Tjokroaminoto: Perpaduan Pendidikan Barat dan Nilai-Nilai Islam

Authors

  • Septian Teguh Wijiyanto, M.Pd. (Sinta ID:6803056), Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract

Pada masa pergerakan nasional baik tokoh maupun organisasinya tidak hanya fokus terhadap usaha mencapai kemerdekaan, melainkan pendidikan juga diperhatikan. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda terdapat banyak permasalahan pendidikan antara lain; terjadi diskriminasi dalam penyediaan pendidikan, jumlah sekolah yang terbatas, dan sistem pendidikan yang tidak berpihak pada kaum pribumi. Artikel ini akan berfokus pada jejaring dan akar gagasan pendidikan yang dilatar belakangi oleh kebutuhan rakyat Indonesia terpelajar dalam usaha mencapai kemerdekaan, terwujudnya akses pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia, dan pendidikan Indonesia yang lebih beragama dan modern oleh HOS Tjokroaminoto. Tjokro merumuskan gagasan pendidikannya dalam tulisan berjudul Moeslim Nationale Onderwijs, atau dapat diartikan sebagai pengajaran nasional Islam. Gagasan pendidikan Tjokro menjelaskan bahwa asas-asas dalam Islam merupakan asas yang selaras dengan demokrasi dan sosialisme. Tjokro menawarkan konsep pendidikan modern dengan nilai-nilai yang berkembang di Barat dengan landasan nilai Islam. Dalam gagasan pendidikannya ini Tjokro menjelaskan bahwa nilai-nilai demokrasi, nasionalisme, sosialisme yang berkembang di Barat tidak bertentangan dengan nilai-nilai dalam Islam. Moeslim Nationale Onderwijs memicu lahirnya sekolah-sekolah modern Islam baik sekolah dalam ruang lingkup organisasi yang Tjokro masuk di dalamnya, maupun organisasi-organisasi Islam lain yang memiliki lembaga sekolah. Gagasan Tjokro ini juga mendorong lahirnya sekolah-sekolah dengan asas agama yang modern, bahkan sampai hari ini gagasan pendidikan Tjokro populer dalam kalangan pendidikan Islam.
Kata kunci: Pendidikan, Islam, Tjokroaminoto.

References

Arsip

A.C Deenik, G. H. H. Zandvoort, R. Sadikin. 1929. Gedenkboek: MOSVIA 1879-1929. Bandoeng: N.V. Mij Vorkink.

Buku

Amelz. 1952. H.O.S Tjokroaminoto hidup dan perjuangannya. Jakarta: Bulan Bintang.

Dengel, H. H. (2011). Darul Islam-NII dan Kartosuwijo "angan-angan yang gagal". Jakarta: Sinar Harapan.

Djumhur, I. dan Danasuparta. 1959. Sejarah Pendidikan. Bandung: CV. Ilmu.

Gunawan, Ary H. 1986. Kebijakan-Kebijakan Pendidikan di Indonesia. Jakarta: Bina Aksara.

Gonggong, A. 1985. H.O.S. Tjokroaminoto. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

_______. 1986. HOS. Tjokroaminoto. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

_______. 2011. Tjokroaminoto: rumah ideologi dan dialog. Dalam B. Setyarso, dkk. (Eds), Tjokroaminoto Guru Para Pendiri Bangsa (pp. 126-132). Jakarta: KPG.

Marihandono dkk., D. 2015. H. O.S. Tjokroaminoto penyemai pergerakan kebangsaan dan kemerdekaan. Jakarta: Museum Kebangkitan Nasional.

Mawani, S. 2017. HOS Tjokroaminoto. Yogyakarta: Sociality.

_______. 2015. Haji Oemar Said Tjokroaminoto. Jakarta: Museum Kebangkitan Nasional.

Mulawarman, A. D. (2015). Jang oetama: jejak dan perjuangan h.o.s Tjokroaminoto cet. 1. Yogyakarta: Galang Pustaka.

Nagazumi, A. 1989. Bangkitnya Nasionalisme Indonesia: Budi Utomo 1908-1918. Jakarta: Pustaka.

Nasihin. 2012. Sarekat Islam mencari ideologi 1924-1945. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nasution, S. 2001. Sejarah Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Niel, R.V. 2009. Munculnya elit modern indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya.

Noer. 1982. Gerakan modern Islam di Indonesia 1900-1942. Jakarta: LP3ES.

_______. 2008. Paradigma Islam: interpretasi untuk aksi. Bandung: PT Mizan Pustaka.

Rutgers, S.J. 2012. Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Salim, A. 2007. Haji Oemar Said Cokroaminoto cet 1. Bandung: Nuansa.

_______. 2008. Chalengging the secular state islamization of law in modern Indonesia. Honolulu: University of Hawai Press.

Santosa, K. O. (2009). Manusia di panggung sejarah: pemikiran dan gerakan tokoh-tokoh Islam. Bandung: Sega Asri.

Setyarso, B. (2011). Seri buku tempo Tjokroaminoto. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Shimogaki, K. 1993. Kiri Islam antara modernisme dan postmodernisme, telaah kritis pemikiran Hassan Hanafi. Yogyakarta: Lkis.

Simbolon, Parakitri T. 2006. Menjadi Indonesia. Jakarta: Kompas.

Sutherland, H. 1983. Terbentuknya Sebuah Elite Birokrasi. Jakarta: Sinar Harapan.

_______. 1973. Pangreh Praja: Java's Indigenous Administrative Corps and Its Role in The Last Decades of Dutch Colonial Rule. Michigan: Yale University.

Sutidja, T. 2007. H.O.S. Tjokroaminoto (1883-1934): yang gigih membela rakyat kecil cet. 3. Bandung: PT. Rakasta Samasta.

Tjokroaminoto, H. O. S. (1931). Sedjarah pergerakan Indonesia 1929-1930: berisi pidato-pidato anggota-anggota Volksraad. Wolterverden: Fonds National.

_______. 1950. Tarich agama Islam (riwayat dan pemandangan atas kehidupan dan perdjalanan Nabi Muhammad SAW). Jakarta: Bulan Bintang.

_______. 1955. Tarikh agama Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

_______. 1965. Tafsir program atas dan program tadhim. Jakarta: Ladjnah Tanfidzyah PSII.

_______. 1966. Islam dan sosialisme. Jakarta: Lembaga Penggali dan Penghimpunan Sedjarah Revolusi Indonesia.

Triyana, B. 2011. Titian bercabang sang Herucokro. Dalam B. Setyarso, dkk. (Eds), Tjokroaminoto Guru Para Pendiri Bangsa (pp. 133-138). Jakarta: KPG.

Jurnal

Achdian, A. 2017. Sarekat islam sebagai kelanjutan boedi oetomo: H.O.S Tjokroaminoto dan awal kebangkitan nasional di kota Surabaya, 1908-192. Jurnal Sejarah, 1 (1). DOI: 10.26639/js.vlil.5l.

Aziz, M. A. 2018. Islam, sosialisme dan politik prespektif pemikiran Tjokroaminoto. Jurnal risalah pendidikan dan studi Islam, 4 (2). DOI: 10.5281/zenodo. 1149676.

Melayu, H. A. 2002. Islam as an ideology: the political thought of Tjokroaminoto. Jurnal studi islamika, 9 (1). DOI: 10.15408/sdi.v9i3.659.

Parmono. (1993). Konsep nilai menurut Max Scheler. Jurnal Filsafat UGM, 16 (1).Retrievedfromhttps://jurnal.ugm.ac.id/wisdom/article/view/31366/18962

Wijiyanto, S. T. 2019. Tjokroaminoto: sosialisme Islam. Bihari jurnal pendidikan sejarah dan ilmu sejarah, 2 (1). Retrieved from http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/bihari/article/view/866

_______. (2019). Sekolah pendidikan menengah pangreh praja: MOSVIA Magelang 1927-1942. Abad jurnal sejarah, 3 (1).

Yasmis. 2009. Sarikat Islam dalam pergerakan nasional (1912-1927). Jurnal sejarah lontar, 6 (1). Retrieved from http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/lontar/article/download/2505/1926/

Downloads

Published

2025-05-14

How to Cite

[1]
Wijiyanto, M.Pd., S.T. 2025. Tjokroaminoto: Perpaduan Pendidikan Barat dan Nilai-Nilai Islam. ISTORIA : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah. 21, 1 (May 2025).