Analisis tahapan pembelajaran seni tari anak usia dini di tk bakti 6 kowang
DOI:
https://doi.org/10.21831/jpa.v11i2.52250Keywords:
learning stage, dance, early childhoodAbstract
Tidak semua taman kanak-kanak menyelenggarakan pembelajaran seni tari. Fokus penelitian ini yaitu analisis tahapan pembelajaran seni tari anak usia dini di TK Bakti 6 Kowang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tahapan pembelajaran seni tari anak usia dini di TK Bakti 6 Kowang. Pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum tahapan pembelajaran seni tari anak usia dini di TK Bakti 6 Kowang sudah sesuai pada aspek eksplorasi, ekspresi, dan apresiasi. Aspek eksplorasi bertujuan untuk mengeksplorasi tubuh anak-anak supaya sanggup dalam mengerjakan sesuatu yang kreatif, aspek ekspresi bertujuan menambah rasa percaya diri dalam diri anak untuk mengekspresikan kreasi mereka, dan aspek apresiasi bertujuan supaya anak dapat menilai dan menanggapi ragam seni serta pengalaman seni. Melalui aspek-aspek tersebut, anak akan semakin mudah dan memahami materi pembelajaran seni tari yang diberikan oleh guru. Dengan begitu, anak dapat membangun imajinasinya akan gerakan yang dilakukan.References
Agustiningrum, M. D. B., & Rohidi, T. R. (2020). Strategi pengembangan motorik anak usia 5-8 tahun dan Penanaman Karakter Tanggung Jawab Melalui Tari Nawung Sekar. Sentra Cendekia, 15(1), 15–21. https://doi.org/https://doi.org/10.31331/jsc.v1i1.1189
Andriyani, N. M. M. (2017). Pembelajaran tari bali putri program pascasarjana. Retrieved from http://download.isi-dps.ac.id/index.php/category/8.
Dewi, J. K. (2020). Gerak dasar tari untuk anak usia dini. Zuriah: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 115. https://doi.org/10.29240/zuriah.v1i2.2017
Ekman, P. (2010). Membaca emosi. Yogyakarta: Pustaka Baca.
GerÅ¡ak, V. (2012). Creative movement-An opportunity for affective education. International Journal of Arts & Sciences, 1–10. Retrieved from https://repozitorij.uni-lj.si/Dokument.php?id=51591&lang=eng
Hakimah, H.-, & Gunawan, H.-. (2018). Meningkatkan motivasi belajar anak melalui metode permainan dari bahan bekas pada kelompok B di kelompok bermain dharma mulya tenggarong seberang tahun pelajaran 2016/2017. Jurnal Warna : Pendidikan Dan Pembelajaran Anak Usia Dini, 2(1), 1–15. https://doi.org/10.24903/jw.v2i1.186
Hazhari, A., & Arismaputri, A. L. (2020). Analisis kegiatan tari kreasi bungong jeumpa terhadap kepercayaan diri anak usia dini. TULIP (Tulisan Ilmiah Pendidikan), 9(1), 17–28. https://doi.org/10.54438/tulip.v9i1.162
Juniasih, I. (2015). Peningkatan kreativitas gerak melalui kegiatan tari pendidikan berbasis cerita (Tarita). Pendidikan Usia Dini, 9(2), 319. https://doi.org/https://doi.org/10.21009/JPUD.092.08
Kurniawati, L. D., & Azizah, E. N. (2019). Analisis Pembelajaran Tari Tradisional Penthul Melikan pada Anak Usia 4-6 Tahun. Jurnal Pendidikan Modern, 5(1), 22–31. https://doi.org/10.37471/jpm.v5i1.64
Maryono. (2012). Analisis tari. Surakarta: ISI Press Solo.
Menzer, M. (2015). The arts in early childhood: Social and emotional benefits of arts participation. 10–27. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/304498444_The_Arts_in_Early_Childhood_Social_and_Emotional_Benefits_of_Arts_Participation
Muthmainnah, -, Astuti, B., & Fatimaningrum, A. S. (2016). Pelatihan pengembangan permainan untuk meningkatkan perkembangan sosial emosional anak. Jurnal Pendidikan Anak, 5(2), 817–824. https://doi.org/10.21831/jpa.v5i2.12379
Nugraheni, T., & Pamungkas, J. (2022). Analisis pelaksanaan pembelajaran seni pada paud. Early Childhood Research Journal (ECRJ), 5(1), 20–30. https://doi.org/10.23917/ecrj.v5i1.18689
Nurhasanah, L., Siburian, B. P., & Fitriana, J. A. (2021). Pengaruh globalisasi terhadap minat generasi muda dalam melestarikan kesenian radisional Iindonesia. Jurnal Global Citizen: Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 10(2), 31–39. https://doi.org/10.33061/jgz.v10i2.5616
Pamungkas, J. (2015). Estetika koreografi sebagai penunjang kreativitas seni anak usia dini. Jurnal Pendidikan Anak, 4(1), 596–600. https://doi.org/10.21831/jpa.v4i1.12348
Raditya, M. H., & Pramayoza. (2019). Para penabuh tubuh sehimpun tulisan perihal saman gayo. Yogyakarta: Lintang Pustaka Utama.
Sobandi, B. (2008). Model pembelajaran kritik dan apresiasi seni rupa. Solo: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Subekti, A., & Budiawan. (2010). Seni tari: SMP/MTS Kelas VII-IX. Jakarta: Kemendiknas.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suyadi, & Ulfa, M. (2015). Konsep dasar paud. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ustadiyah, K. (2018). Pengaruh seni tari terhadap kemampuan fisik motorik anak usia 5-6 tahun di tk negeri pembina 1 medan T.A 2017/2018. Bunga Rampai Usia Emas, 4(1), 12–17.
Wulandari, R. T. (2017). Pembelajaran olah gerak dan tari sebagai sarana ekspresi dan apresiasi seni bagi anak usia dini. Jurnal Pendidikan, 1–18.
Yetti, E.-. (2012). Pengaruh model pembelajaran dan kemampuan gerak tari terhadap kecerdasan emosional anak usia dini. Panggung, 22(2), 213–224. https://doi.org/10.26742/panggung.v22i2.63
Yuningsih, R. (2015). Pembelajaran gerak dasar minang mahasiswa pascasarjana universitas negeri jakarta. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 9, 235–236. https://doi.org/https://doi.org/10.21009/JPUD.092