PENENTUAN AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL CABAI MERAH DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI

Alfi Sapitri, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Indonesia
Eva Diansari Marbun, Universitas Sari Mutiara Indonesia, Indonesia
Ulfayani Mayasari, UIN Sumatera Utara Medan, Indonesia

Abstract


Pe

nelitian ini bertujuan untuk melakukan uji fitokimia terhadap ekstrak etanol Cabai merah (Capsicum annum L.) dan uji aktivitasnya terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Pengujian aktivitas antibakteri ini menggunakan metode difusi agar dengan menggunakan kertas cakram dengan tiga kali pengulangan. Ekstrak etanol cabai merah dibuat dengan konsentrasi 45, 60, 75, dan 90%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode Kirby Bauer. Media yang digunakan sebagai uji antibakteri pada penelitian ini yaitu Mueller-Hinton Agar (MHA). Hasil skrining fitokimia terhadap ekstrak etanol cabai merah menunjukkan adanya senyawa metabolit sekunder. Senyawa metabolit sekunder tersebut yaitu alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan Steroid/triterpenoid. Steroid berfungsi sebagai antimikroba. Hasil penelitian ini juga mengungkapkan adanya kandungan senyawa capsaicin yang terkenal sebagai senyawa aktif antimikroba. Ekstrak etanol cabai merah memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli zona bening terendah pada konsentrasi 45% dan zona bening tertinggi pada konsentrasi 90%. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak cabai merah memiliki aktivitas antibakteri terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri.

THE ABILITY OF RED CHILI ETHANOL EXTRACT IN INHIBITHING THE GROWTH OF BACTERIA

This study aimed to perform a phytochemical test on the ethanolic extract of red chili (Capsicum annum L.) and test its activity against the growth of Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. This antibacterial activity test used the agar diffusion method using disc paper with three repetitions. Red chili ethanol extract was made with concentrations of 45%, 60%, 75% and 90%. The antibacterial activity test was carried out using the Kirby Bauer method. The medium used as an antibacterial test in this study was Mueller-Hinton Agar (MHA). The results of phytochemical screening of red chili ethanol extract showed the presence of secondary metabolites. The secondary metabolites are alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, and steroids/triterpenoids. Steroids serve as  antimicrobials. The results of this study also revealed the presence of capsaicin compounds which are known as active antimicrobial compounds. Red chili ethanol extract had antibacterial activity against Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria in the lowest clear zone at a concentration of 45% and the highest clear zone at a concentration of 90%. It can be concluded that red chili extract has antibacterial activity against bacterial growth inhibition.


Keywords


ekstrak etanol, Capsicum annum L, Staphyloccocus aureus, Escherichia coli

Full Text:

PDF

References


Brooks, G. F., Butel, J. S., Morse, S. A., & Mudihardi, E. (2013). Jawetz, Melnick, & Adelberg’s mikrobiologi kedokteran. (Aryadhito Widhi Nugroho dkk., Terj.). Salemba Medika.

Depkes RI. (1995). Materia medika Indonesia (Jilid VI). Departemen Kesehatan RI.

Depkes RI. (2000). Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat (Cetakan Pertama). Departemen Kesehat-an RI.

Dima, L. L. R. H., Fatimawali, & Lolo, W. A. (2016). Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun kelor (Moringa oleifera L.) terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi, 5(2), 282-289.

Ditjen POM RI. (1995). Farmakope Indone-sia (Edisi IV). Departemen Kesehatan RI.

Gayathri, N., Gopalakrishnan, M., & Sekar, T. (2016). Phytochemical screening and antimicrobial activity of Capsicum chinense Jacq. International Journal of Advances in Pharmaceutics, 5(1), 12-20.

Handoko, C. (2002). Pengaruh naungan terhadap pertumbuhan, produksi dan mutu bangle (Zingiber purpureum Roxb.) pada beberapa taraf pemupukan nitrogen (Skripsi tidak diterbitkan). Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kusumawati, E., Apriliana, A., & Khatimah, K. (2017). Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kerehau (Callicarpa longifolia Lam) terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah Manuntung, 2(2), 166-172.

Lestari, A. P., Rosyid, A., & Wahyudin, I. (2016). Aktivita ekstrak cabe rawit (Capsi.sum annum L.) terhadap penghambatan pertumbuhan bakteri Echerchia coli secara invitro. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, 1(2), 1-6.

Maharani, U., & Warsiki, E. (2014). Pemanfaatan oleoresin cabai untuk film antimikroba penghambat pertumbuhan Escherichia coli (Skripsi tidak diterbitkan). IPB, Bogor.

Naufalin, R., H. S. Rukmini, T. Yanto, & Erminawati. (2009). Formulasi dan produksi pengawet alami dari kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) (Laporan Penelitian Hibah Kompetensi). Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Ningtyas, R. (2010). Uji antioksidan antibakteri ekstrak air daun kecombrang (Etlingera elation (Jack.) R. M, Smith) sebagai pengawet alami terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus (Skripsi tidak diterbitkan). Fakultas Sains dan Teknologi Universita Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Nurahmi, E., Mahmud, T., & Sylvia, R., S. (2011). Efektivitas pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil cabai merah. Jurnal Floratek, 6(1), 158-164.

Pelczar, M. J., & Chan, E. C. S. (1986). Dasar-dasar mikrobiologi. UI-Press.

Purwanto, Ns. B. (2016). Obat herbal andal-an keluarga. Flashbook.

Qomar, M. S., Budiyanto, M. A. K., Sukarsono, S., Wahyuni, S., & Husamah, H. (2018). Efektivitas berbagai konsentrasi ekstrak daun kayu manis (Cinnamomum burmannii [Ness.] BI) terhadap diameter zona hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis. Jurnal Biota, 4(1), 12-18.

Radji, M. (2013). Buku ajar mikrobiologi panduan mahasiswa farmasi & kedokteran. Kedokteran EGC.

Rahim, A., Wahyudin, I., Lusyana, E., Aprilianti, E., Shofa, Z. N., Widyaningrum, N., & Sari, N. P. (2014). Efektifitas antibakteri ekstrak cabe rawit (Capsium annum L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan metode difusi uji pendahuluan potensi tanaman obat tradisional sebagai alternatif pengobatan saluran pernafasan. Prosiding SNST ke-5, 1(1), 7-12.

Saifuddin, A., Teruna, H. Y., & Rahayu, V. (2011). Standarisasi bahan obat alam. Graha Ilmu.

Sari, D. L. N., Cahyono, B., & Kumoro, A. C. (2013). Pengaruh jenis pelarut pada ekstraksi Kurkuminoid dari rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb). Jurnal Chem Info, 1(1), 101-107.

Susetya, D. (2012). Khasiat & manfaat daun ajaib binahong. Pustaka Baru Press.




DOI: https://doi.org/10.21831/jps.v26i1.39859

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2021 Jurnal Penelitian Saintek

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 p-ISSN: 1412-3991 || e-ISSN: 2528-7036

Indexed by:

     

View My Stats