CULTURAL REPRESENTATION OF TORAJA ETHNIC ON THE USE OF VOCABULARY IN SINGGI’ SPEECH

Anastasia Baan, Universitas Kristen Indonesia Toraja, Indonesia
Imam Suyitno, Universitas Negeri Malang, Indonesia

Abstract


The Toraja ethnic has an oral tradition of Singgi' which is passed down orally from generation to generation. This tradition is carried out at rituals, which are spoken by tradition holders or groups of people. The study outlined in this article aimed to describe the Toraja ethnic culture represented in the vocabulary in Singgi’ speech. The focus of this study was to describe the cultural dynamic and the cultural attitude of Toraja ethnic represented in vocabulary in Singgi' speech. The study was conducted through a qualitative approach using hermeneutic analysis tools. The data of this research were speech in Singgi 'and the daily context and activities of the people of Tana Toraja. The data was collected through document studies, interviews, and observations. Through qualitative analysis and hermeneutic interpretation, it was found that in Singgi’ speech, there was an absorption of vocabulary from Indonesian and old vocabulary in Toraja. The diversity of vocabulary represented that in Tana Toraja society there was a cultural dynamic that requires the Toraja language to absorb vocabulary from other languages to convey the cultural messages. Singgi' speech used old words of Toraja language that were rarely used in daily communication to convey the cultural attitudes of the Tana Toraja people. The findings showed that the vocabulary used in Singgi' speech represented the Toraja ethnic culture. This finding has important benefits in preserving the culture of the Tana Toraja community, for teaching material in the development of character education, and as a reference in developing further studies.

Keywords: cultural representation, Toraja ethnic, vocabulary, Singgi’ speech

REPRESENTASI BUDAYA ETNIK TORAJA
PADA PENGGUNAAN KOSAKATA DALA TUTURAN SINGGI’

Abstrak
Etnik Toraja memiliki tradisi lisan Singgi 'yang diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi. Tradisi ini dilakukan pada ritual, yang dituturkan oleh pemegang tradisi atau kelompok orang. Hasil kajian yang diuraikan dalam artikel ini bertujuan untuk menggambarkan representasi budaya etnik Toraja dalam penggunaan kosakata dalam tuturan Singgi’. Kajian ini memfokuskan pada pemahaman dinamika budaya dan sikap budaya etnis Toraja yang terepresentasikan pada kosakata dalam tuturan Singgi’. Penelitian dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan menggunakan piranti analisis hermeneutik. Data penelitian ini berupa tuturan Singgi' dan konteks perilaku kesehrian masyarakat Tana Toraja. Data dikumpulkan melalui studi dokumen, wawancara, dan observasi. Melalui analisis kualitatif dan interpretasi secara hermeneutik, ditemukan bahwa dalam tuturan Singgi’, terdapat sejumlah kosakata serapan dari bahasa Indonesia dan kosakata lama dalam bahasa Toraja. Munculnya kosakata serapan tersebut merepresentasikan bahwa dalam masyarakat Tana Toraja ada dinamika budaya sehingga mengharuskan bahasa Toraja untuk menyerap kosakata dari bahasa lain untuk menyampaikan pesan budaya. Dalam menyampaikan sikap budayanya, etnik Toraja menggunakan kosakata lama yang tidak pernah digunakan lagi dalam komunikasi keseharian masyarakat Tana Toraja. Temuan ini memiliki manfaat penting dalam melestarikan budaya masyarakat Tana Toraja, untuk bahan ajar dalam pengembangan pendidikan karakter, dan sebagai referensi dalam mengembangkan studi lebih lanjut.

Kata kunci: representasi budaya, etnik Toraja, kosakata, tuturan Singgi’


Keywords


cultural representation, Toraja ethnic, vocabulary, Singgi’ speech

Full Text:

PDF

References


Adam, K. M. (1990). Cultural Commoditization in Tana Toraja, Indonesia. Cultural Survival Quarterly Magazine. https://www.culturalsurvival.org/publications/cultural-survival-quarterly/cultural-commoditization-tana-toraja-indonesia

Adams, K. M. (1995). Making-up the Toraja? The Appropriation of Tourism, Anthropology, and Museums for Politics in Upland Sulawesi, Indonesia. Ethnology, 34(2), 143–153. JSTOR. https://doi.org/10.2307/3774103

Conklin, J. E. (1984). Sociology, an Introduction. Macmillan.

Daeng, H. (2000). Manusia, kebudayaan, dan lingkungan: Tinjauan antropologis (Cet. 1). Pustaka Pelajar.

Daldjoeni, N., & Suyitno, A. (1979). Pedesaan, lingkungan dan pembangunan. Alumni.

Danandjaja, J. (1984). Folklor Indonesia: Ilmu gosip, dongeng dan lain-lain. Grafiti Pers.

Fought, C. (2006). Language and ethnicity. Cambridge University Press.

Green, J. P., Dalal, R. S., Swigart, K. L., Bleiberg, M. A., Wallace, D. M., & Hargrove, A. K. (2019). Personality Consistency and Situational Influences on Behavior. Journal of Management, 45(8), 3204–3234. https://doi.org/10.1177/0149206318781950

Hasanah, F., Subekti, M., & Handayani, V. T. (2018). Makna Realisme Magis dalam Novel Jours de Colère dan ’Enfant Méduse Karya Sylvie Germain [The Meaning of Magical Realism in the Jours de Colère Novel and 'Enfant Méduse by Sylvie Germain]. Litera, 17(3), Article 3. https://doi.org/10.21831/ltr.v17i3.19990

Hd, D. S., & Muttaqin, Z. (2018). Representasi Bangsawan Sasak dalam Teks Angin Alus Masyarakat Sasak [Representation of Sasak Nobles in the Angin Alus text of the Sasak Society]. Litera, 17(1), Article 1. https://doi.org/10.21831/ltr.v17i1.15291

Herianah, H. (2016). Representasi Nilai Budaya Himne Pasomba Tedong: Sebuah Cermin Kearifan Lokal Masyarakat Toraja (Representation of Cultural Values of Hymns Pasomba Tedong: A Reflection of Local Wisdom of Toraja Society). Balai Bahasa Jawa Barat.

Hutomo, S. S. (1991). Mutiara yang Terlupakan: Pengantar Studi Sastra Lisan [Forgotten Pearls: Introduction to Oral Literature Studies]. Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia, Komisariat Jawa Timur.

Ibrahim, Saryono, D., & Indraswari, R. (2006). Pergumulan Estetika Sastra Indonesia (Malang) [Struggling Aesthetics of Indonesian Literature (Malang)]. Malang: Pustaka Kayutangan.

Jones, T. (2015). Kebudayaan dan Kekuasaan di Indonesia: Kebijakan Budaya Selama Abad Ke 20 Hingga Era Reformasi [Culture and Power in Indonesia: Cultural Policies During the 20th Century Until the Reformation Era]. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Koentjaraningrat. (2005). Pengantar Antropologi [Introduction to Anthropology]. Jakarta: Rineka Cipta.

Mooney, A. (Ed.). (2011). The language, society and power reader. Routledge.

Mulyana, D., & Rakhmat, J. (2009). Komunikasi antarbudaya panduan berkomunikasi dengan orang-orang berbeda budaya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nooy-Palm, C. H. M. (1975). Introduction to the Sa’dan Toraja people and their country. Archipel, 10(1), 53–91. https://doi.org/10.3406/arch.1975.1241

Pamungkas, S. (2012). Bahasa Indonesia dalam berbagai perspektif: Dilengkapi dengan Teori, Aplikasi, dan Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia Saat ini [Indonesian in Various Perspectives: Equipped with Theory, Application, and Analysis of Indonesian Language Usage Nowadays]. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Pusposari, D. (2011). Mitos dalam kajian sastra lisan. Malang: Pustaka Kaiswaran dan Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

Ricoeur, P. (2002). Filsafat Wacana: Membelah Makna dalam Anatomi Bahasa [Discourse philosophy: Splitting the Meanings in Language Anatomy]. Yogyakarta: IRCiSOD.

Sandarupa, S. (2015). Glokalisasi Spasio-Temporal dalam Agama Aluk To Dolo oleh Agama Kristen di Toraja [Spasio-Temporal Glocalization in Aluk To Dolo Religion by Christianity in Toraja]. Sosiohumaniora, 17(1), 86–93. https://doi.org/10.24198/sosiohumaniora.v17i1.5677

Shen, B., Qu, W., Ge, Y., Sun, X., & Zhang, K. (2018). The Relationship between Personalities and Self-report Positive Driving Behavior in a Chinese Sample. Plos One, 13(1), e0190746. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0190746

Sikki, M. (1986). Struktur Sastra Lisan Toraja: Transkripsi dan Terjemahan [Toraja Oral Literary Structure: Transcription and Translation]. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Snijders, A. (2004). Antropologi Filsafat Manusia: Paradoks dan Seruan [Anthropology of Human Philosophy: Paradoxes and Exclamations]. Yogyakarta: Kanisius.

Sudarsi, E. T., Taula’Bi’, N., & Allo, M. D. G. (2019). Filosofi Tallu Lolona dalam Himne Passomba Tedong (Etnografi Kearifan Lokal Toraja) [The Philosophy of Tallu Lolona in the Hymns of Passomba Tedong (Ethnography of Torajan Local Wisdom)]. Sawerigading, 25(2), 61–73. https://doi.org/10.26499/sawer.v25i2.666

Sugiarti, S., & Putra, C. R. W. (2019). Representation of Culture Ecology in Wisran Hadi’s Persiden, Generasi Ketujuh. Litera, 18(1), 17–35. https://doi.org/10.21831/ltr.v18i1.20579

Sumaatmadja, N. (2003). Manusia dalam Konteks Sosial, Budaya dan Lingkungan Hidup [Humans in Social, Cultural and Environmental Contexts]. Bandung: CV Alfabeta; Alfabeta. http://lib.ui.ac.id

Sumaryono, E. (1999). Hermeneutik, Sebuah Metode Filsafat [Hermeneutics, a method of philosophy]. Yogyakarta: Kanisius.

Suryani, W. (2013). Komunikasi Antar Budaya yang Efektif [Effective Intercultural Communication]. Jurnal Dakwah Tabligh, 14(1), 91–100. https://doi.org/10.24252/jdt.v14i1.316

Tanduk, R. (2012). Analisis Penggunaan Majas dalam Singgi [Analysis of Use of Majas in Singgi]. AgroSainT, 3(2), 302–302.

Tanduk, R., Darwis, M., Maknun, T., Usman, M. (2016). Symbolization of Meaning of Singgi’Tedongin Traditional Ceremony “Merauk Tongkonan RambuTuka’ ”at Tana Toraja. International Journal of Science and Research (IJSR) Volume 5 Issue 12, December 2016. http:// https://www.ijsr.net/archive/v5i12/ART20163851.pdf

Thomas, L., Wareing, S., Jones, J., & Thornborrow, J. (2004). Language, Society and Power: An Introduction. New York: Psychology Press.

Udiati, T. (2016). Sikap Pembauran Sosial dan Prasangka Etnis dalam Masyarakat Multikultural (Yogyakarta) [Social Assimilation Attitudes and Ethnic Prejudices in Multicultural Communities (Yogyakarta)]. B2P3KS-Yogyakarta. //digilib.unri.ac.id/index.php?p=show_detail&id=84806&keywords=

Wardhaugh, R. (2009). An Introduction to Sociolinguistics. Oxford: John Wiley & Sons.

Wehmeyer, M. L., & Palmer, S. B. (2003). Adult Outcomes for Students with Cognitive Disabilities Three-Years After High School: The Impact of Self-Determination. Education and Training in Developmental Disabilities, 38(2), 131–144.

Wortham, S., & Perrino, S. (2017). Linguistic Anthropology of Education. In S. Wortham, D. Kim, & S. May (Eds.), Discourse and Education (pp. 3–13). Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-319-02243-7_5




DOI: https://doi.org/10.21831/ltr.v19i2.32074

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




______________________

 

                                 

 

__________________________________________________________________________________________________

 

 

RJI Main logo

 

      

The International Journal of Linguistic, Literature, and Its Teaching at http://http://journal.uny.ac.id/index.php/litera/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

 __________________________________________________________________________________________________ 

 

Flag Counter