EKSISTENSI LEKRA DALAM PUSARAN MANIFESTO KEBUDAYAAN DEMOKRASI TERPIMPIN

Authors

  • Cici Widariyanti

DOI:

https://doi.org/10.21831/istoria.v16i1.31408

Abstract

Demokrasi Terpimpin merupakan sistem demokrasi yang berlangsung setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Diterapkannya sistem ini menyebabkan kekuasaan Soekarno bersifat mutlak, karena segala keputusan berada di tangan presiden. Salah satu kekuatan politik besar yang ada pada Demokrasi Terpimpin adalah Partai Komunis Indonesia (PKI). Dominasi PKI dalam sistem perpolitikan Indonesia semakin tampak dengan berdirinya lembaga-lembaga di bawah kepemimpinan PKI. Salah satu lembaga yang memiliki kedekatan dengan PKI adalah Lekra yang dibentuk pada 17 Agustus 1950. Keberpihakan Lekra pada rakyat kecil menyebabkan organisasi ini tidak hanya mengatasi permasalahan budaya, tetapi juga mendapat dukungan dari rakyat. Perkembangan Lekra pada masa Demokrasi Terpimpin ditunjukkan dengan munculnya sastrawan-sastrawan ternama seperti Pramoedya Ananta Toer. Selain bergerak di bidang seni dan kebudayaan, Lekra yang berideologi realisme-sosialis ini juga kerap melancarkan kritik sebagai bentuk aspirasi rakyat. Dalam perkembangannya, kekuatan politik yang dimiliki Lekra menyebabkan pertentangan di sejumlah seniman. Hal tersebut akhirnya melahirkan manifesto kebudayaan pada 17 Agustus 1963.

References

Chisaan, C. 2008. Lesbumi Strategi Politik Kebudayaan. Yogyakarta: LKis. Indrajat, H. 2016. Demokrasi Terpimpin Sebuah Konsepsi Pemikiran Soekarno

Tentang Demokrasi. Jurnal Sosiologi, (Online), 18(1): 53-62, (http://jurnal.fisip.unila.ac.id/index.php/sosiologi/article/view/517), diakses 12 Februari 2020.

Jones, T. 2015. Kebudayaan dan Kekuasaan di Indonesia: Kebijakan Budaya Selama Abad ke-20 Hingga Era Reformasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Moeljanto, D.S.& Ismail, T. 1995. Prahara Budaya: Kilas-Balik Ofensif Lekra/PKI Dkk. Bandung: Mizan.

Noer, D. 2000. Partai Islam di Pentas Nasional: Kisah dan Analisis Perkembangan Politik Indonesia 1945-1965. Bandung: Mizan.

Poesponegoro, M.D. & Notosusanto, N. 2010. Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI: Zaman Jepang dan Zaman Republik. Jakarta: Balai Pustaka.

Ricklefs, M.C. 2001. Sejarah Indonesia Modern. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta. Rosidi, A. 2013. Ikhtisar Sejarah Sastra Indonesia. Bandung: Pustaka Jaya.

Sholehuddin, A. & Kasdi, A. 2015. Jargon Politik Masa Demokrasi Terpimpin Tahun 1959-1965. Avatara: Jurnal Pendidikan Sejarah, (Online), 3(1): 69-81, (http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/

view/10726), diakses 1 Februari 2020.

Sjamsu, N. 1971. Heboh Sastra 1968 Menuju Titik Kebenaran. Sumatera: Pustaka Sa'adijah.

Supartono, A. 2000. Lekra vs Manikebu: Perdebatan Kebudayaan Indonesia 1950- 1965. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta: STF Driyakarya.

Susanti, N., dkk. 2019. Lekra vs Manikebu: Perlawanan Majalah Sastra terhadap Politik Kebudayaan Pemerintah Masa Demokrasi Terpimpin (1961- 1964). Jurnal Factum, (Online), 8(1): 97-112, (https://ejournal.upi.edu/index.php/factum/article/view/20121/0), diakses 11 Februari 2020.

Yudiono, K.S. 2010. Pengantar Sejarah Sastra Indonesia. Jakarta: PT Gramedia. Yudiono, K.S. 2009. Pengkajian Kritik Sastra Indonesia. Jakarta: Grasindo.

Yuliantri, R.D.A. 2010. Logika Hati dalam Sastra "Kiri" Indonesia (1950-1965). (Online), (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Rhoma%20 Dwi%20Aria%20Yuliantri,%20S.Pd.,%20M.Pd./Paper_%20Internation al%20Conference%20on%20Literature%20UNY_%202Logika%20Hat i%20dalam%20Sastra_Rhoma%20FIS%20UNY.pdf), diakses 12

Februari 2020.

Downloads

Published

2022-03-31

How to Cite

[1]
Widariyanti, C. 2022. EKSISTENSI LEKRA DALAM PUSARAN MANIFESTO KEBUDAYAAN DEMOKRASI TERPIMPIN. ISTORIA : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah. 18, 1 (Mar. 2022). DOI:https://doi.org/10.21831/istoria.v16i1.31408.