MAKNA SEMIOTIS NAMA-NAMA MAKANAN DALAM SESAJI SELAMATAN TINGKEBAN DI DUKUH PELEM, KABUPATEN WONOGIRI

Imam Baehaqie, Post Graduate Student of Humanities Doctoral Program of Gadjah Mada Yogyakarta Teaching Staff at Faculty of Languages and Arts, State University of Semarang, Indonesia

Abstract


Abstrak

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna semiotis nama-nama makanan dalam sesaji selamatan mitoni atau tingkeban. Data dalam penelitian ini berupa leksikon nama-nama makanan sesaji selamatan tingkeban di Dukuh Pelem, Watangrejo, Pracimantoro, Wonogiri. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan metode simak (observasi) dan cakap (wawancara). Analisis data dengan metode etnosains dengan menerapkan teori segi tiga makna. Penyajian hasil analisis dengan metode deskriptif formal dan informal. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, terdapat sembilan nama makanan dalam sesaji tingkeban, yaitu: tumpeng pitu, tumpeng bathok bolu, tumpeng playon, sega rogoh, sega gendhong, sega guyeng, jenang procot, jenang baro-baro, dan klapa gadhing. Nama-nama tersebut dapat diklasifikasi ke dalam empat kategori, yaitu tumpeng, sega, jenang, dan jajanan. Kedua, pada leksikon nama-nama makanan sesaji selamatan tingkeban tercermin pemikiran pelaku sesaji yang berisi pesan moral yang adiluhung, yaitu adanya harapan keselamatan dalam kehamilan yang telah mencapai usia tujuh bulan.

Kata kunci: makna semiotis, nama makanan sesaji, selamatan tingkeban


SEMIOTIC MEANINGS OF FOOD NAMES IN THE TINGKEBAN RITUAL IN DUKUH PELEM, WONOGIRI REGENCY

Abstract

This study aims to describe the semiotic meanings of food names in the mitoni or tingkeban ritual. The research data are the lexicon of food names in the tingkeban ritual in Dukuh Pelem, Watangrejo, Pracimantoro, Wonogiri. The data were collected through observations and interviews. They were analyzed using the ethnoscience method by applying the theory on the triangle of meaning. The results of the analysis were presented by means of the formal and informal descriptive methods. The research findings are as follows. First, there are nine food names in the tingkeban ritual, i.e. tumpeng pitu, tumpeng bathok bolu, tumpeng playon, sega rogoh, sega gendhong, sega guyeng, jenang procot, jenang baro-baro, and klapa gadhing. The names can be classified into four categories, namely tumpeng, sega, jenang, and jajanan pasar. Second, the lexicon of the food names in the tingkeban ritual reflects the ritual participants’ cognition containing noble moral messages, namely the expectation of safety in the pregnancy that has reached the age of seven months.

Keywords: semiotic meanings, ritual food names, tingkeban ritual


Keywords


semiotic meanings, food servings, ritual of tingkeban

Full Text:

PDF

References


Ahimsa, Putra, H.S. 1985. “Etnosains dan Etnometodologi: Sebuah Perban-dingan”. Masyarakat Indonesia Edisi Tahun XII (2): 103-133.

Djawanai, S. 2009. “Telaah Bahasa, Telaah Manusia”. Pidato Pengukuhan Jaba-tan Guru Besar dalam Ilmu Linguistik pada Fakultas Ilmu Budaya, Diucap-kan di Depan Rapat Terbuka Majelis Guru Besar UGM, 4 November.

Foley, W. A. 2001. Anthropological Linguistics. Oxford: Blackwell.

Hayakawa, S.I. 2009. “Simbol-Simbol” dalam Mulyana, D. dan J. Rakhmat (eds). Komunikasi Antarbudaya: Pand-uan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya (Cetakan Kesebelas). Bandung: Remaja Rosdakarya: Hala-man 96-104.

Herawati, I. 2007. “Makna Simbolik Sajen Slametan Tingkeban”. Jantra Volume II (3): 145-151.

Kistanto, N.H. 2016. “The Javanese Slametan as Practiced as Tradition and Identity,” dalam International Journal of Humanities and Social Science. Vol. 6 (11): 290-295.

Kyalo, P. 2013. “Initiation Rites and Ritu-als in African Cosmology,” dalam In-ternational Journal of Philosophy and Theology 1(1): 34-46.

Lutfie. 2011. “Di Rusia, Umat Islam juga Selamatan”. Kedaulatan Rakyat. 10 April. Halaman 1.

Lyons, J. 1977. Semantics (Volume 1 and 2). Cambridge: Cambridge University Press.

Mahadi, T.S.T. dan S.M. Jafari. 2012. “Language and Culture”. International Journal of Humanities and Social Science. Vol. 2 No. 17: 230—235.

Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa:

Tahapan, Strategi, Metode, dan Tekniknya.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Mardikantoro, H.B. 2016. “Javanese Lan-guage Maintenance in Traditional Art Performances In Central Java,” dalam Litera. Volume 15 (2): 269—280.

Noor, S.M., N.A. Zakaria, N.M.Shahril, H.A. Hadi, M. Salehuddin, dan M. Zahari. 2013. “Pulut Kuning in Malay Society: The Beliefs and Practices Then

and Now”. Asian Social Science; Vol. 9, (7): 29-40. Canadian Center of Science and Education.

Nurhayati, E., Mulyana, H. Mulyani, dan Suwardi. 2013. “The Javanese Lan-guage Maintenance Strategies in The Province of Yogyakarta Special Terri-tory.” dalam Litera Volume 12 Nomor 1: 159-166.

Poerwadarminta, W.J.S. 1939. Baoesastra Djawa. Groningen, Batavia: J.B. Wol-ters’ Uitgevers-Maatsschappij.

Prihadi. 2015. “The Language Structures of Hamlet (Village) Names in Yogya-karta Special Region: An Anthropolin-guistic Study,” dalam Litera Volume 14 (2): 307-316.

Purwani, O. 2014. Javanese Power; Silent Ideology and Built Environment of Yogyakarta and Surakarta. Thesis Sub-mitted for The Degree of Doctor of Philosophy (Ph. D.) Edinburgh: The University of Edinburgh.

Ratna, N.K. 2010. Metodologi Penelitian: Ka-jian Budaya dan Ilmu Sosial pada Umum-nya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Spradley, J.P. 2006. Metode Etnografi (Edisi Kedua), Terjemahan M.Z. Elizabeth. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Wahjono, P. 2010. “Nilai Filosofis Makanan Tradisional dalam Kaitannya dengan Adat Istiadat Jawa” dalam Hardiati, E. S. dan Rr. Triwurjani (eds)




DOI: https://doi.org/10.21831/ltr.v16i2.15459

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




______________________

 

                                 

 

__________________________________________________________________________________________________

 

 

RJI Main logo

 

      

The International Journal of Linguistic, Literature, and Its Teaching at http://http://journal.uny.ac.id/index.php/litera/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

 __________________________________________________________________________________________________ 

 

Flag Counter