pengembangan (Research and Development). Model pengembangan yang digunakan yaitu ADDIE terdiri dari lima tahapan yang meliputi analyze, design, development, implementation, dan evaluation. Instrumen penelitian berupa kuesioner serta dilakukankebijakan merdeka belajar wawancara. Tim penilai produk terdiri: ahli materi, ahli materi, dan respon guru. Hasil: 1) Peneliti telah menghasilkan produk E-modul Funteach sebagai pedoman bagi guru untuk meningkatkan kompetensi ICT. Meliputi karakteristik proses (analisis, desain produk, pengembangan, implementasi, dan evaluasi) dan karakteristik produk (judul, petunjuk penggunaan, pendahuluan, materi fun learning, materi edutainment, fun media pembelajaran penyampaian materi, dan fun media evaluasi). 2) E- modul Funteach memperoleh penilaian dari ahli materi dengan mendapat skor rata-rata 4,95 yang berarti sangat layak dan penilaian ahli media dengan mendapat skor rata-rata 4,75 yang berarti sangat layak, 3) respon dan tanggapan guru kelas 4 dan 5 SD terhadap E-modul Funteach memperoleh skor rata-rata yang berarti 4,5 yang berarti sangat layak untuk diimplementasikan lebih lanjut. Kesimpulan: sesuai batas-batas hasil review ahli dan tanggapan guru, produk e-modul Funteach dalam penelitian ini dapat digunakan oleh guru sekolah dasar

Full Text:

PDF

References


Agustriana, N. 2013. Pengaruh Metode Edutainment dan Konsep Diri Terhadap Keterampilan Sosial Anak. Jurnal Pendidikan Usia Dini. 7(2).

Alifia, Ulfah., Bima, Luhur., Barasa, Arjuni Rahmi., Bima, Luhur., dkk. 2020 Belajar Dari Rumah: Potret Ketimpangan Pembelajaran pada Masa Pandemi COVID-19. Catatan Penelitian SMERU Reseach Institute. Diakses 20 Juli 2021.

Badan Pusat Statistik. 2019. Potret Pendidikan Indonesia: Statistik Pendidikan 2019. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Batubara, H. H. (2015). Pengembangan media pembelajaran interaktif pada materi operasi bilangan bulat. Muallimuna. Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, 1(1), 1-12. Cheung. Lawrence. 2016. Using the ADDIE Model of Intructional Design To Teach

Chest Radiograph Interpretation. Diakses dari laman https://www.hindawi.com/journals /jbe/2016/9502572/abs/ pada 18 Agustus 2021. Kemendikbud. 2020. Survei Guru Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi COVID-19.

Kuncahyono. 2019. Pengembangan softskill teknologi pembelajaran melalui pembuatan e-modul bagi guru sekolah dasar. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar. 6 (2): 128 – 139.

Mulyatiningsih, E. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Alfabeta. Bandung.

Nadiem, A. M. 2020. Pemaparan program guru dalam peluncuran merdeka belajar episode 5 tentang “Guru Penggerak.” https://youtu.be/X6vP4AkEsLM.

Niarsa, A. 2013. Studi Kompetensi Guru Dalam Memanfaatkan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) DI SD Negeri 01 Ledok Kecamatan Sambong Kabupaten Blora. Universitas Negeri Semarang.

Prawiradilaga, Dewi Salma dkk. 2013. Mozaik Teknologi Pendidikan E-Learning. Kencana. Jakarta.

Ramly, A. 2020. Kesehatan Jiwa Siswa Saat Pandemi COVID-19 dan Pembelajaran Jarak Jauh. UNICEF. Indonesia.

Rivalina. 2014. Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi Guru dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Jurnal Teknodik. 18 (2).

Satriawan, W. Santika, I. D. Dan Naim, A. 2021. Guru Penggerak Dan Transformasi Sekolah Dalam Kerangka Inkuiri Apresiatif. Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam, 11(1): 1-12.

Save The Children. 2020. Indonesia COVID-19 Rapid Needs Assesment Report April 2020. Save The Children. Jakarta.

Sugihartini, N. Yudiana, K. 2018. ADDIE Sebagai Model Pengembangan Media Instruksional Edukatif (MIE) Mata Kuliah Kurikulum dan Pengajaran. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. 15 (2): 277.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Sukardjo. 2008. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Tim Tanoto Foundation. 2018. Modul I - Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SD dan MI. Tanoto Foundation. Jakarta

UNESCO. 2011. UNESCO ICT Competency Framework for Teachers. The United Nations Educational : Scientific and Cultural Organization.

UNESCO. 2020. Global Education Coalition, COVID-19 Education Response. Uno, H. 2016. Teori Motivasi dan Pengukurannya. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Warsita, B. 2011. Pendidikan Jarak Jauh. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.




DOI: https://doi.org/10.21831/ep.v2i2.43898

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Epistema

Flag Counter

View My Stats Epistema