BAHASA DI BALIK PEMBUNUHAN KARAKTER: STUDI KASUS RUMOR LARANGAN HIJAB BAGI PEGAWAI BUMN

Authors

  • Prihantoro Prihantoro FIB Universitas Diponegoro

DOI:

https://doi.org/10.21831/ltr.v14i2.7204

Abstract

Abstrak
Artikel ini menyajikan analisis wacana mengenai larangan hijab yang memberikan
stigma negatif pada Menteri BUMN. Sumber data berasal dari cuitan DE dan artikel surat
kabar NS yang mengutip DE. Data dianalisis dengan model framing Pan dan Kosicki yang
dikaji oleh Borah (2011) dan teori lain yang relevan. Hasil analisis menunjukkan bahwa
citra negatif berawal dari cuitan DE. Hal itu terjadi karena pergeseran struktur nomina
bare noun dari indefinit menjadi generik dapat menyebabkan sebuah generalisasi yang
salah (sesat pikir). Penanda visual (huruf tebal, tanda merah), pemilihan kutipan, dan
penekanan lainnya tampak seperti foregrounding yang diarahkan untuk pencitraan negatif
orang tertentu. Fakta tersebut dapat menjadi dasar untuk meragukan keaslian dokumen
yang diupload DE. Meskipun referensi dilakukan secara eksoforis (tidak tertulis di teks),
pembaca tidak kesulitan memahami isi wacana dengan menghubungkan struktur wacana
dan informasi yang ada.
Kata kunci: bare noun, generik-definit-indefinit, ambiguitas, foregrounding, hijab

Downloads

Published

2015-10-02

How to Cite

Prihantoro, P. (2015). BAHASA DI BALIK PEMBUNUHAN KARAKTER: STUDI KASUS RUMOR LARANGAN HIJAB BAGI PEGAWAI BUMN. LITERA, 14(2). https://doi.org/10.21831/ltr.v14i2.7204