PENINGKATAN HASIl BElAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN TEORI BRUNER PADA SISWA KElAS IV SD N CEPIT PENDOWOHARJO, SEWON KABUPATEN BANTUL

Tutut Umi Wulansari, SD 3 Sedayu Bantul, Indonesia

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD N Cepit denganpenerapan Teori Bruner, dengan keberadaan benda konkret sebagai media menuju rangsangan pembentukan konsep pembelajaran matematika. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti bersama guru kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVB SD N Cepit yang berjumlah 24 siswa, sedangkan objek penelitiannya adalah hasil belajar siswa melalui teori Bruner. Pengumpulan data diperoleh melalui tes, observasi, wawancara, dokumentasi dan catatan lapangan. Validitas instrument yang digunakan adalah validitas isi (content validity). Teknik analisis data secara deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teori Bruner dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IVB SD N Cepit. Teori Bruner yang terdiri tiga tahap yaitu enactive (adanya benda konkret), iconic (menggambar benda konkret) serta symbolic (menyatakan dalam simbol matematika) dengan menekankan keberadaan benda konkret, telah membantu siswa untuk memahami konsep matematika, khususnya dalam penelitian ini adalah pokok bahasan pecahan. Peningkatan hasil belajar dapa dilihat dari dua hal yaitu keberhasilan proses dan keberhasilan produk. Berdasarkan catatan lapangan dan pedoman observasi menunjukkan bahwa setelah pelaksanaan pembelajaran matematika melalui teori Bruner terjadi perubahan aktivitas belajar siswa serta aktivitas mengajar guru ke arah yang positij. Siswa semakin aktif dalam pembelajaran, demikian pula guru semakin kreatif dalam pembelajaran. Penilaian hasil belajar dilakukan melalui tes pada setiap akhir pembelajaran dan dilakukan tes akhir (post tes) di setiap akhir siklus. Nilai siswa sebelum dilakukan tindakan skor rata-rata kelas 5,4 dengan nilai tertinggi 7, terendah 4, dan belum ada siswa yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diterapkan sekolah, yaitu > 7,5 atau sebanyak 75% dari jumlah siswa yang hadir mencapai KKM. Setelah dilakukan tindakan selama dua siklus, hasil belajar siswa mengalami peningkatan, yang dapat dilihat dari hasil post-test yaitu rata-rata kelas 8,72, nilai tertinggi 10, nilai terendah 5, dan sebanyak 21 siswa mencapai KKM atau sebesar 91,3% dari seluruh siswa yang hadir

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.21831/jig%20cope.v16i2.3958

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Jurnal Ilmiah Guru (JIG) COPE oleh http://journal.uny.ac.id/index.php/cope disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

View My Stats

Indexed by:

Flag Counter