PEMODELAN 2D LAPISAN BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN DATA GAYA BERAT MIKRO

Supriyadi Supriyadi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Khumaedi Khumaedi, FMIPA UNNES
Fajar Setiawan, FMIPA UNNES
Teguh MM, FMIPA UNNES

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan lapisan bawah permukaan tanah berdasarkan data gaya berat. Pengukuran dilakukan pada bulan Januari 2019. Penelitian menggunakan metode geofisika yaitu metode gaya berat dan metode survei. Setelah dilakukan pengolahan kemudian data anomali gravitasi dapat diinterpretasikan dengan bantuan peta geologi. Alat yang digunakan adalah Gravimeter Scintrex CG-5 Autograv. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur bawah permukaan dapat diinterpretasikan dalam empat lapisan. Lapisan pertama yaitu top soil yang termasuk formasi aluvium (Qa) dengan densitas rata-rata batuan 2.1 g/cm3 dengan kedalaman 0-50 m. Lapisan kedua memliki densitas rata-rata batuan 2.3 g/cm3  di kedalaman 50-120m. Lapisan ketiga memiliki densitas rata-rata batuan 2.4 g/cm3 di kedalaman 120-195m. Penyusun batuan lapisan pertama hingga ketiga merupakan batuan sedimen seperti lempung, batupasir, dan batu serpih. Lapisan keempat adalah base yang termasuk formasi damar (Qtd) dengan densitas 2,67 g/cm3 di kedalaman lebih dari 195 m dengan batuan penyusun didominasi breksi vulkanik dan tufan halus.

2D MODELING SUBSURFACE LAYER BASED ON MICROGRAVITY DATA

This study was aimed at describing the subsurface layer based on the gravity data. The measurements were made in January 2019. The study used the geophysical method, namely the gravity method and the survey method. After being analyzed, the anomaly gravitation data then interpreted using geological maps. Gravimeter Scintrex CG-5 Autograph was used in this study. The results show that subsurface structures can be interpreted in four layers. The first layer is topsoil which includes alluvium (Qa) formation with an average rock density of 2.1 g/cm3 with a depth of 0-50 m. The second layer has an average rock density of 2.3 g/cm3 at a depth of 50-120m. The third layer has an average rock density of 2.4 g/cm3 at a depth of 120-195m. First to third layer rock compilers are sedimentary rocks such as clay, sandstone, and shale. The fourth layer is a base that includes the formation of resin (Qtd) with a density of 2.67 g/cm3 at a depth of more than 195 m with the constituent rocks dominated by volcanic breccias and fine tuffs.


Keywords


lapisan bawah permukaan, gaya berat, pemodelan 2D

Full Text:

PDF

References


Karunianto, A .J., Haryanto, D., Hikmatullah, F., & Laesanpura, A. (2017). Penentuan anomali gaya berat regional dan residual menggunakan filter gaussian daerah Mamuju Sulawesi Barat. Eksplorium, 38(2), 89-98.

Purwanto, L. M. F. (2005). Kota Kolonial Lama Semarang (Tinjauan umum sejarah perkembangan arsitektur kota). DIMENSI (Journal of Architecture and Built Environment), 33(1), 27-33.

Supriyadi, Khumaedi, & Hidayatullah, R. H. (2018). Identifikasi ketebalan lapisan sedimen dan struktur bawah permukaan di zona amblesan Kota Lama Semarang berdasarkan data mikroseismik. Spek-tra: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, 3(3), 156-166.

Telford, W. M., Geldart, L. P., & Sheriff, R. E. (1990). Applied geophysics (2nd ed.). Cambridge: Cambridge University Press.

Thanden, R. E., Sumadirdja, H., Richards, P. W., Sutisna, K., & Amin, T. C. (1996). Peta geologi lembar Magelang dan Semarang, Jawa (ed. kedua). Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Wardhana, D. D., Harjono, H., & Sudaryanto, S. (2014). Struktur bawah permukaan kota semarang berdasarkan data gaya berat. RISET Geologi dan Pertambangan, 24(1), 53-64.




DOI: https://doi.org/10.21831/jps.v25i1.28566

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 Jurnal Penelitian Saintek

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 p-ISSN: 1412-3991 || e-ISSN: 2528-7036

Indexed by:

     

View My Stats