PERAN TAMAN SISWA DALAM PEMBENTUKAN RASA NASIONALISME PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL

Authors

  • Alfiani Rhamadani Universitas Lampung
  • Aprilia Triaristina Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.21831/istoria.v19i1.53750

Abstract

Pada tahun 1922, Ki Hajar Dewantara memiliki peran dalam memperjuangkan pendidikan bangsa Indonesia yang mana kalaitu rakyat merasa tidak puas akan pendidikan yang diberikan pemerintah kolonial. Karena pendidikan yang diberikan pemerintah kolonial sifatnya dualisme, dan terkesan mengdiskriminasi rakyat Indonesia dengan hanya memprioritaskan anak-anak yang mempunyai keturunan raja dan golongan serta memprioritaskan anak-anak Belanda saja. Maka dari itu, Ki Hajar Dewantara mendirikan taman siswa sebagai perguruan bagi anak-anak rakyat bawah dan terbuka bagi rakyat umum. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian sejarah yang dimulai dari heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi atau penulisan hasil penelitian. Hasil penelitian ini menjelaskan mulai dari latar belakang pendirian taman siswa, setelah itu membahas tentang langkah yang diambil Ki Hajar Dewantara dalam memperjuangkan pendidikan nasional, yang diakiri dengan peranan taman siswa itu sendiri untuk menumbuhkan rasa nasionalisme bagi para siswa melalui sistem among yang diterapkan di taman siswa.

Author Biography

Aprilia Triaristina, Universitas Lampung

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

References

A, H. (2020). Taman Siswa, Pendidikan dan atau Gerakan Anti-Kolonial. Nalarasa, 4.

Acetylena, S. (2013). Analisis Implementasi kebijakan Pendidikan Karakter di Perguruan Taman Siswa Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan PendidikanVolume 1, Nomor 1 , 59.

Jaya, I. (2012). Hoogere Burgerschool (HBS): Pendidikan Untuk Kaum Elite di Surabaya Tahun 1923-1950. Verlenden Vol.1 No.11, 17.

Made Suastika, N. K. (2002). Ki Hadjar Dewantara Pelopor Pendidikan Nasional. Cakrawala Pendidikan Th. XXI, No.3, 383.

Marwati Djoened Poesponegoro, N. N. (2010). Sejarah Nasional Indonesia V: Zaman Kebangkitan Nasional dan Masa Republik Indonesia (+ 1900-1942). Jakarta: Balai Pustaka.

Nasution. (1995). Sejarah Pendidikan Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Ora, F. B. (2011). Peranan Ki Hadjar Dewantara dalam Memajukan Pendidikan Pribumi. Skripsi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 109-111.

Purwoko, D. (1994). Semangat Taman Siswa dan Perlawanannya terhadap Undang-Undang Sekolah Liar. Jurnal Ilmu Pendidikan Jilid 1 Nomor 2, 132.

Purwoko, D. (1994). Semangat Taman Siswa dan Perlawanannya Terhadap Undang-Undang Sekolah Liar. Jurnal Ilmu Pendidikan Jilid 1, No.2, 130.

Salindri, G. (2015). Pendidikan pada Masa Pemerintahan Kolonial Belanda di Surabaya tahun 1901-1942. Jurnal Publika Budaya Volume1 No.3, 25.

Soeratman, D. (1985). Ki Hajar Dewantara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sudarto, K. T. (2008). Pendidikan Modern dan Relevansi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Yogyakarta: Majelis Luhur Taman Siswa.

Sukmana, W. J. (2021). Metode Penelitian Sejarah. Seri Publikasi Pembelajaran Vol.1 No.2, 3.

Surjomihardjo, A. (1986). Ki Hadjardewantara dan Taman Siswa dalam Sejarah Indonesia Modern. Jakarta: Sianar Harapan.

Tauchid, M. (1963). Perdjuangan dan Adjaran Hidup Ki Hajar Dewantara. Jogjakarta: Madjelis Luhur Taman Siswa.

Tauchid, M. (2004). Perjuangan dan Ajaran Hidup Ki Hajar Dewantara. Yogyakarta: Majelis Luhur Taman Siswa.

Wangid, M. N. (2009). SIistem Among pada Masa Kini: Kajian Konsep dan Praktik Pendidikan. Jurnal Kependidikan Volume 39, No. 2, 133.

Wasino, E. S. (2018). Metode Penelitian Sejarah: dari Riset hingga Penulisan . Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama.

Zulflati, H. M. (2018). Sistem Among Ki Hajar Dewantara dalam Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Muhammadiyah Cirebon, 314-315.

Downloads

Published

2023-09-06

How to Cite

[1]
Rhamadani, A. and Triaristina, A. 2023. PERAN TAMAN SISWA DALAM PEMBENTUKAN RASA NASIONALISME PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL. ISTORIA : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah. 19, 1 (Sep. 2023). DOI:https://doi.org/10.21831/istoria.v19i1.53750.