Demiliteris: an agenda of reproducing tolerance and human rights in lndonesia
Purwo Santoso ,
Universitas Gadjah Mada / Gadjah Mada University, Indonesia
Abstract
Praktik mekanisme pemerintahan yang bersifat militeristik di Indonesia, yang bisa terjadi karena peran yang ekstensif dari militer di Negara ini, mewarisi kita dengan realita yang merusak, yaitu bahwa militerisme diterima secara luas dan mendalam di Indonesia. Dalam pengertian apa ia merusak? Mengapa demikian? Artikel ini berusaha untuk menjernihkan bahaya yang telah di tinggalkan oleh militerisme bagi pelembagaan demokrasi dalam Negara pluralistic atau menekankan pentingnya membalikkan proses reproduksi militerisme. Dengan menunjukkan bahaya militerisme yang menghalangi proses demokrasi secara umum, dan memajukan toleransi serta perlindungan Hak Asasi Manusia secara Khusus, artikel ini berusaha untuk menawarkan beberapa model untuk memajukan proses demiliterisasi
DOI:
https://doi.org/10.21831/civics.v1i1.5673
Refbacks
There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2004 Purwo Santoso
This work is licensed under a
Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License .
Our journal indexed by:
Supported by:
Jurnal Civics Media Kajian Kewarganegaraan is published by Univesitas Negeri Yogyakarta in collaboration with Indonesia Association Profession of Pancasila and Civic Education/Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (AP3KnI).
Jurnal Civics is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License .
<div class="statcounter"><a title="Web Analytics Made Easy - StatCounter" href="https://statcounter.com/" target="_blank"><img class="statcounter" src="https://c.statcounter.com/11223009/0/f25143af/0/" alt="Web Analytics Made Easy - StatCounter"></a></div> j.civics stat