OPTIMASI MEDIA KULTUR IN VITRO ANGGREK Dendrobium nobile BERBASIS PUPUK DENGAN PENAMBAHAN AIR KELAPA DAN VITAMIN B1

Ayu Purnamasari, Department of Biology Education, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia, Indonesia
Ratnawati Ratnawati, Department of Biology Education, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Aloysius Suyitno, Department of Biology Education, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Lili Sugiyarto, Department of Biology Education, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
Ixora Sartika Mercuriani, Department of Biology Education, Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kombinasi penambahan air kelapa dan vitamin B1 terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium nobile serta mengetahui konsentrasi vitamin B1 yang optimum untuk pertumbuhan anggrek pada media kultur in vitro berbasis pupuk. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan tersarang (nested design) dengan faktor I adalah perlakuan air kelapa (dengan air kelapa dan tanpa air kelapa) dan faktor II adalah variasi konsentrasi vitamin B1 (0 ml.L-1, 0,25 ml.L-1,0,5 ml.L-1, dan 1 ml.L-1). Sampel yang digunakan adalah bibit anggrek D. nobile umur 11 bulan dalam kultur in vitro yang mempunyai keseragaman karakter pertumbuhan. Data penelitian ini dianalisis menggunakan analisis ragam (Anova) metode rancangan tersarang dan uji Least Significant Difference (LSD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan air kelapa memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertambahan diameter batang dan berat basah tanaman sedangkan penambahan vitamin B1 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertambahan jumlah daun, jumlah akar, dan panjang akar anggrek. Konsentrasi vitamin B1 yang optimum untuk pertumbuhan anggrek adalah 0,5 ml.L-1 baik pada media yang mengandung ataupun tidak mengandung air kelapa.

OPTIMATION FERTILIZER BASED IN VITRO CULTURE MEDIA COCONUT WATER AND B1 VITAMIN ADDITION FOR Dendrobium nobile

This study was aimed at determining the effect of the coconut water and vitamin B1 as a combination on the growth of Dendrobium nobile orchids and determining the optimum concentration of vitamin B1 for orchid growth in fertilizer-based in vitro culture media. This study was an experimental study using a nested design which factor I was the treatment of coconut water (with and without coconut water) and factor II was the variation in the concentration of vitamin B1 (0 ml.L-1, 0.25 ml. L-1, 0.5 ml.L-1, and 1 ml.L-1). The samples used were 11 months old D. nobile orchid seeds in in vitro culture which had simultaneous growth characters. The data were analyzed using Anova, nested design method and Least Significant Difference (LSD) test. The results show that the addition of coconut water has a significant effect on the increase in stem diameter and plant wet weight. The addition of vitamin B1 has a significant effect on the increase in the number of leaves, the number of roots, and the length of the orchids. The optimum concentration of vitamin B1 for orchid growth is 0.5 ml.L-1 both in media with or without coconut water.


Keywords


air kelapa, vitamin B1, Dendrobium nobile, kultur in vitro

Full Text:

PDF

References


Adisarwanto, T., Irawati, Handoyo, F., Novianto, D.P., Santoso, D. S., Mintarto, R.T., Rahayu, N., Watiningsih, Sutiwi W., Sipayung, L., Erawati, N., Hernita, P.P., Wibowo, A. Y., Yuniardi, O. & Suwarno, E. (2012). Anggrek spesies Indonesia. Jakarta: Kementrian Pertani-an Republik Indonesia.

Andalasari, T. D., Yafisham, Y., & Nuraini. (2014). Respon pertumbuhan anggrek Dendrobium terhadap jenis media tanam dan pupuk daun. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 14(1), 76-82.

Arditti, J., & Ernst, R. (1993). Micro-propagation of orchids. Canada: John Wiley.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertani-an. (2007). Inovasi teknologi pertanian. Jakarta: Kementrian Pertanian.

Barker, W.G. (1999). A system of maksimum multiplication of the banana plant. Trop. Agric, 36(4), 275-278.

Campbell, N. A., Reece, J. B. & Mitchell, L. G. (2003). Biologi. Jilid 2 (Edisi 5). Jakarta: Erlangga.

Campbell, N. A., & Reece, J. B. (2012). Biologi. Jilid 2 (Edisi 8). Jakarta: Erlangga.

Hendaryono, D. P. S., & Wijayani, A. (1994). Teknik dasar kultur jaringan. Yogyakarta: Kanisius.

Davies, P. J. (1995). Plant Hormones: Physiology, Biochemistry and Molecular Biology. London: Kluwer Academic Publishers.

Gaba, V. B. (2005). Plant Growth Regulators in Plant Tissue Culture and Development. In: Trigiano and Gray. Plant Development and Biotechnology. London: CRC Press.

Gardner, F. P., Pearce, R. B., & Mitchell, R. L. (1985). Physiology of crop plants. Ames: The Iowa State University Press.

Gardner, F.P., Pearce, R.B. & R.L. Mitchell. (1991). Fisiologi tanaman budidaya. (Terj.: H. Susilo). Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Garuda, S. R., Murniati, D., & Haring, F. (2015). Pengaruh berbagai senyawa organik kompleks terhadap planlet anggrek Dendrobium. Agros, 17(1), 121-131.

Irwanto. (2003). Biologi. (Terj.: Wasmen Manalu). Jakarta: Erlangga.

Iswanto, H. (2002). Petunjuk perawatan anggrek. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Kastono, D., Sawitri, H., & Siswandono. (2005). Pengaruh nomor ruas stek dan dosis pupuk urea terhadap pertumbuhan dan hasil kumis kucing. Jurnal Ilmu Pertanian, 12(1), 56-64.

Kristina, N. N., & Syahid, F. S. (2012). Pengaruh air kelapa terhadap multi-plikasi tunas in vitro, produksi rimpang, dan kandungan xanthorrhizol temulawak di lapangan. Jurnal Littri, 18(3), 125-134.

Lyndon, R. F. (1998). The shoot apical meristem: Its growth and development. New York: Cambridge University Press.

Noggle, G. R., & Fritz, G. J. (1983). Intro-ductory plant physiology. Engle-wood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall. Inc.

Rianawati, S. (2017). Ragam anggrek Dendrobium Indonesia yang berpotensi sebagai induk persilangan komersial. Iptek Hortikultura, 13, 27-32.

Rodziah, K., Ahmad, L. L., Rokiah, Z., & Hafzah, J. (2010). Basal media for in vitro Germination of red purple dragon fruit (Hylocereus polyrhizus). J. Agrobiotech, 1(2010), 87-93.

Salisbury, F. B., & Ross, C. W. (1995). Fisio-logi tumbuhan. Jilid 3. (Terj.: Diah R. L. & Sumaryono). Bandung: Penerbit ITB.

Setyati, S. (1993). Pengantar agronom. Jakarta: Gramedia.

Sudjana. (1982). Desain dan Analisis Eksperimen. Bandung: Tarsito.

Tuhuteru, S., Hehanussa, M. L., & Raharjo, S. H. T. (2012). Pertumbuhan dan perkembangan anggrek Dendrobium anosmum pada media kultur in vitro dengan beberapa konsentrasi air kelapa. Jurnal Agrologia, 1(1), 1-12.

Valevski, A. F. (2010). Thiamine (Vitamin B1). Journal of Evidence-Based Com-plementary & Alternative Medicine, 16(1), 12-20.

Wattimena, G. A. (1988). Bioteknologi tanam-an I. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Widiastoety, D., & Kartikaningrum, S. (2003). Pemanfaatan ekstrak ragi dalam kultur in vitro plantlet media anggrek. Jurnal Hortikultura, 13(2), 82-86.

Widiastoety, D., Solvia, N. & Kartikaningrum, S. (2009). Pengaruh tiamin terhadap pertumbuhan planlet anggrek oncidium secara in vitro. Jurnal Hortikultura, 19(1), 35-39.

Widiastoety, D., Solvia, N., & Soedarjo, M. (2010). Potensi anggrek dendrobium dalam meningkatkan variasi dan kualitas anggrek bunga potong. Jurnal Litbang Pertanian, 29(3), 101-106.

Winarno, F. G. (1997). Kimia pangan dan gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama




DOI: https://doi.org/10.21831/jps.v25i2.34267

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Jurnal Penelitian Saintek

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 p-ISSN: 1412-3991 || e-ISSN: 2528-7036

Indexed by:

     

View My Stats