PERISTIWA PEMBERANTASAN PGRS-PARAKU DI KALIMANTAN BARAT TAHUN 1967 (KAJIAN TEORI HEGEMONI GRAMSCI UNTUK PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL)
DOI:
https://doi.org/10.21831/istoria.v10i1.3601Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang objektif mengenai peristiwa pemberantasan PGRS/Paraku di Kalimantan Barat, analisis teori hegemoni Gramsci terhadap peristiwa pemberantasan PGRS/Paraku, pembelajaran sejarah lokal melalui materi peristiwa pemberantasan PGRS-Paraku. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk studi kasus terpancang. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan atau narasumber yang terdiri dari dosen dan mahasiswa. Teknik pengumpul data berupa observasi langsung dengan alat pengumpul data panduan observasi, komunikasi langsung dengan alat pengumpul data panduan wawancara.
Berdarkan pembahasan penelitian yang telah diuraikan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa PGRS/Paraku dibentuk ketika terjadi konfrontasi antara Indonesia Malaysia, dimana Soekarno tidak setuju terhadap pembentukan Federasi Malaysia. Sikap Soekarno ini didukung oleh rakyat Kalimantan Utara. Namun ketika Orde Baru, kondisi menjadi berubah. PGRS/Paraku yang dulunya menjadi garda terdepan dalam konfrontasi akhirnya diperangi dan dibumihanguskan. Teori hegemoni Gramsci membantu dalam menganalisis peristiwa pemberantasan PGRS/Paraku. Hegemoni merupakan alat untuk melanggengkan kekuasaan. Dalam penumpasan PGRS/Paraku sebagai bentuk kecil hegemoni di Kalimantan Barat, tindakan kekerasan yang bersifat memaksa dilakukan oleh militer, dalam hal ini adalah angkatan darat. Soeharto memberi kontrol yang sangat ketat untuk dapat mengendalikan situasi di lapangan. Masyarakat Dayak di daerah perbatasan menghimpun kekuatan bersama-sama ABRI melawan komunis yang telah memecah belah mereka dan menumpas PGRS/Paraku.
Kajian peristiwa pemberantasan PGRS/Paraku melalui kajian hegemoni Gramsci dapat menjadi suatu materi pembelajaran sejarah lokal. Mahasiswa dapat menggali sejarah lokal yang ada dan dapat menambah pengetahuan baik bagi mahasiswa maupun dosen serta dapat meningkatkan rasa nasionalisme pada mahasiswa generasi yang akan datang. Adapun saran yang dapat disampaikan bahwa penggunaan sejarah lokal suatu daerah harus terus dikembangkan agar pembelajaran sejarah tidak hanya mengkaji sejarah nasional saja. Hal ini dapat meningkatkan jiwa nasionalisme dan patriotisme.
Kata Kunci : PGRS/Paraku, Hegemoni Gramsci
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with journal ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah agrees to retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors can enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work, with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online before and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
Journal ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah, is published by the History Education Study Program Universitas Negeri Yogyakarta in collaboration with Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) and Keluarga Alumni Prodi Pendidikan Sejarah (KAPPS), with ISSN: 1858-2621 (Print), ISSN: 2615-2150 (Online).
Journal Istoria by History Education Study Program is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://journal.uny.ac.id/index.php/istoria/index