Analisis kebutuhan Penanian Dolo pada upacara pemakaman di Tana Toraja

Rinda Lorensa Kombong, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Wahyu Lestari, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Sunarto Sunarto, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Penanian Dolo adalah serangkaian lagu berisi nyanyian Nasrani yang konon disusun oleh para penyebar agama Kristen (Zendeling) yang disempurnakan oleh tokoh masyarakat Toraja dengan cara diterjemahkan ke dalam bahasa Toraja untuk memahami makna syair nyanyian-nyanyian itu. Kedatangan Zendeling ini membawa perubahan yang signifikan bagi masyarakat Toraja. Tujuan penulisan artikel ini adalah menganalisis bentuk penyajian Penanian Dolo yang menggunakan metode penelitian kualitatif pendekatan musikologi yang menguraikan permasalahan sebagaimana mestinya. Penanian Dolo dalam upacara pemakaman di Tana Toraja, ditemukan bahwa bentuk penyajiannya bersifat situasional. Vokal adalah unsur utamanya, dapat dinyanyikan oleh semua kalangan tanpa memandang berbedaan gender yang sifatnya kodrati. Bentuk lagu pada sampel AB = A ( a, a’ ) B ( b, a’).

Kata Kunci: Analisis Kebutuhan, Penanian Dolo, Ma’bulle Tomate, Upacara pemakaman, Tana Toraja.


ANALYSIS OF PENANIAN DOLO NEEDS AT CEREMONY IN TANA TORAJA

Abstract

Penanian Dolo is a series of songs containing Christian songs supposedly composed by Christian preachers (Zendeling) which were perfected by Toraja community leaders by being translated into Toraja language to understand the meaning of the songs' lyrics. Zendeling's arrival brought significant changes to the Toraja people. The purpose of writing this article is to analyze the form of presentation of Penanian Dolo using a qualitative research method with a musicology approach that describes the problem properly. Performing Dolo in a funeral ceremony in Tana Toraja, it was found that the form of presentation is situational. Vocal is the main element, it can be sung by all groups regardless of gender differences that are natural. The form of the song on the sample AB = A ( a, a' ) B ( b, a').

Keywords: Needs Analysis, Penanian Dolo, Ma’bulle Tomate, Ceremony, Tana Toraja


Keywords


Analisis Kebutuhan, Penanian Dolo, Ma’bulle Tomate, Upacara pemakaman, Tana Toraja

Full Text:

PDF

References


Banoe, P. (2003). Kamus musik. Yogyakarta: Kanisius.

Brata, I. B. (2016). Kearifan budaya lokal perekat identitas bangsa. Jurnal Bakti Saraswati, 5(1), 9–16.

Bruno, N. (1964). Theory and Method in Ethnomusicology. New York: The Free Press of Glencoe A Division of the MacMillan company.

Heru, J. M. (2010). Pengetahuan dasar musik teori: Untuk semua instrument. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Kidung Jemaat. (2004). Kidung jemaat. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.

Lestari, W. (2000). Peran lokal genius dalam kesenian lokal (The role of local genius in the local art). Harmonia-Journal of Arts Research and Education, 1(2), 29–37.

Linggono, B. (1983). Bentuk dan analisis musik.Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Manalu, D. Y. H. (2018). Makna lirik nyanyian Andung dalam upacara kematian Sarimatua pada masyarakat Batak Toba di Samosir. Jurnal Etnomusikologi, 14(14), 2030–2044.

Pratomo, R. D. (2015). Analisis bentuk struktur lagu dan pola aransemen pada band Be Seven Steady di Semarang.

Prier, K. E. (2017. Ilmu bentuk musik. Yogyakarta: Percetakan Rejeki Yogyakarta.

Rantesalu, M. B., & Sole, A. (n.d.). Kajian etnomusikologi fungsi dan makna nyanyian Koa Kiku pada masyarakat dawan di desa Kuanheun, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Forte.

Rapa’, O. K. (2017). Hibriditas Aluk Todolo dan Kekristenan dalam Ritual Ma’bulle Tomate di Gandangbatu. MELO: Jurnal Studi Agama-Agama, 1(2), 91–104.

Rapa’, O. K., & Gulo, Y. (2020). Ma’bulle Tomate: Memori budaya Aluk Todolo pada ritual kematian di Gandangbatu, Toraja. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology), 5(2), 136.

Rappoport, D. (2010). Ritual music and Christianization in the Toraja Highlands, Sulawesi. University of Illinois Press on Behalf of Society for Ethnomusicology, 48(378–404).

Rerung, J., Sondakh, J. A. R., & Karongkong, H. H. (2021). Museum Musik Tradisional di Sulawesi (Arsitektur Metafora). Jurnal Arsitektur DASENG, 10(1), 31–40.

Sakanthi, A. L., & Lestari, W. (2019). Nilai mistis pada bentuk pertunjukan kesenian Kuda Lumping Satrio Wibowo di desa Sanggrahan kabupaten Temanggung. Jurnal Seni Tari, 8(2), 141–149. https://doi.org/10.15294/jst.v8i2.34423.

Salim, H. M. (2016). Adat sebagai budaya learifan lokal untuk memperkuat eksistensi adat ke depan. Jurnal Hukum Pidana & Ketatanegaraan UIN Alauddin, 5(2), 244–255.

Sanderan, R. (2020). Heuristika dalam pendidikan karakter manusia Toraja tradisional. BIA’ (Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual), 3(2), 306–327.

Sektian, J. A. S. (2016). Analisis bentuk dan sruktur lagu Jeux D’eau karya Maurice Ravel. Universitas Negeri Yogyakarta.

Siahaan, R. (2013). Analisis pengaruh nyanyian jemaat terhadap kualitas ibadah gereja Protestan di Indonesia bagian barat (GPIB) jemaat Zaitun Makassar. Jurnal Jaffray, 11(2), 140–164.

Tandililing, S. M. (2019). Kajian teologis-etnomusikologis tentang nilai-nilai dari popularitas Penanian Dolo dalam tradisi pemakaman di Lembang Gandangbatu kecamatan Gandangbatu Sillanan. Institut Agama Kristen Negeri Toraja.

Usman, Z. (1954). Kesusasteraan lama Indonesia. Jakarta: NV. Gunung Agung.




DOI: https://doi.org/10.21831/imaji.v21i1.50452

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Supervised by

RJI Main logo


Our Journal has been Indexed by:

       

 Creative Commons License

website statistics View My Stats